31.

21.5K 1K 34
                                    

Baru saja Ayraa mengantar Satya, Rahma dan Nuri ke gerbang. Tiba-tiba suara bel di pintu terdengar lagi.

"Biar Mbok saja non yang buka." Mbok Sar menawarkan diri.

"Gausah Mbok. Biar Ayraa aja.." Tolak Ayraa yang kini sudah berlalu meninggalkan Mbok Sar.

"Assalamualaikum..." salam itu ternyata terucap dari laki-laki yang sudah satu tahun setengah berstatus sebagai suaminya. Afwan.

"Wa'alikumsalam. Aku kira Satya lagi yang datang.. Taunya kamu Mas.." Ujar Ayraa cengengesan.

"Satya? Tadi dia kesini Ay?" Afwan mulai melonggarkan dasinya.

"Iya tadi sama Rahma sama Nuri juga, baru aja mereka pulang. Emangnya kamu gak ketemu pas di depan?" Tanya Ayraa di sela-sela tangannya yang membuka Jas kerja Afwan.

Afwan menggeleng. "Enggak. Mereka ke sininya naik motor atau mobil?"

"Mobil Mas.." sahut Ayraa lalu meninggalkan Afwan dengan membawa Jas dan tas kerja Afwan di tangannya. Afwan pun ber-oohria lalu mengikuti langkah istrinya itu.

"Kamu mau aku siapin air untuk mandi Mas?" Tanya Ayraa setelah menaruh baju kotor di mesin cuci.

"Gausah. Aku mandi pakai air dingin aja, gerah banget hari ini. Bajuku sampai basah, untung aja kamu siapin baju aku di mobil. Jadi gak lepek-lepek banget deh." Ujar Afwan setelah dirinya berhasil meneguk segelas air dingin dari dispenser.

"Yaudah gih langsung mandi. Biar aku buatin Jus Strawberry dulu buat kamu.." mendengar penuturan Ayraa barusan membuat senyum Afwan mengembang.

"Makasih sayang." Afwan mendekap istri nya itu dari belakang. Ayraa pun tersentak.

Kenapa jadi deg-deg-an gini? Huh.. - gumam Ayraa dalam hati.

"Lebay deh. Udah sana mandi, kamu bau tau.." Cibir Ayraa senormal mungkin. Akhirnya Afwan melepaskan pelukannya di gantikan dengan memasang wajah cemberut nya.

Ngambek? Bisa jadi.

Bukannya merasa bersalah atau meminta maaf, Ayraa malah tertawa melihat ekspresi wajah suaminya layaknya anak kecil yang tidak di turuti kemauannya.

Lucu memang.

🍃

"Mas.. Bajunya udah aku siapin. Jus strawberry-nya juga udah aku buat ya, nanti kalau kamu mau min--" Ucapan Ayraa terhenti ketika pintu di hadapannya terbuka.

Tatapannya terpaku pada mata hazel yang kini menatapnya lekat. Bahkan sangat lekat. Tapi ada rasa Damai yang di rasakan Ayraa ketika melihat mata suaminya. Apalagi Di tambah alis tebal itu terangkat, sehingga secara samar kerutan terlihat. Dan Afwan terlihat... Sexy.

"Kenapa sayang?" Ayraa terdiam. Membuat Afwan menatapnya heran. "Sayang.."

"Heh?"

Astagfirullahaladzim-pekik Ayraa di dalam hati.

"Kok ngelamun sih?" Ayraa mengerjapkan matanya. "Kamu kenapa? Hmm?

"Eung.. Itu.." mata Afwan sedikit memicing menunggu jawaban Ayraa. "A--anuu mas.."

"Kenapa sih? Kamu kok jadi gugup gitu.."

"Ihh... Enggak. Siapa yang gugup, orang aku cuma mau bilang. Kalau Baju kamu udah aku siapin. Terus kalau mau minum jus-nya kamu ambil di kulkas ya, udah aku bikin kok.. Soalnya aku mau ke luar dulu sama bu Rt.." Ujar Ayraa lalu menunduk mengusap Tengkuknya lalu menjauhkan dirinya ke samping.

"Mmmhhh.. Emangnya kamu mau kemana yang sama bu Rt?" Tanya Afwan yang kini mendekat ke arah meja rias.

"Itu Mas. Di blok D ada yang baru aja lahiran.."

Dear My Husband ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang