16.

17.6K 985 58
                                    

Malam tiba. Ayraa masih membenarkan pentul di kerudungnya. Setelah benar-benar rapih. Ayraa tersenyum lalu bangkit dari duduknya.

"Mm.. Mas." Panggil Ayraa gugup. Afwan menoleh, matanya tak berkedip melihat Ayraa yang. Sangat cantik.

"Mas.?" Panggil Ayraa lagi. "Ah? Iya. Kamu udah siap?" Afwan terlihat gugup di depan Ayraa. Ayraa hanya tersenyum melihat suaminya itu.

"Aku udah siap." Kata Ayraa pasti. Afwan tersenyum lalu memberikan tangannya untuk di rangkul Ayraa.

Mereka keluar kamar hotel menuju Ballroom hotel ini. Malam ini banyak kolega-kolega Afwan yang datang. Sepanjang jalan Afwan dan Ayraa tak henti-hentinya tersenyum.

Afwan yang mengenakan tuxedo warna Blue Navy. Senada dengan gamis brukat blue navy yang Ayraa pakai. Membuat semua mata tertuju dengan mereka. Karena mereka sama-sama cantik dan juga ganteng.

 Karena mereka sama-sama cantik dan juga ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sini sangat ramai dengan kolega-kolega Afwan dan Ada beberapa artis juga di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sini sangat ramai dengan kolega-kolega Afwan dan Ada beberapa artis juga di sini. Mulai dari yang sudah terkenal maupun yang baru memulai karirnya. Mereka adalah artis-artis yang sudah berhasil menjebol dunia per-iklanan dan mereka juga akan mengadakan project baru lagi di Bandung ini. Dan malam peresmiannya adalah sekarang.

"Selamat Malam Pak Afwan. Kabar baik? Hehe" Tanya seorang pria paruh baya. Yang di taksir Ayraa umurnya sekitaran 50 tahunan ke atas. Dan sepertinya orang Chinese.

"Selamat malam juga Pak Handoko. Alhamdulillah Kabar baik. Anda sendiri bagaimana? Hehe" Tanya Afwan kepada pria itu yang bernama Handoko.

"Puji tuhan saya dan keluarga baik. Yang bersama anda ini?" Tanya Pak Handoko yang kini menatap Ayraa. Ayraa balas menatap dan tersenyum.

"Oh. Perkenalkan Pak. Ini istri saya, Ay ini Pak Handoko klien aku dari Bangka." Kata Afwan memperkenalkan.

"Ayraa.." Salam Ayraa kepada Pak Handoko. "Handoko. Senang bisa bertemu ibu direktur. Hehe" Ujarnya. Ayraa hanya tersenyum tersipu.

Selebihnya Ayraa hanya bisa menatap sekeliling sesekali tersenyum. Mau ikutan nimbrung mengobrol juga ia tak tahu menahu tentang dunia per-iklanan. Tapi sesekali ia menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil dari kolega suaminya itu.

Dear My Husband ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang