Aku memang berteman baik dengannya. Aku merasa nyaman berada di dekatnya. Aku menceritakan semua kegilaan pacar-pacarku dan mantan pacar-pacarku. Dia selalu menertawai kelakuan wanita-wanita di sekitarku. Oke, aku memang bukan lelaki setia, sampai aku dan dia memutuskan untuk bersama. Kenyamanan itu berubah menjadi rasa sayang bagiku dan rasa cinta baginya. Aku berjanji akan setia kepadanya.
Janji itu berakhir saat itu. Saat ia menemukanku memilih meninggalkannya.
"Sepertinya ini tidak berhasil, Gary. Kamu terlihat lebih bahagia dengannya." Ia sudah tidak memanggilku dengan panggilan kesayangannya.
"Mungkin lebih baik kita kembali berteman, S."
Ia hanya mengangguk dan tersenyum. Disaat ia tersakitipun, ia masih tersenyum padaku. Dan pria brengsek ini pergi tanpa mengucapkan maaf ataupun kata penyesalan.
Good job Gary, for being such a jerk!
___