"Terima kasih sudah mengantarkanku."
Dia kembali melontarkan senyum kelimanya. Oh iya aku lupa, dia punya 5 macam senyuman. Aku akan menyebutkan berdasarkan urutannya. Senyum ketika ia baru bangun tidur, aku pernah melihatnya sekali saat kami berkemah dulu. Senyum ketika ia merasa bersyukur, senyum ketika ia bersama orang-orang yang ia sayangi – keluarga, teman dan sahabatnya, senyum ketika ia melihat Clay – kucingnya – bergelung di pangkuannya, dan senyum tulus ketika ia merasa sangat bahagia sehingga tak perlu ada hal lain yang ia khawatirkan. Dan aku merasa beruntung mendapat senyuman itu dua kali dalam sehari.
"Senang bisa melihatmu lagi, S. Sangat senang."
Dia memelukku, mengucapkan selamat tinggal, "Mungkin kita harus bertemu lagi sebelum kau pergi."
"Deal."
Dan aku semakin takut. Aku sudah memandanginya terlalu lama.
___