Part 18

130 7 0
                                    

"Kau baik-baik saja?" Tanya Zayn.

Seperti biasa. Gigi selalu berada di cafee Zayn untuk membantu kekasihnya itu. Namun akhir-akhir ini Gigi kelihatan tidak baik. Dia sering murung. Tentu saja Zayn tau penyebabnya. Gigi sudah menceritakan secara detail dan itu membuat Zayn syok berat! Awalnya Zayn tidak percaya akan cerita Gigi, namun gadis itu serius menceritakannya. Gigi pun tak percaya jika pada akhirnya semuanya berjalan seperti itu.

"Zayn.." Ucap Gigi.

"Gi, tenang saja. Aku tidak mau memikirkan itu lagi." Ucap Zayn.

Gigi tersenyum hambar. "Aku juga. Tapi kau tidak marah lagi kan? Aku sangat menyayanginya, aku tidak ingin kehilangannya." Ucapnya.

"Aku tau Gi. Lagipula 'dia' juga tidak ingin kehilangan orang yang sangat berarti untukknya." Ucap Zayn.

"Jadi kau membiarkan saja semua itu terjadi?" Tanya Gigi.

Zayn menarik nafas dalam-dalam. "Ya, ku harap di akhirnya nanti baik-baik saja." Jawab Zayn.

***

Let's make a party!

Sudah seminggu Ariana mengabaikan tiga sahabatnya itu hanya karena Harry. Memang sih segala berubah saat ia bertemu dengan Harry. Hubungannya dengan Harry semakin membaik. Ariana meyakinkan hatinya bahwa ia memang jatuh cinta pada Harry. Buktinya, Ariana tidak bisa berhenti memikirkan Harry dan ia selalu merasa bahagia saat berada di samping Harry.

Malam ini Ariana ingin membuat pesta kecil-kecilan di rumahnya. Ariana mengajak Luke, Niall, dan Vio. Untunglah mereka tidak menolak walau Ariana mengira mereka membencinya karena ia yang lebih suka menghabiskan waktu bersama Harry. Tentu saja Harry ikut.

"Cinta bisa membuatmu lupa segalanya." Ucap Vio.

Ariana terkekeh. "Aku tidak tau mengapa Harry-Harry saja yang memenuhi pikiranku." Ucap Ariana.

"Itu sangat buruk." Ucap Luke tiba-tiba. "Nilaimu menurun karena kau terus memikirkan Harry." Sambungnya.

"It's ok. Jangan pikirkan nilai. Cinta-lah yang paling utama." Ucap Vio.

Setelah makanan siap, mereka memakan makanan buatan mereka sendiri dengan lahap. Ariana tentu sangat merindukan masa-masa dimana saat ia bersama sahabat-sahabatnya. Benar apa kata Vio. Cinta memang dapat membuatmu lupa.

"Niall?" Tanya Vio.

Niall baru menoleh ketika Vio menyentuh pundaknya. Sepertinya Vio paham apa yang sedang dirasakan Niall. Siapa lagi kalau bukan karena kedekatan antara Ariana dengan Harry? Vio harap sahabatnya itu mau menerima kenyataan meski pahit.

"Seharusnya aku tidak berada disini. Itu sama saja membuatku sakit." Ucap Niall.

Luke mendekati Niall. "Kau harus mengatakan perasaanmu yang sebenarnya pada Ariana, saat ini juga." Ucap Luke.

Niall tersenyum sedih. "Hanya gadis bodoh yang mau menerima cinta seorang cowok yang tuli." Ucapnya.

***

'No I'm never gonna leave you darling..'

Berkali-kali Niall mencoret tulisannya yang akan ia gabung menjadi lirik lagu yang dirasanya indah. Tapi mengapa rasanya susah untuk membuat lirik lagu? Biasanya ia dengan mudahnya membuat lirik lagu. Mungkin karena perasaannya yang tidak baik. Niall curiga kalau-kalau Harry dan Ariana resmi pacaran. Niall ingat di malam itu, Ariana begitu dekat dengan Harry. Itu sungguh menyakitkan.

Niall memukul kepalanya sendiri saking stress-nya. Sebenarnya Luke dan Vio ingin membantunya tetapi ia tolak. Niall hanya ingin menulis lagu dengan otaknya sendiri. Masalah nada akan menjadi urusan lain. Terpenting ia harus menemukan liriknya dulu. Tapi sesungguhnya akan lebih sulit menemukan nada ketimbang liriknya. Bisa dipastikan Niall akan lebih stress ketimbang dirinya yang sekarang.

My Everything | ariana grandeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang