Part 3

295 26 1
                                    

Entah apa yang membuat ketiganya menjadi sahabat dan banyak yang iri dengan Ariana. Tentu saja mereka curiga kenapa Ariana bisa dengan mudahnya dekat dengan Luke tanpa berusaha payah mendekati Luke, bahkan Luke sendiri yang mengajak Ariana untuk bergabung dengannya dan Vio. Sudah seminggu mereka berteman. Ariana bahagia sekali memilki teman seperti mereka walau menurutnya sikapnya beda dengan Vio maupun Luke.

Sore ini ketiganya berkumpul di rumah Vio. Baru pertama kalinya Ariana mendatangi rumah Vio yang nyaman. Sayangnya orangtua Vio sudah berpisah jadi Vio hanya tinggal bersama Ayahnya. Walau Ayahnya jarang pulang, tetapi Ayahnya selalu memperhatikan Vio dari jauh. Ayahnya selalu memberikan apa yang Vio inginkan, tapi Vio bukanlah anak yang manja dan segala keinginannya harus terpenuhi. Vio hanya ingin keluarganya kembali seperti sediakala walau rasanya mustahil.

Dengan bantuan Luke, Ariana bisa mengejar materi pelajaran yang belum ia pelajari. Bagi Ariana, Luke adalah anak yang pintar, bahkan jenius. Luke bisa menguasai semua mata pelajaran. Entah apa isi otak Luke yang bisa membuatnya menjadi anak yang jenius. Cara mengajar Luke mudah dipahami oleh Ariana. Sekarang ini Ariana belajar bersama Luke di rumah Vio. Vio juga ikutan belajar. Walau selama ini ia dekat dengan Luke, tapi kepintaran otak Luke tidak bisa ditularkan ke otak Vio.

"Well, kau sangat pintar. Kau bisa dengan cepat memahami rumus yang aku berikan." Ucap Luke. Cowok itu menatap jawaban yang Ariana kerjakan dengan puas.

"Kalau soal ini gampang saja." Ucap Ariana dengan nada sombong.

Kemudian Vio datang sambil membawa tiga gelas es buah. Langsung saja Luke mengambilnya dengan gerakan cepat. Luke memang selalu begitu. Vio merasa beruntung memiliki sahabat seperti Luke, juga Luke adalah satu-satunya sahabat selama ini, setelah itu baru Ariana datang.

"Ngomong-ngomong kenapa rumahmu sepi?" Tanya Ariana. Dia belum tau kalau orangtua Vio sudah cerai.

Vio menarik nafas panjang. "Mereka berpisah. Kakak laki-laki-ku ikut dengan Mom sedangkan aku ikut dengan Dad." Jawab Vio.

"Oh aku sangat menyesal. Pasti menyakitkan ya." Ucap Ariana.

"Seperti itulah." Ucap Vio.

Belajar untuk hari ini selesai. Begitulah yang mereka lakukan setiap sore. Biasanya mereka berkumpul di rumah Luke dan sekarang mereka berkumpul di rumah Vio. Luke dan Vio belum pernah ke rumah Ariana.

"Ayahku sudah meninggal lima tahun yang lalu. Jadi aku hanya tinggal bersama Mom dan kakak laki-lakiku." Ucap Ariana.

"Oh aku sangat sedih mendengarnya." Ucap Vio.

"Kenapa jadi membicarakan kesedihan?" Tanya Luke.

Vio dan Ariana tertawa. "Ohya Luk, aku masih penasaran denganmu, kenapa sih kau tidak mau bermain bersama temanmu yang lain? Bukan berarti aku tidak suka kau berteman dengan Vio. Tapi alangkah baiknya jika kau mau berteman dengan anak-anak yang lain." Ucapnya.

"Begitulah aku. Walau kata orang aku pintar, tapi aku sulit bergaul dengan orang. Aku hanya bisa berteman dengan Vio, dan tentu saja kau." Ucap Luke.

"Jadi aku hebat dong bisa berteman denganmu. Pantasan banyak yang heran denganku kenapa aku bisa berteman dengan cowok ganteng bernama Luke Hemmings tapi memiliki sikap tertutup dan sulit berteman dengan orang." Ucap Ariana.

"Aku juga seperti Luke. Aku tidak bisa berteman dengan mereka karena mereka mengangapku aneh. Lihat saja penampilanku yang seperti ini." Ucap Vio.

Sudah sejak awal Ariana menganggap Vio adalah anak yang aneh tapi Ariana merasa nyaman berteman dengan Vio. Vio adalah teman yang baik, jadi jangan menilai orang dari luarnya saja.

My Everything | ariana grandeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang