Part 5

232 21 2
                                    

"Horeeee hari ini materi bola voli!" Teriak Vio girang.

Gadis tomboy itu emang menyukai olahraga terutama voli. Dia sempat tergabung ke dalam tim voli tapi tiba-tiba saja keluar karena ada masalah dengan teman salah satu dari tim-nya. Kata teman-temannya yang lain, mereka mengatakan Vio adalah anak yang egois dan kedetakannya dengan Luke membuat Vio banyak dibenci orang.

"Jujur saja, aku benci olahraga. Satu-satunya olahraga yang bisa aku lakukan adalah lari." Ucap Ariana.

Guru olahraga menyuruh muridnya masuk ke dalam lapangan voli indoor yang biasanya digunakan untuk tempat pertandingan selain di lapangan outdoor-nya. Sekolah Ariana memang bagus dan Ariana bersyukur bisa sekolah disini.

"Kau juga suka voli?" Tanya Ariana pada Luke.

Luke menggeleng. "Aku tidak suka olahraga. Tapi aku suka melihat pertandingan bola walau aku jarang bermain bola. Aku lebih suka bermain bulu tangkis atan tenis meja." Jawab Luke.

Pertama-tama mereka melakukan pemanasan. Bagi yang serius melakukan olahraga tentu saja melakukan pemanasan dengan baik, sedangkan murid seperti Ariana mana mau serius melakukan pemanasan. Ariana takut kalau-kalau ia disuruh tanding voli karena selama ini dia tidak pernah bicara pada anak lain selain Vio dan Luke. Ada sih murid-murid cowok yang iseng goda dia bahkan ada yang kasih cokelat tapi Ariana cuek saja sedangkan cokelat-nya malah Vio yang makan.

"Oke. Bapak akan membuat beberapa tim yang nantinya akan bertanding." Jelas guru olahraga.

Dugaannya benar. Tapi Ariana malas bermain voli takutnya ia akan disalahkan oleh teman-temannya karena tidak bisa bermain voli dengan benar. Murid cowok duluan yang main. Luke termasuk ke dalamnya. Tapi saat melihat Luke bermain voli, dia pintar juga. Apa sih yang tidak mustahil bagi Luke? Cowok itu bisa melakukan apapun.

Setelah selesai bermain, Ariana memberikan botol minuman ke Luke. Luke mengambilnya lalu meneguknya.

"Katanya tidak suka voli tapi kau pintar juga." Ucap Ariana.

Beberapa murid cewek berbisik melihat Ariana dan Luke. Mereka tidak bosan-bosannya berprasangka buruk pada keduanya, juga Vio. Mereka menganggap Ariana berusaha merebut Luke dari Vio. Ariana tentu tau akan hal itu tapi yang mereka katakan salah. Vio juga, baginya mereka itu terlalu berlebihan. Tapi jika seandainya Ariana menyukai Luke ya apa boleh buat? Sebagai sahabat tentu Vio mendukung Ariana dan membiarkan mereka pacaran.

Selanjutnya tim cewek yang bermain. Ariana satu tim dengan Vio. Ariana berharap Vio bisa mengertikan dirinya yang emang sama sekali tidak bisa bermain voli. Permainan pun dimulai dan Ariana hanya bisa berlari sana-sini tanpa memukul bola satupun. Kakinya sempat tersandung dengan teman satu tim-nya tapi tidak terlalu parah.

Dan pada saat bola mendekatinya, Ariana bersiap-siap dengan posisinya. Namun bola itu bukannya mengenai tangannya, tapi malah mengenai wajahnya sehingga membuatnya jatuh di lantai. Vio langsung menemui Ariana dan berharap gadis itu baik-baik saja. Vio tau siapa orang yang menyemes bola sekasar tadi.

"Crystal! Kenapa kau tega melakukan hal itu pada Ariana?" Bentak Vio.

Crystal tersenyum sinis. "Gitu saja langsung jatuh! Lemah sekali!" Ejeknya.

Vio hendak menghajar Crystal namun Luke melerai Vio. Guru olahraga pun datang lalu menyuruh mereka berdua mengantar Ariana ke UKS. Ariana tidak parah-parah amat. Hanya saja hidungnya sakit akibat pukulan tadi.

Setiba di UKS, Ariana membaringkan tubuhnya di ranjang UKS. Tapi kenapa kepalanya ikutan sakit? Bukannya yang kena hanya wajahnya saja?

"Luk, jaga Ari ya aku mau ke kantin beli minuman, aku haus sekali." Ucap Vio.

My Everything | ariana grandeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang