Chapter 1 (XI IPA 1)

10.7K 152 2
                                    

Author pov
************************************
Pagi ini, merupakan pagi yg sangat berharga bagi Zyta karena hari ini adalah hari pertama ia jadi siswi kelas 2 SMA. Ia sudah selesai memakai seragam dan saat ini ia sedang sarapan pagi ditemani Bunda, Papa, dan Kakaknya. "Jiji, kamu berangkat bareng siapa??" Tanya sang Kakak di sela sela kegiatan sarapannya. Jiji merupakan panggilan sayang keluarganya kepada Zyta. "Gak tau, paling bareng Papa".

Waktu menunjukan pukul 06.45. Zyta sudah sampai di sekolahnya. Ia buru buru melihat papan mading yg menunjukan kelas baru. Ternyata, ia dan sahabatnya satu kelas. Sungguh menyenangkan. Ia masuk ke kelas XI Ipa 1. Sesampainya di kelas tersebut, ia langsung duduk di sebelah Alexa yg saat itu sedang memainkan game di handphone Jessy. "Lexa, gue duduk disini ya?!" Ucapnya sambil meletakkan tas di bangku tersebut. "Duduk aja, serah lo mau di mana. Tu bangku dah gue booking sebelum lo lahir" jawab Lexa sambil mengembalikan handphone Jessy. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi.

Kringggg!!!.. bel istirahat sudah berbunyi 3 kali, namun guru yg ada di kelas XI Ipa 1 belum juga keluar. Semua siswa yg ada di dalam kelas tersebut langsung keluar kelas menuju kantin saat guru tersebut keluar. "Nata, temenin gue ke toilet yuk" mohon Jessy sambil memasang puppy eyes yg membuat wajahnya terlihat imut. "Kuy la, Lexa, Zyta gue sama Jessy ke toilet dulu ya" izin Nata pada ke2 sahabatnya. Lexa dan Zyta hanya menganggukan kepala mereka.

Dilain sisi, Fathul dan teman temannya sangat berbahagia karena mereka bisa melarikan diri dari guru yg ada di kelas mereka. "Mal, gue kok laper ya?" Tanya Nanda sambil mengelus perutnya. "Apakah itu yg dinamakan cinta?" Ujar Fathul sambil tersenyum penuh arti. "Kampret lo berdua. Jijik gue denger__ eh hai," Akmal mulai menggoda adik kelas yg lewat. Tanpa disangka ternyata adik kelas yg Akmal goda adalah Nata dan Jessy yg baru saja kembali dari toilet menuju kelas. "Eh ada dedek emesh" goda Nanda sambil tertawa. "Fatisha, si Zyta mana??" Tanya Akmal basa basi. "Dia lagi di kelas kak sama Alexa". "Ayo balik" Fathul mulai salah tingkah saat mendengar nama Zyta. Akhirnya setelah berjuang keras mengajak Akmal dan Nanda pergi dari sana, mereka langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Tak disangka, saat sedang berjalan menuju kios batagor, Fathul tak sengaja menabrak seseorang. "Eh... maaf ya" ujar Fathul sambil membantu seseorang tersebut berdiri. Ternyata orang yg ditabraknya adalah Zyta. "Eh... gk kak. Seharusnya gue yg minta maaf soalnya tadi gue buru buru". "Lo gak apa apa kan??" Tanya Fathul khawatir saat melihat wajah Zyta yg pucat pasih. "Eng...gak kok kak" buru buru Zyta minta maaf dan kembali ke kelasnya. Lexa yg menyadari wajah Zyta pucat langsung heboh. "Lo kenapa cuy??" Tanya Lexa saat Zyta duduk bangkunya. "Lex, gue tadi nabrak kakak kelas" ucap Zyta sambil meremas ujung roknya. "Kak Fathul ya??" Tebak Jessy yg baru saja datang dari pintu kelas. Zyta hanya mengangguk pasrah, ia takut akan diteror oleh kakak kelas lain yg suka pada Fathul. "Yaelah santai aja kali Zyt. Kalo lo bakal di labrak sama cabe busuk, bilang ke gue aja" ujar Lexa menenangkan sahabatnya. Soalnya Zyta sedang kedatangan bulan, jadi maklum saja jika ia jadi drama begini.

"Assalamualaikum..... Zyta pulang!!" Tak ada tanda tanda kehidupan di rumahnya.kemana semua penghuni rumah pergi? Batin Zyta sambil melepas sepatu dan kaus kakinya. "Eh, Non Jiji udah pulang" sambut Bi Sumi, asisten rumah tangga di rumah Zyta. "Bi, Bunda kemana ya??" Tanya Zyta sambil mengambil minum di dapur. "Bunda tadi pergi sama Papa non, mungkin ke rumah nenek" ujar Bi Sumi sambil mencuci piring kotor. "Non, makanannya udah siap tuh. Mau makan di sini atau di kamar Non??" Tanya Bi Sumi. "Kamar aja Bi" Teriak Zyta dari ruang tengah.Bagi Zyta hari pertama sekolah merupakan hari paling melelahkan.

Di atmosfer lain, Fathul yg baru saja sampai langsung merebahkan tubuhnya di kamarnya. Ia bingung kenapa ia bisa menabrak Zyta di kantin tadi. Lidahnya kelu saat berhadapan dengan adik kelasnya tersebut. Ia bingung kenapa wajah Zyta berubah menjadi pucat. "Arrgghh.... kok gue jadi gini sih?!" Geram Fathul sambil menutup wajahnya dengan bantal. Kok gue jadi keinget Zyta terus ya??batin Fathul sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Keesokan harinya, di kelas XI IPA 1 terjadi perdebatan singkat antara guru dan anak didiknya tentang pembagian kelompok. Bu Mia selaku Guru Fisika yg terkenal tegas akhirnya mengumumkan pembagian kelompok yg telah ia buat. "Kelompok 1: Larissa, Alexa, Arzyta, Theo, dan Deni" Zyta dan Lexa langsung menghembuskan nafas lega karena satu kelompoknya merupakan cendekiawan cilik yang baik hati. "Kelompok 2: Clara, Fatisha, Flori, Adolph, dan Adit" Nata dan Jessy sangat senang mendengarnya mengingat mereka 1 kelompok. "Kelompok 3: Naomi, Jessica, Tasya, Fadhil, dan Yusuf". "Kelompok 4: Fildza, Jihan, Jeremy, Amelia, dan Rehyan. Langsung kerjakan anak anak. Besok saya kumpul" ingat Bu Mia sambil membereskan barang barangnya lalu keluar dari kelas tersebut mengingat bel istirahat sudah berbunyi 3 kali. "Kantin kuy, laper gue" ajak Nata sambil membereskan buku buku yg ada diatas mejanya. "Kuy la. Lo semua bawa bekal kan? Jadi kita ke kantin cuma beli minum aja" Lexa angkat suara. "Ya" ucap teman teman lainnya.

Di kelas XII IPA 1 para murid bernafas lega karena Guru yg mengajar di kelas mereka tidak datang. Fathul, Akmal, dan Nanda sedari tadi asyik bermain game slither.io yg ada di handphone Akmal. "Ular gue masuk top ten cuy. Alhamdulillah" ucap Fathul sambil terus memainkan game itu. "Yahh.....baru aja ngucap syukur. Udah kalah" Fathul kembali berbicara dengan nada sedih yg ia buat. "Sini!! Giliran gue yg main" seru Akmal sambil merebut hpnya dari tangan Fathul. Fathul memutuskan untuk pergi ke kantin setelah mendengar bel istirahat bersama Akmal. Nanda sendiri sibuk menyalin PR dari temannya. Saat hendak membeli jus, Fathul melihat Zyta dan Jessy sedang membeli Lemontea. Fathul ingin basa basi namun, Zyta dan Jessy langsung melenggang pergi ke bangkunya. Akmal yg melihat Nata berjalan sendiri sambil membawa 2 mangkuk bakso langsung membantunya. "Eehm.... Makasih ya kak Akmal" ucap Nata sambil meletakkan Mangkuk bakso yg ia pegang. "Sama sama dek" Ujar Akmal sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sama sekali.
************************************
Hai readers!!! Maaf kalo Author jarang update soalnya idenya lagi stuck. Dan akhirnya ini cerita di edit biar fresh. 1023 words cuy!!!

Author😎

Im YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang