"Rian? Elo ko berubah?"
Ya, begitulah pertanyaan gue. Secara otomatis, tubuh gue seperti dirancang khusus jika ada orang yg baik sama gue, gue juga secara otomatis berubah baik walaupun gue gak mau.
Rian yg mendengar pertanyaan gue langsung nengok ke gue dan mengacak rambut gue sambil tersenyum.
"Sebenarnya gue gak pernah benci sama lo"
Duar! Sudah? Itu aja? Jawaban gitu aja udah bisa buat gue tercengang sampe nungging. Sudah deh Rian gausah dilanjutin:v
"Ha?" ucapku polos dan menatapnya. "Kenapa? Menurut gue, lo itu gasuka kalo gue datang terus selalu gangguin gue. Gue gak suka banget"
"Ya gue gangguin elo ya seneng aja. Kayak ada kesenangan tersendiri gitu."
Minta dihempas nih, ni anak.
"Oh," gue masih memikirkan kata kata Rian. Maksudnya dia gapernah benci sama gue?
"Sini ponsel lo" pinta Rian. Tanpa pikir panjang gue memberikan ponsel gue ke Rian. Rian membolak balik ponsel gue.
"Tsah! Bolah hp nya ip 6!" Rian sangat kagum melihat ponsel gue seakan akan tu ponsel keluaran dengan merk terbaru yg lernah ada sealam semesta.
"Kenapa?" tanyaku.
"Gapapa. Gue kira lo gakbisa pake."
Gubrak! Jangankan ip 6, macbook gue aja gue banting gegara gabisa make:v dan untungnya mama beli baru lagi yg pro. Dapuq!
Gue hanya tersenyum melihat Rian. Dah, ah, gue capek ngeladenin dia.
Gue melihat apa yg Rian lakukan. Dia menyimpan nomor ponselnya di hp gue, menambahkan id LINE nya, serta memfollow Instagramnya.
"Btw, followers lu banyak juga. Hhmm.. 5k. Nih, ponsel lu. " ucapnya seraya mengembalikan ponsel gue.
"Iya, secara gue cantik baik manis imut. Jadi banyak yg kenal gue disekolah."
"Oh," Rian pergi ke meja dan mengambil ponselnya. Sebenarnya gue gak pernah megang ponsel Rian. Liat ponsel nya aja gak pernah. Tapi, alangkah terkejutnya gue saat dia mengeluarkan ponselnya yg galaxy S7. Dapuq!
"Nih, " ucapnya seraya memberikan ponselnya.
Gue mengambil ponsel Rian dan melakukan apa yg dia lakukan tadi. Gue akuin, followers Rian sama banyaknya dengan followers gue. Kurang lebih dikit aja. Dan sebagian cewek. Mungkin karna perawakannya yg bisa dibilang gagah. Setelah itu Rian mengambil ponselnya dari tanganku dan membuka kamera.
"Lo mau ngapain?" tanya gue.
"Mau selfie lah. Yakali mo gue lempar."
Rian mengangkat tinggi kamera ditangannya dan merangkul gue. Duh, ternyata Rian kalau baik kayak begini. Batinku. Lalu gue mengancungkan 2 jari sebagai tanda peace (?) yg dilakukan sebagian cewe saat berfoto.
Rian mengambil beberapa foto dengan gaya yg bisa dibilang asik menurut gue. Lalu Rian mengunggah di akun instagram dan menjadikan foto di LINE nya.
Sebagian followers aktif Rian mengomentari foto itu dengan berbagai kata kecewa dan senang. Tentu saja yg senang adalah teman dan sahabatnya. Seketika foto itu sudah dibanjiri 20 komentar dalam 1 menit.
'Rian itu siapa? Cewek barunya ya? :(('
'Ciah! Rian dah ada cewek. Dibawa kekamar lagi. Lu apain anak orang woi! Jangan di grepe grepe. Kasih gue aja!'
Komentar satu ni bikin gue gedekk nih. Rian hanya terkekeh geli melihat komentar komentar yg ada di foto itu.
'Weh anak sapa lu gondol woi?!'
'Pacar barunya ya? Jawab plisss'
'Follback dong. Btw pacarnya cantik'.
'Rian yaa.. Kenalin kita dong!'
'Bgst ank org lu bwa ke kamar.'
'Lu gak kasih tau besok lu gua bully ajg:v'
Komentar macam apa itu? Gue melihat Rian sibuk membalasin komentar ke orang orang yg dia kenal.
'Ah, kepo lu-_- "
Gue yg melihatnya tentu saja gak mau kalah. Gue mengambil ip gue dan membuka kamera.
"Rian. Gue juga mau. Ayok selfie!"
Kali ini Rian juga merangkul gue. Gue tersenyum dan Rian langsung melirik gue dengan tatapan terpesona.
Taik lu Rian.
Cekrek.
Rian tecandid dengan merangkul dan melirik gue. Lalu gue memberikan hp gue pada Rian dengan maksud dia aja yg megang. Gue mager -,-
"1, 2,,, " gue merangkul Rian dan Rian memberhentikan hitungannya dan melirik gue sambil tersenyum.
"Cepat euy! Kering gigi."
"Hahaa.. Tiiii.... Ga!"
Cekrek.
"Hahaha.." Gue sama Rian tertawa bersama dan gue mengambil ponsel gue untuk mengunggahnya dan menjadikannya foto di LINE.
Seketika instagram gue dipenuhi oleh komentar dari cowok sekolah yg gak gue kenal dan sahabat serta temen gue.
'Pacar lu ya Ishi? Jiah! Dah ada pacar die'
'Yah, Ishita dah ada pacarnya euy! Gabisa dah gue pdkt lagi'
'Ishi cantik, kenalin gue dong:v'
'Ganteng loh.'
'Ishi itu spa? Jahad lo gakenalin ke shbt lo sndiri. Gue bakar tar lo.'
'Hempas Ishi'
'Hambur Ishi'
'Datangin rumah Ishi!'
'Nyampah ajg!'
'Bct bgst'
'Ganteng tuh, buat gue aja.'
Gue yg melihatnya mulai membalas satu persatu. Rian pun yg melihatnya tersenyum semringah.
"Gausah geeran lu" ucapku sampil mendorong palanya dari depan hp gue. Gue mulai membalasnya.
'Ah kepo lu. Lu gaperlu tau tu spa gue'
'Datangin aja gue gada dirumah :p '
'Tar gue gondol kehadapan elu'
'Bct lu!'
'Ganteng? Lu buta ya?'
'Lain pacar gue'
"Heh? Mang gue ganteng akuin aja napa sih?!" ucap Rian yg sedari tadi ngeliatin komentar komentar gue. "Kenapa gak lo jawab aja kalo gue pacar lo?!"
"Idih?! Ogah!"
Gue terus menerus membalas komentar orang orang itu hingga ada satu komentar baru yg menganggu penglihatan gue.
Rianbagaskara gue baru jadian sama dia.
Langsung menghapus komentar itu dan seketika gue langsung melirik tajam Rian yg pura pura tidur disamping gue.
--------
Musuh goals:v seandainya gue punya-,- gabakal. Syedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's True!
RandomIshita Rayya, cewek yg selalu gak nerima kenyataan, kini dengan paksa menerima kenyataan bahwa hidup itu penuh dengan kenyataan.