Aku benci

1.8K 120 11
                                    

" Ohayo Sasuke-kun "

Aku menoleh ke arah suara. Cih.

Kupercepat langkahku agar dia tak sampai padaku.

" Ohayo Sasuke-kun "

Dan akhirnya dia menggapaiku.

" Berhenti menempel padaku " ucapku.

" Dousta no Sasuke-kun, aku kan tunanganmu "

Langsung kututup cepat mulutnya. Membawanya ke tempat yang lebih sepi.

" Berhenti mengatakan tentang tunangan, ini sekolah "

" Lalu kenapa? "

" Kau bisa membuat semua orang salah paham "

" Tapi kita memang bertunangan kan Sasuke-kun "

Cih. Dia masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini. Sungguh menyebalkan.

" Sasuke-kun "

" Jangan panggil nama depanku " bentakku.

" Dana-sama? "

Arrrggg.. Aku menahan geram semaksimal mungkin. Darahku seolah naik sampai ubun-ubun tiap kali berhadapan dengannya.

Bagaimana tidak, dia tak pernah mendengarkanku.

" Dana-sama "

" Tsk.. jangan memanggilku seperti itu "

" Lalu aku harus memanggilmu apa? "

" Ai? "

" Iie "

" Love? "

" Iie "

" Amore? "

" Tsk.. jangan menambah kata-kata aneh lagi padaku "

" Lalu apa? "

" Nama keluargaku "

" Uchiha? "

" Hn "

" Iie.. iie.. itu tidak mungkin "

" Ha? "

" Itu sama saja aku memanggil namaku sendiri "

" Maksudmu? "

" Karna sebentar lagi aku juga akan menjadi Uchiha "

Aku tak habis pikir oleh gadis ini. Tingkat kepercayaan dirinya sudah level dewa.

Ku tinggalkan dia begitu saja, menuju kelas.

" Tadaima "

" Okaerinasai dana-sama "

Bruk

Ku tutup lagi pintu rumahku. Masih diluar menjernihkan mata dan pikiranku.

Cklek

Bruk

Cklek

Bruk

Ku ulangi membuka dan menutup pintu hanya untuk memastikan penglihatanku.

" Siapa yang bermain pintu? " suara Kaa-san dari dalam.

Kubuka lagi pintu itu.

" Ara Sasuke "

Mataku masih tak bergeming melihat pemandangan didepanku. Dia duduk bersujud di depan pintu.

Aku memberi isyarat pada Kaa-san, siapa dia?

" Ah ini Hinata "

Aku tau itu dia, maksudku apa yang dia lakukan disini?

" Masuklah dulu " ajak Kaa-san.

Kami berkumpul di meja makan. Aku, Kaa-san juga dia.

" Mulai hari ini dan seterusnya dia akan tinggal bersama kita " terang Kaa-san tersenyum.

" Ah Okaa-sama "

" Nani? " ucapku tak percaya.

Mereka lantas berhenti tersenyum melihat reaksiku.

" Jangan bercanda "

" Tidak "

" Apa-apaan ini? Dia tinggal disini "

" Ya , kenapa, kau keberatan? "

Aku bungkam seketika saat kudengar suara itu. Tou-san.

" Tsk.. "

Aku berlalu meninggalkan mereka, masuk kamar. Aku benci kalian semua.

~Skip~

SasuHina - Jodohku itu kamuWhere stories live. Discover now