Aku tak peduli

1.4K 120 5
                                    

" Hoam "

" Dousta no Sasuke-kun, kau menguap terus sejak tadi "

Tsk. Pertanyaanmu membuatku semakin kesal. Kau yang membuatku tak bisa tidur semalam, baka.

Aku berjalan meninggalkannya menuju tempat lain.

" Matte Sasuke-kun "

Hari ini Kaa-san mengajak kami berkeliling. Melihat orang-orang yang tengah sibuk di perkebunan juga sawah.

" Sasuke-kun "

Tangannya lantas melingkar di lenganku begitu saja.

" Tsk "

Ku tepis tangannya. Tapi kemudian Kaa-san.. melotot padaku. Cih.

" Ah Sasuke-kun lihat "

Dia menunjuk satu arah.

" Tomatnya sudah mulai matang " potongku mengalihkan.

Kesempatan menghindar darinya secara halus karna ada Kaa-san disini.

Tapi hanya sesaat, dia kembali melekat padaku. Arrgg.

" Kyaa.. "

Dia terpeleset di pinggir persawahan.

" Ah moshi-moshi.. " ucapku.

Dan aku pun menghindar dari yang lain berpura-pura menjawab telpon. Alasan sebenarnya adalah aku tak ingin menolongnya. Aku tak peduli meski dia jatuh di jurang sekalipun.

" Ah Futari tomo "

" Jii-san "

" Kemarilah, bantu kami memetik sayur "

" Ha-i "

Kaa-san lagi-lagi menyetujuinya tanpa meminta persetujuan dariku.

" Hinata "

Kaa-san memberikan keranjang padanya.

" Sasuke "

Aku diam, pura-pura tak meilhat.

" Sasuke " gertak Kaa-san.

" Aku menunggu disini saja " jawabku.

" Jangan seperti anak kecil "

Dan akhirnya Kaa-san menyeretku ke sebuah pekerjaan yang paling ku benci. Bertani.

Kaa-san dan dia tampak begitu menikmati hal ini. Aku terus melakukannya meski setengah hati.

" Sasuke keranjangmu belum penuh juga " ucap Kaa-san.

Atau lebih tepatnya belum terisi. Aku malas, sangat malas.

" Mau ku bantu? "

Ku palingkan wajahku. Melakukan ini saja sudah membuatku kesal. Sekarang aku harus melihat wajahnya juga. Cih.

" Bawa " perintahku.

" Eh? "

" Bawa kesana aku lelah "

" Ah ha-i "

Dia lantas membawa keranjangku, mengumpulkannya dengan yang lain. Ku pijat-pijat pundakku. Aku seperti kuli.

" Mau ku bantu pijat? "

Ku lirik dia sesaat yang masih tersenyum. Menyebalkan. Melihat dia yang masih bisa tersenyum setelah semua ini, sungguh menyebalkan.

Dan hari kedua ku disini, masih menyebalkan seperti biasa. Apa tidak ada sedikit ketenangan untukku meski sesaat?

~Skip~

SasuHina - Jodohku itu kamuWhere stories live. Discover now