Libur musim panas, itulah yang terjadi sekarang.
" Sasuke tolong bawa ini ke mobil " pinta Kaa-san.
Hari ini kami berencana mengunjungi saudara kami. Letaknya cukup jauh, dipinggiran kota. Atau lebih tepatnya di desa.
Perjalanan memakan waktu hampir 4 jam dengan mobil. Semua ikut, termasuk Nii-san yang sibuk dengan kegiatan kuliahnya.
" Nah Hinata, inilah tempatnya "
" Woah "
" Bagaimana? "
" Suki "
Pemandangan ini membuatku semakin muak. Aku tak mengerti kenapa Tou-san begitu perhatian padanya. Bahkan Kaa-san dan Nii-san pun ikut membelanya.
" Tadaima " ucap Tou-san.
" Okaerinasaimase "
Seorang Tetua di desa itu menyambut kedatangan kami.
" Ah perkenalkan ini Hinata Hyuuga "
" Kau putri Hyuuga? "
" Ha-i " jawabnya tersenyum.
" Masuklah, kita bicara dirumah "
Kami berjalan masuk ke rumah Tetua adat itu dan mulai berbincang-bincang.
Aku yang bosan lantas keluar, mencari suasana.
" Kau mau kemana Sasuke-kun? "
" .. "
Percuma juga dijawab, dia pasti akan selalu mengekor padaku.
" Aku baru tau kalau nama desa ini adalah desa Uchiha " ucapnya.
" ... "
" Ini adalah desa tempat mu berada, tempat mu kembali "
" ... "
Aku tak begitu mengerti apa yang dia maksud. Tapi aku juga tak ingin membebani pikiranku dengan hal tentangnya.
Kurebahkan tubuhku di sebuah futon.
" Ah.. "
Deg
Aku lantas bangkit dan membuka selimut.
" Kau? Apa yang kau.. "
Dia terus saja tersenyum melihatku. Kurasa percuma bicara dengannya.
Aku keluar menemui Kaa-san.
" Kaa-san kenapa dia ada dikamarku "
" Kenapa? "
" Iya kenapa? "
" Hinata ingin sekamar denganmu "
" Ha? "
" Sudah malam, tidur sana "
" Tsk "
Aku kembali ke kamar. Dia duduk diatas futon sambil terus tersenyum melihatku.
" Kau disana dan aku disini " ucapku memberi jarak.
Umumnya, seorang gadis lah yang khawatir karna harus sekamar dengan pria. Tapi kenapa sekarang justru sebaliknya.
Aku harus pastikan dia benar-benar terlelap sebelum aku mulai tidur. Aku tak ingin hal yang tak kuharapkan terjadi.
" Kurasa dia sudah pulas " gumamku.
Kulihat jam dinding, sudah hampir jam 12 malam. Aku juga harus lekas tidur.
" Eek.. "
Perutku mendadak sakit, seperti tertekan sesuatu.
Kubuka mata perlahan. Kenapa aku tak bisa bergerak?
Aku menoleh ke sisi kanan dan kulihat dia sudah ada ditempatku. Tangannya melingkar di perutku. Menekannya sangat kuat.
Ku coba melepaskan tangannya dan bangkit dari tempatku. Bahkan saat tidur pun dia masih menyebalkan.
Beruntung lantainya tatami, jadi meski tidak di futon tidak terlalu dingin. Ditambah sekarang adalah musim panas.
Kurasa Kamisama masih berbelas kasih padaku.
~Skip~
YOU ARE READING
SasuHina - Jodohku itu kamu
FanfictionHal yang ingin kupastikan adalah perasaanku sendiri padanya. Dan saat akhirnya aku sadar akan perasaanku padanya, akupun mengerti yang dia rasakan padaku selama ini. Bahwa perasaannya padaku sangat besar dan tulus.