Bersalah

1.7K 122 9
                                    

Entah ekspresi apa yang harus kuberikan sekarang. Aku tak tau apa aku harus senang karna tak ada kata kasar dan memalukan tentangku yang tertulis disini. Atau aku harus marah karna semua ini. Aku benar-benar tak mengerti.

Semua perlakuan kasarku, kata-kata kasarku, bahkan lelucon yang keterlaluan. Tak ada satupun tertulis disini. Tak ada..

Apa kau sengaja melakukan ini padaku?

Kututup mataku dengan lenganku. Aku tak tau harus bagaimana.

" Sasuke-kun.. Sasuke-kun.. "

Aku menoleh ke kanan dan kiri. Ini khayalanku saja atau dia benar kembali.

" Dousta no Sasuke? " tanya Kaa-san.

" Iie "

" Merasa ada yang hilang? " sindir Nii-san.

Aku membuang muka, kembali fokus pada sarapanku.

Dan hal itu tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Aku seolah dihatui oleh nya. Atau lebih tepatnya rasa bersalahku.

Entah kenapa perasaan menyesal akan semua sikap kasarku selama ini padanya tiba-tiba muncul.

Aku terus mengulang lagi dan lagi, membaca buku itu dan mengingat kejadian lalu.

Dia tak pernah sedikitpun merasa sedih atas semua itu. Kamisama, apa aku salah mengambil keputusan?

" Sasuke-kun "

Bayangan dirinya yang tersenyum dan terus memanggil namaku selalu muncul dimanapun aku berada.

Kau telah meninggalkan banyak kenangan disini. Dan itu menyebalkan.

Membuatku terus teringat padamu, menyebalkan.

Membuatku merasa bersalah padamu, menyebalkan.

Semua tentangmu sangat menyebalkan.

" Yang kau cintai tak bisa menggantikan yang selalu ada bukan "

Aku menoleh ke belakang. Nii-san selalu muncul disaat yang tepat. Dan meninggalkan kata kiasan yang semakin menjengkelkan.

Ku kejar Nii-san menuju kamarnya.

" Apa maksudmu Nii-san? "

" Sudah jelas bukan "

" Apa kau ingin aku merasa bersalah atas apa yang terjadi? "

" Duduk "

Aku mengernyitkan dahi.

" Duduk ku bilang "

Meski cukup ragu namun aku tetap mengikutinya.

Kemudian dia membuka laci dan memberikan beberapa lembar kertas padaku.

" Apa ini "

" Lihat "

Satu persatu ku baca lembaran itu. Hampir semua tertulis atas nama ' Hinata Hyuuga '.

" Apa ini sebenarnya? "

Nii-san kembali mengambil kertas ditanganku.

" Ini sertifikat kursus memasak, dia sudah selevel chef "

" ... "

" Ini sertifikat lulus dari bimbingan belajar dengan nilai tertinggi "

" ... "

" Dan ini, pengakuan dari sebuah universitas yang menyatakan bahwa dia lulus S1 di usia 15 tahun "

Aku cukup terkejut mendengar semua pernyataan itu.

" Kau tidak tahu kan? "

Aku hanya menggeleng seperti orang bodoh sekarang.

" Itu karna kau tak pernah mau tau tentangnya, kau juga tak pernah makan masakan dia bukan "

Aku akui itu benar, jangankan makan melihat hasil masakannya pun aku tak pernah mau.

" Kau tidak sepantar dengannya, kalau dia mau dia bisa mengalahkanmu dan mengambil gelarmu sebagai siswa terpandai disekolah. Tapi dia tidak mau "

" ... "

" Kau tau kenapa? "

"... "

" Karna dia tidak mau kau malu "

Aku masih tak mengerti maksud semua ini.

" Tapi saat itu.. "

" Nilai sastra nya turun? Itu sengaja dia lakukan, berharap kau mau mengajarinya dan kalian menjadi lebih dekat "

" Tapi.. "

" Tapi apa yang kau lakukan padanya? Kau bahkan tega meninggalkan dia begitu saja dijalan saat tengah malam "

Tengah malam? Ah saat festival.

" Aku menemukannya menangis sendirian karna tak tau jalan "

Jadi itu sebabnya malam itu kulihat mereka di dapur.

Entah kenapa semua hal jadi semakin jelas dan saling terhubung sekarang. Dan rasa bersalah ku semakin bertambah, lagi dan lagi.

Aku terus merenungi setiap kata yang diucapkan Nii-san. Apa aku terlalu keterlaluan padanya?

~Skip~

SasuHina - Jodohku itu kamuWhere stories live. Discover now