Chapter 1

7.6K 201 38
                                    

"Duuhhh, dibilang aku ngga bisa main beginian,kamu mah maksaaa..." Protes Liana dengan nada bete.

"Kamu bisa Lian sayang, kamu cuma butuh fokus aja.Coba lagi deh masukin bola basketnya ke dalam ring, fokus yaa.." Jawab Bryan dengan sabarnya sambil tersenyum, dan mulai mengajari Liana main basket.

Bryan Edward Wijaya,
Anak kelas 12, IPS1. Cowo Most Wanted di SMA Bumi Persada yang paling populer diantara cowo-cowo yang lain. Senyumnya yang bikin semua cewe langsung meleleh. Postur tubuh yang tinggi, keren, ganteng, kaya, dan yang pastinya idaman semua cewe SMA Bumi Persada.Yang bikin ia tambah populer adalah ia termasuk Ketua tim basket dan asal kalian tau tim basketnya nggak pernah kalah dalam pertandingan manapun. Dan menurut kalian cewe yang memilikinya pasti cewe yang memiliki wajah berparas cantik.Tetapi tidak...

Brigitta Liana Valency.
Anak SMA Bumi Persada kelas 12 IPS1. Cewe yang dapat memiliki hati Bryan. Liana tidak memiliki mantan sekalipun, cinta pertamanya yaitu Bryan. Entah Liana masih tidak percaya cowo Most Wanted yang banyak digemari oleh cewe-cewe yang lebih cantik dari dirinya dan sekarang Liana mampu meluluhkan hati Bryan dan memilikinya menjadi pacarnya. Liana dan Bryan sudah berpacaran hampir 3 tahun. Menurut mereka jangan memandang seseorang dari kesempurnaan'nya, tetapi pandang lah seseorang itu dengan hatinya, karna di dunia ini manusia tidak ada yang sempurna.

"Wahhh!! Yeaaayyyy akhirnya gue bisaa masukin tuh bola!! Liat kan tadi gue bisa?" Jerit Liana kegirangan sambil memeluk Bryan pacarnya.

"Iyaa gue liat kok. Btw ini seneng atau mau modus ??" Tanya Bryan dengan nada menggoda.

"Iihh apaan sih, kan tadi reflect" Jawab Liana sambil melepaskan pelukan nya dan menunduk, ia tau kalau saat ini pasti wajahnya bersemu merah.

"Cieee, ngapain nunduk'in kepala? Mukanya merah tuh sayangg" Jawab Bryan sambil mencolek dagu Liana.

"Iiiihhh Bryan mah, stop ah jangan gitu teruss.." Liana cemberut sambil melipat kedua tangan nya ke dada.

"Oh jadi gitu yaaa..." Goda Bryan lagi, sambil mencubit kedua pipi Liana dengan gemasnya dan lari menjauh.

"Awhh Bryan,jangan lari!!! Gue ajar lo sampai lo mohon-mohon ke gue, gue nggak akan lepasin lo!!" Teriak Liana dengan sebalnya.

"Liana pipi bakpao, Weekkkk" Ejek Bryan sambil menjulurkan lidahnya dan terus berlari. Bryan tau kalau Liana nggak suka kalau pipinya disebut 'Pipi Bakpao', mangkanya ia langsung lari super takut Liana menghajarnya habis-habisnya.

"Dasar Bryan taii, awas lo ya!!" Liana lari mengejar Bryan menelusuri koridor yang sepi.

"Kejar gue kalau bisa!!" Setelah memutuskan untuk pacaran mereka tidak memakai panggilan special, menurut mereka panggilan seperti itu terlalu berlebihan.Jadi mereka memutuskan pake panggilan Lo-Gue,kadang pake Aku-Kamu, jadi biar ga ribet.

"Aaawwwhhhh!!!!" Teriak Liana kesakitan.

"Liiaanaaaaa!!" Bryan memutar arah larinya menghampiri Liana yang terjatuh.

"Li, lo nggak kenapa-kenapa kan? maafin gue,gue nggak bermaksud buat kerjain lo. Maaf'in gue, karna gue udah buat lo jatuh kaya gini. Maaf lin.." Lirih Bryan dengan nada menyesal dan menunduk.

"Aaa kena lo!! gue nggak akan lepasin lo!! rasain tuh gue kerjain balik, sapa suruh kaya tadi" Liana mencubit tangan, perut, kaki Bryan dengan ganasnya.

"Awwhh ampun-ampun!! ahh lo main curangg. Aduhhh ampun Lin ampunnn..." Mohon Bryan agar Liana melepaskannya.

"Nggak akan gue lepasin. Lo mohon-mohon kaya apa juga gue nggak bakal lepasin lo" Lanjut Liana dengan menambah kekuatannya.

Try to UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang