DEG!
Hati Liana seketika mencelos melihat kejadian itu, ia tidak ingin menangis, ia tidak ingin terlihat seperti anak kecil, tidak! Liana tidak seperti itu. Ia gadis yang kuat, ia rela membangun benteng pertahanan demi orang-orang yang akan datang merusak hubungan nya. Ia harus kuat.
Bagaimana tidak, orang yang sangat di cintainya sedang berpelukan di depan mata Liana. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, yang ia bisa lakukan hanyalah diam, menyaksikan pertunjukan. Ia tidak ingin mengambil pusing, meskipun Liana sangat cemburu, Liana masih bisa menahan gejolak amarah nya.
"Abang..." Teriak Kiara sambil berlari menghampiri Bryan yang terlihat kaget sambil melepaskan pelukan nya.
"Anak cantik lagi ngapain di sini?" rayu perempuan itu sambil berjongkok, menyesuaikan postur tingginya dengan Kiara.
"Kiara main lah, masa Kiara lagi lomba masak." jawab Kiara acuh dan tidak memperdulikan wanita yang berada di depan nya ini.
"Abang... Kak Liana..." Kiara menarik-narik baju yang di kenakan oleh Bryan sambil menujukan posisi Liana sekarang yang sedang termenung.
Samar-samar merasa namanya di panggil, ia segera menyadarkan lamunan nya. Ia tersenyum, dan segera berjalan menghampiri ketiga orang tersebut.
"Eem.. Fel, kenalin ini Liana pacar aku. Li, kenalin ini temen aku." Bryan nampak canggung dengan posisi sedikit awkward.
"Oh.. Hai aku felicia, panggil aja Feli. Dan lebih jelas nya aku mantannya Bryan waktu smp."
DEG!
"O-oh-- Hai .. Fel" Liana nampak sedikit gugup dan terbata-bata.
Bagaimana tidak, gadis yang saat ini berada di depan nya sangatlah cantik dan menawan. Dengan balutan drees tanpa lengan, dan make up tipis yang cocok sekali dengan dirinya.
Jauh beda dengan Liana, yang hanya menggunakan celana jeans, dan kaos putih polos, tanpa make up tipis sekali pun.
"Kak feli, kita pulang yuk? Valle capek." rengek anak kecil tersebut tiba-tiba sambil menggandeng tangan Feli, yang setau Liana mungkin adik dari Feli.
"Loh.. Kok ada kak ganteng gak bilang-bilang Valle sih? kan Valle bisa main bareng kak ganteng ini.."
"Hehehe, maafin kakak ya, kakak tadi aja nggak sengaja ketemu kak ganteng ini."
"Oh gitu.. Yaudah deh, kapan-kapan kita main yuk kak ganteng. Tapi enggak sekarang, Valle capek, pengen tidur." Senyum gadis kecil itu, hingga kedua lesung nya terlihat, seperti Feli, sangat manis.
"Hehehe, iya kok." jawab ramah Bryan. Liana hanya diam sembari menggendong Kiara.
"Bryan, Liana, dan adik cantik ini, Feli pulang dulu ya.." Sopan, anggun, dan cantik. Itulah kesimpulan dari Liana.
"Oh iya fel, hati-hati ya.." Liana mencoba akrab dengan Feli, meskipun hatinya tidak sama dengan apa yang di utarakan.
Lambaian dan senyuman manis mengakhiri semua. Feli sudah meninggalkan Bryan, Liana, dan juga gadis kecil Kiara. Keadaan menjadi canggung, membuat Liana bahkan Bryan bingung untuk mengutarakan sesuatu.
"Yelah, masih bengong! ayuk pulang, nunggu apaan?"
"Siniin Kiaranya, biar gue gendong." Bryan hendak mengambil Kiara dari gendongan Liana, tetapi begitu saja Kiara menangis sejadi-jadinya.
"HWAAA, HWAAA... KIARA MAU NYA DI GENDONG SAMA KAK LIANA, BUKAN SAMA BABANG.. HWAAA.." tangis Kiara seketika membuat beberapa orang yang masih ada di sekitar nya menoleh.
![](https://img.wattpad.com/cover/87106217-288-k506945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Understand
Fiksi RemajaJangan pernah menyentuh kehidupan seseorang bila kamu akan menghancurkan nya,karena melupakan seseorang tidaklah mudah.Terkadang mereka yang kita sayangilah yang mampu menghancurkan kita. "Cinta berawal dari mata,dan jangan heran jika akhir dari cer...