Chapter 14

102 7 0
                                    

Gue pun memasuki ruangan rawat cheryl.  Gue lihat cheryl yang masih saja terbaring dengan alat pernafasan di hidungnya.  Gue serasa teriris melihat keadaan cheryl saat ini.  Mommy sudah tertidur di samping cheryl.  Gue hanya bisa menangis melihatnya.  Gue memutuskan untuk istirahat disamping mommy.  Hingga gue tak tersadar  kalo gue tertidur. 

                       CHERYL POV

dimana ini?  Kenapa gue ada di tempat ini?  Gue lihat mommy dan kachika tertidur di pinggir ranjang gue.  Tak tega rasanya bila gue membangunkan mommy,  gue pun mencoba menggapai tangan ka chika yang sedang memegang kaki gue.  Akhirnya,  gue bisa megang tangannya ka chika. 
" kaa..  Ba...ngun..  " ucap gue terbata2 sambil terus menggoyangkan tangannya. 
Ka chika pun bangun dari tidurnya dan mencoba menyempurnakan penglihatannya. 
" cheryl?  Kamu udah bangun?  " ucap ka chika saat melihat gue sudah sadar. 
" i.. ni di.. Mana??  " ucap gue lemes
" ini di rumah sakit ly" ucap ka chika dengan suara yang serak.  Seperti nya ia kini sedang menyimpan sesuatu.
" rumah sakit?  Ily kenapa ka?  " tanya gue dan mencoba untuk duduk.
" udah,  kamu istirahat aja!  Jangan banyak bergerak dulu!  " ucap ka chika menahan gue untuk duduk. 
Mommy yang merasa terganggu tidurnya,  langsung bangun dan melihat keadaan di depannya. 
" cheryl?  Kamu udah bangun, nak?  Duh,  mommy seneng banget kamu udah sadar.  " ucap mommy langsung mengecup pipi gue. 
" ily kenapa mom?  " tanya gue lagi.
" emm,  ka.. kamu gapapa ko sayang.  Cuma kecapean aja. " jawab mommy terbata2.
Gue pun hanya mengangguk. 
" eh iya,  kamu mau makan apa sayang?  Kamu belum makan loh!  " tanya mommy ke gue.
Gue hanya mengangguk pelan dan memasang wajah lapar seperti anak kecil.  

                     KA CHIKA POV

" mom,  kira2 cheryl udah boleh pulang belum?  Cheryl ga betah di sini terus mom!  Lagian,  cheryl cuma kecapean aja kan?  Kenapa harus di rawat segala?  Terus, kenapa harus pake alat ini sih mom?  " runtutan pertanyaan itu gue denger dari cheryl.  Gue ga tega lihat mommy kebingungan nau jawab apa.  Gue lihat mommy muka mommy yang tiba2 memucat.  Gimana ini? 
" kamu belum boleh pulang,  kamu masih terlalu kecapean!  Makanya kamu harus dirawat inap!  " ucap gue seadanya memecahkan keheningan diantara kita. 
" tapi,  kenapa cheryl harus pake alat ini sih ka?  " tanya dia lagi sembari memegang alat pernafasan hidung yg ia pakai. 
" udah deh,  kamu banyak nanya ya!  Itu sih urusan dokter.  Kaka juga ga tau!  Mendingan kamu habisin dulu ya makannya!  Abis itu kamu minum obat dan istirahat!  Nih,  buka mulutnya!  Aaa... " ucap gue sambil menyuapi bubur ke dia. 
" yaudah,  mommy keluar dulu ya!  Mommy pengen nyari akan juga untuk ka chika dan mommy.  Mommy tinggal dulu ya!  " ucap mommy bergetar,  ada apa ia?  Sepertinya kini dia sedang menahan tangisnya. 
" ia mom,  hati2 dijalan!  " ucap gue.
Cheryl yang sedari tadi masih makan bubur hanya mengangguk .
Mommy pun keluar dari ruangan  rawat  cheryl,  dan langsung duduk di salah satu kursi tunggu. 
Seketika tubuhnya bergetar dan tangannya menangkup wajahnya.  Dia menangis..  Dia tak sanggup melihat anak kesayangannya itu seperti ini.  Dia pun tak berniat memberitahukan apa penyakit cheryl pada cheryl.  Ia tak tega melihat ekpresi anak bungsunya itu.  Ia takut,  cheryl jadi shok mendengarnya.  Jadi ia akan menyimpan nya. Dia akan memberitahukan cheryl akan penyakitnya tapi pada waktu yang tepat.  Ia pun bangkit dari duduknya dan pergi keluar rumah sakit untuk membeli makanan. 

" nah,  sekarang kamu udah selesai kan, makannya?  Sekarang waktunya kamu minum obat!  Nih,  kaka siapin,  obat yang harus kamu minum okey? "
Ucap gue pada cheryl.
" kaka ko semangat banget sih? Aku aja yang minum obatnya,  males banget..  " ucap dia yang bikin gue terkekeh kecil.
" nih minum obatnya!  " ucap gue dan langsung memberikan obat yang harus dia minum. Dia pun mengambil obat tersebut,  dan langsung meminumnya.

Cinta Dan PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang