" Di mana Jaejoong Hyung?"
"Perlukah kau menanyakan dia?" Tangan Yoochun perlahan menggenggam keras. " aku ada di sini. Kau tak perlu menanyakan dia." Ia meneguk segelas wine.
"Mari kita berpesta malam ini. Aku ingin melihat kau mabuk, Kim Junsu." Kata Yoochun yang terlihat setengah mabuk.
Junsu meneguk segelas wine. "Ada apa denganmu , hyung?"
"Aku? Aku? Ada apa? Kau tidak melihatku? Aku tidak apa-apa." Yoochun tersenyum.
"Kau tidak seperti biasanya." Junsu melihat Yoochun. Ia menyadari bahwa Yoochun tidak sedang baik-baik saja.
"Lupakan. Aku hanya ingin merasa senang hari ini."
Yoochun meneguk kembali wine. Ia tetap tak bisa melupakan gadis itu. Park Soomi selalu berkeliling di pikirannya. Ia sudah merasa muak dengan gadis itu namun tidak dengan hatinya. Ia masih merasakan saat-saat di mana gadis itu mampu mengisi setiap detik hidupnya dengan nafas yang menghidupkannya. Ia masih teringat jelas bagaimana gadis itu memberikan ciuman pertama padanya. Terasa sangat lembut dan hangat. Saat di mana gadis itu mampu memberikan sinar mentarinya bagi dirinya. Saat di mana gadis itu mengucapkan tiga suku kata bermakna tinggi. Saat di mana gadis itu memberikan sentuhan dengan pelukan hangat. Ia tak bisa membiarkan itu semua pergi. Semuanya terlalu indah untuk dihapus. Bisakah ia seperti ini? Ia ingin kenangan itu. Hanya kenangan itu bukan gadis itu.
******
#Soomi's home
Soomi berjalan masuk ke dalam rumahnya. Kakinya terasa sangat rapuh untuk berjalan. Ia tak bisa berpikir jernih sekarang. Semuanya terasa sangat kelam. Bagaimana ia bisa melukai pria itu? Ia hanya tak ingin melukai mereka berdua. Tapi nyatanya, semua harus terluka. Ia sama sekali tak bisa membayangkan kehidupan ini tanpa Park Yoochun. Ia bertahan hidup karena pria itu. Ia masih mendapatkan jiwanya ketika Park Yoochun ada di sampingnya. Namun ini semua begitu buruk bila pria itu pergi. Semuanya merasuki kembali dalam dunia kelam. Ia ingin membunuh dirinya sendiri untuk hal ini. Ia ingin tubuhnya dihantam keras dan dihancurkan. Ia ingin sekali merasakan sakit yang dirasakan Yoochun saat ini. Begitu sangat sakit, tentunya.
Jaejoong memandang Soomi sedih. "Aku memang pria brengsek. Kau harus membenciku ,Soomi" Jaejoong mengacak rambutnya.
"Lupakan.Aku yang bersalah dalam hal ini. Aku tak bermaksud melanjutkannya. Namun aku merasakan getaran yang begitu kuat dalam hatimu. Aku hanya ingin mengucapkan perpisahan padamu. Maafkan aku." Soomi tersenyum kaku. Raut wajahnya bahkan sangat buruk kali ini.
" Aku merasa hancur. Aku tak ingin melihatmu seperti ini. Tapi justru aku melakukannya. Maafkan aku. Tidak seharusnya aku berada di sini. Aku akan menjelaskan semua padanya." Jaejoong mendirikan tubuhnya. Ia memegang matanya yang sedikit berdarah akibat pukulan Yoochun.
"Jangan." Soomi memegang pergelangan tangan Jaejoong. " Tolong jangan tinggalkan aku juga.Jangan pergi. Aku ingin kau di sini. Untuk saat ini. Aku mohon. Aku sudah begitu sakit kali ini. Tolong jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku mohon. Aku mohon, Jaejoong-sshi." Perlahan butiran lembut air matanya menetes.
Jaejoong memegang lembut tangan gadis itu . Ia mendudukan kembali tubuhnya. Tangannya bergerak mendekati wajah gadis itu dan mengusap butiran air mata yang menjatuhi pipinya. Namun air mata itu semakin deras menetes.
"Aku mencintainya. Aku mencintai Park Yoochun. Aku tak ingin ia pergi. Aku tak ingin ia meninggalkanku. Aku ingin bersamanya." Ucap Soomi dengan nadanya yang bergetar. Ia menepuk dadanya berkali-kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/83665041-288-k997320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JYJ STORies
FanficTiga album JYJ pertama yang diringkas dalam cerita ringkas.. ®All right reserved - 2014