Junsu menyembunyikan tangannya dalam saku celananya. Ia membenahkan sedikit letak masker yang ia gunakan . Matanya bergerak was-was dan berharap tak ada yang mengikutinya. Ia sampai pada sebuah pintu dan segera memasukan beberapa nomor pada kode password. Dan dalam sekejap pintu itu terbuka. Ia melangkah masuk dan melepas alas kakinya. Ia mencari gadis itu. Tampaknya ia masih dalam mimpi indahnya.
"Eo! Junsu-sshi, kau sudah datang?" Tanya manager Han
"Dia masih tidur?"
"Tidak." Manager Han merapikan beberapa peralatan dan memasukan ke dalam tas. " Kau bisa menemuinya di kamar."
Junsu mengangguk. " Aa! Manager Han, Bagaimana jadwal Tata? Kau sudah membatalkan semua hingga satu tahun ke depan."
"Ne.Semua sudah beres." Manager Han menghela napasnya. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap Junsu. " Kau harus memberitahunya secepatnya, Junsu-sshi. Aku tak mau ia mengalami trauma yang lebih mendalam."
"Waktu." Junsu menatap manager Han. " Aku masih menunggu waktu yang tepat."
"Tapi..."
Kreek~
Manager Han menutup mulutnya dan kembali pada aktivitasnya. Junsu mengembangkan senyumannya. Tata keluar dari kamarnya. Ia menggerakan tangan kirinya untuk merapikan rambutnya. Gadis itu sudah melewati dua minggu di apartement ini. Suaranya sudah lebih membaik walaupun masih terdengar kasar. Dia sangat berharap semuanya akan membaik.
Perlahan Junsu mendekati Tata dan memberikan ciuman pada keningnya.
"Good morning."
Gadis itu memandang Junsu dengan tatapan bingung. "Aaaaa...Mwoya? Kenapa oppa berbicara bahasa inggris?"
"Hanya untuk mendinginkan suasana."
"Ah? Apa yang oppa katakan?" Tata tertawa pelan.
"Ah! Kajja." Junsu menarik tangan kiri Tata.
Tata segera mengambil tas yang berada di tangan manager Han. Tas itu hanya berisi peralatan wanita yang ia butuhkan. Sebenarnya ia bisa melakukan semua ini dengan sendiri. Tapi Junsu terlalu khawatir terjadi sesuatu pada gadis itu. Ia tak ingin gadis itu melakukan banyak hal yang belum bisa ia lakukan. Walaupun sebenarnya hal itu berlebihan.
"Onnie, Jangan lupa yang kukatakan kemarin." Teriak Tata pada manager Han sambil mengedipkan sebelah matanya. Manager Han mengganguk dan mengacungkan jempolnya.
Junsu melihat mereka dengan bingung, "Apa yang kau katakan pada manager Han?"
"Hanya urusan wanita. Oppa tak akan mengerti." Tata terkekeh pelan.
"Keure. Kajja."
********
#hospital
Junsu menunggu Tata yang sedang melakukan terapi suara. Ruangan dikelilingi oleh kaca sehingga Junsu bisa melihat gadis itu melakukan pelatihannya. Ia melihat gadis itu dengan lekat. Mata mereka kadang bertemu dan saling melemparkan senyuman hangat. Junsu memutar otaknya sedikit. Dia mencari cara gadis itu dapat mengetahui yang sebenarnya secara natural. Atau dia akan sungguh memberi tau gadis itu secara langsung. Sepertinya itu terlihat lebih jantan daripada gadis itu mengetahuinya dari orang lain. Semoga mulutnya bisa berguna hari ini. Ia harus benar-benar menyusun kata yang pas untuk dilontarkan pada gadis itu.
"Apakah aku lama?" Tata duduk di sebelah kursi Junsu.
"Eo! Kau sudah selesai?"
Tata mengangguk. " Oppa." Tata menarik lengan baju Junsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JYJ STORies
FanfictionTiga album JYJ pertama yang diringkas dalam cerita ringkas.. ®All right reserved - 2014