"Aku pasti merindukanmu, Yoochun-ah."
"Nuna, uljima (jangan menangis). Kita akan terus jatuh cinta selama 300 tahun."
Han Jimin melebarkan senyumannya. Yoochun meraih wanita itu dan memeluknya. Ia senang bisa mengenal Han Jimin. Ia adalah lawan main terbaiknya. Mereka dapat mendapat perasaan satu sama lain dalam drama tersebut . Semua berjalan begitu natural.
"Mari Kita berfoto." Seru sang sutradara.
Seluruh staff berkumpul dalam sebuah tangga. Yoochun duduk di tengah kumpulan itu. Ia melihat Han Jimin yang terus meneteskan air matanya. Ia tersenyum dan menghapus air mata itu. Lalu tangannya bergerak mengusap lembut kepala gadis itu.
"Omo.Omo. Sampai kapan Nuna akan menangis?"
Han Jimin memukul pundak Yoochun. "Mwoya(apa)? Kau tak merasakan bahwa ini begitu menyedihkan?" Katanya sambil mengusap air matanya.
Yoochun menekuk lengannya sehingga Han jimin dapat mengunci tangannya di dalam lengan Yoochun. Ini harus terlihat serasi hingga akhir. Dalam hitungan ketiga sebuah kilat kamera menerangi mereka. Semua terlihat tersenyum dalam keharuan. Yoochun kembali memeluk para staff.
Pandangannya beralih pada seorang gadis yang berdiri di bawah sebuah pohon. Gadis yang mengenakan kaos sederhana yang tertutup cardigan berwarna cokelat serta rambut yang terikat ke atas itu, melambaikan tangannya pada Yoochun. Pria itu memberikan senyuman cerahnya. Ia menghampiri gadis itu.
"Chukkae, choa ! " Katanya gadis itu riang.
"Gomawo.Kau ingin menemuinya?" Ia memegang telapak tangan gadis itu.
"Ehm." Soomi mengangguk.
Yoochun menarik gadis itu pada Han Jimin. Wanita itu melambaikan tangan pada Soomi. Dalam sesaat, mereka bertemu.dan saling menyapa.
"Ah ! Soomi-sshi, lama tak jumpa!" Sapa Han Jimin. Ia merangkul Soomi.
"Ne, onnie-ya. Terima kasih sudah menjaga Yoochun."
"Ah ini bukan apa-apa. Aku sungguh merasa sedih berpisah dengannya."
"Kau masih bisa menemui pria ini ,Nuna. Aku berutang budi kepadamu."
"Dia milikkmu seutuhnya sekarang." Ucap Han Jimin sambil tertawa. Yoochun menyentuh pundak wanita itu. " Aku harap kita dapat bertemu di masa mendatang." Lanjutnya
"Ne."
Soomi membungkukan badannya lurus. Ia memeluk Han jimin untuk terakhir kalinya. Ia sama sekali tak pernah merasa cemburu terhadap wanita itu. Han Jimin begitu baik untuk Yoochun. Ia tau bahwa Han Jimin tak akan melukai mereka berdua. Semuanya hanya dalam layar kaca dan Soomi selalu bisa mengerti hal itu.
****
#Soomi's home
Soomi menyiapkan sebuah perayaan kecil yang istimewa. Ia membeli sedikit makanan dan memakannya bersama Yoochun. Hari ini ia lalui bersama pria itu. Hanya ingin bersama pria itu.
"Eiii... jangan melihatku seperti itu."
Yoochun pipi gadis itu dan mengelusnya lembut. Ia mengambil sendok gadis itu lalu mengisinya dengan nasi dan bulgogi. Lalu meniupnya pelan dan mengarahkan pada gadis itu. Soomi membuka mulutnya dan melahap. Ia mengunyahnya. Soomi tersenyum senang.
"Bogoshippo. Noemu bogoshippo."Ucap Soomi
"Nado. Nado bogoshippo. Maafkan aku karena tidak meluangkan banyak waktu untukmu." Yoochun kembali menyuapkan makanan pada Soomi
KAMU SEDANG MEMBACA
JYJ STORies
FanfictionTiga album JYJ pertama yang diringkas dalam cerita ringkas.. ®All right reserved - 2014