2.3 BE MY GIRL

14 1 0
                                        


#CAFE , 1:00 AM

Soomi meminum segelas soju. Ia memutar-mutar gelas itu. Sudah dua bulan ini dirinya merasa lebih baik. Sangat baik. Ia merasakan betapa pria itu dapat menghiburnya dengan baik. Namun bagaimanapun ini semua bukan akhir dari perjalanan hidupnya yang gelap. Ia masih terlalu was-was dengan keadaan sekitarnya. Ini semua karena ia berada dalam pelarian. Sebuah pelarian gelap. Bukan sebagai tahanan melainkan sebagai sebuah mangsa. Ia hanya berharap tak akan ada lagi orang-orang itu di sekitarnya.

"Bagaimana keadaanmu?" Sapa Jaejoong. Ia duduk di sampingnya dan memesan sebotol soju.

Soomi melihat Jaejoong dan tersenyum "Aku baik-baik saja. Apa yang kau khawatirkan?"

"Aku berharap kau tak apa. Sudah dua bulan setelah pertemuan itu dan aku masih mengkhawatirkanmu. Sungguh lucu." Ia tertawa renyah.

"Aku baik-baik saja.Terima kasih telah mengkhawatirkanku."

Jaejoong meneguk sojunya. "Park soomi ? Benar itu namamu?"

"Ehm. "Soomi menggangguk

"Nama yang sangat indah. Aku kira kalian mempunyai ikatan darah karena marga kalian."

Soomi terkekeh."Aku mengira juga begitu."

Jaejoong memandang botolnya sebentar. "Ehm. Apa kau suka padanya? Park Yoochun? Apa kau senang bisa bertemunya kembali?"

"Aku bahkan tak mengingatnya. Ini sangat lucu. Bagaimana aku bisa mengenal seorang penyanyi yang popular seperti dia? Aku bahkan tak percaya."

"Tapi itu kenyataannya. Dia sangat beruntung mempunyai gadis sepertimu."

Soomi terlihat canggung."Ah! Apa yang kau katakan? Aku yang merasa beruntung."

"Aku senang melihat kalian berdua" Jaejoong tersenyum tanpa memandang Soomi. "Bahagia."

Soomi meneguk segelas soju kembali. "Bagaimana kabarmu? Aku dengar grup kalian bermasalah."

"Kenapa kau jadi mengalihkan pembicaraan?"

Soomi tertawa. Ia benar-benar canggung dengan perkataan Jaejoong. Bersama dengan Yoochun? Terlihat mengerikan. Ia tak bisa membayangkan dirinya bersama pria sebaik Park Yoochun. Mungkin ia bisa tertawa dalam dua puluh empat jam penuh . Ia bisa menjamin itu. Tapi bukan itu yang ia inginkan. Satu lagi, ia tak bisa membayangkan bila suatu saat ia akan mendapat banyak hinaan dari fansnya. Bukankah begitu kehidupan idola? Selalu dijerat dengan fans. Tapi, ia hanya membayangkan. Hanya membayangkan dan mungkin tak akan pernah terjadi. Ia masih memiliki perasaan yang samar dengan Park Yoochun.

"Apa yang kalian bicarakan? Bolehkah aku bergabung?" Yoochun duduk di sebelah Soomi.. Ia menatap Soomi. "Hei." Sapa Yoochun.

Soomi tersenyum ."Hei." Balasnya

Jaejoong berdiri dari tempat duduknya. "Ah. Baikhlah sebaiknya aku pergi."

Yoochun hanya tersenyum pada Jaejoong. Ia mengetahui bahwa Jaejoong memberinya waktu bersama Soomi. Ia selalu berterima kasih pada pria itu.

"Yoochun-sshi, Katakan padaku."

"Mwo(apa)?"

Soomi menghela nafasnya. "Tentang diriku yang kau kenal." Ia memandang Yoochun.

"Baiklah." Yoochun meletakkan botol soju yang ia pegang. Matanya memandang Soomi lekat.Tatapan gadis itu masih terlihat lembut.

"Park soomi. Aku bahkan tak bisa mendeskripsikan dirimu secara sempurna. Kau terlalu banyak membuat perubahan dalam hidupku. Kau perempuan lembut dengan pertahanan yang tangguh. Aku mengenalmu sebagai perempuan yang kuat . Kau tak pantang menyerah. Kau selalu melihat setiap harapan yang tersembunyi dari kejadian buruk yang kau alami. Dan yang terpenting , kau selalu tersenyum. Itu satu hal yang sangat kusuka. Kau selalu menyembunyikan segalanya di dalam senyuman itu. Senyuman yang hangat . Karena alasan itu semua , namamu berubah menjadi sunny. Itu karena kau selalu terang , bukan hanya untuk dirimu sendiri tetapi juga untuk orang lain. Termasuk diriku. Bisakah kau melakukan itu lagi?"

JYJ STORiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang