Disisi lain, 06.00 am.
Kyle bangun dengan rambut yang berantakan, namun tidak meninggalkan kesan gantengnya. Lalu, ia berjalan sempoyongan dan pergi ke kamar mandi, melakukan aktivitas seperti biasanya.
Setelah dirinya sudah bersiap, ia keluar dari kamarnya dan terdengar suara ibunya sedang mengobrol dengan suara perempuan yang ia tak kenal. Ketika ia turun dari tangga, ibunya memanggil.
"Kyle..." Panggil Stella--ibu Kyle ketika melihat Kyle yang sedang turun tangga membuat Kyle berhenti dan menatap ibunya heran.
"Sini nak. Jangan diem aja," titah Stella membuat Kyle menyeringit heran. Ia pun melanjutkan langkah kakinya sembari melihat punggung perempuan itu yang berbalut seragam yang sama dengannya, bedanya ia memakai celana. Sedangkan perempuan itu memakai rok. Hingga ia terhenti, mendapati seorang perempuan berbalik badan dan menatapnya dengan senyuman yang mampu menggetarkan hati Kyle.
"Hai Kayli. Miss me?" Ucapan dari seorang perempuan dengan senyuman yang terpampang, mampu membuat Kyle menegang dan menatap perempuan itu dengan tatapan tak terbaca.
"Nora," lirih Kyle kepada perempuan bernama Nora.
Dia, kembali. Cinta pertamanya kembali.
***
Kyle dan Nora didalam mobil dengan suasana canggung, tidak ada yang mampu mencairkan suasana, baik Kyle dan Nora tidak ada yang ingin membuka percakapan. Mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri. Hingga mereka sampai disekolah. Kyle keluar terlebih dahulu, lalu Nora.
Ketika Kyle melangkahkan kakinya menjauhi Nora, dengan cepat Nora menahan tangan Kyle membuat Kyle berhenti dan berbalik badan menatap Nora dengan tatapan tajam berbanding terbalik dengan hatinya yang senang dengan sikap Nora.
"Maaf," lirih Nora tanpa melihat Kyle.
"For what?" Tanya Kyle.
"For leaving you. Sorry, kalo kepergian aku ngebuat kamu benci sama aku. Tapi, aku gak bisa. Aku terpaksa. Aku--" ucapan Nora terpotong ketika jari telunjuk Kyle berada didepan mulut Nora.
"Hush.. Kalo ngomong itu tatap wajah orang itu. Bukan nunduk," ucap Kyle hangat. Nora mendongak dan menatap Kyle dengan tatapan berkaca-kaca.
"Maaf kalau aku nggak pernah ngasih kabar ke kamu. Maaf kalau aku bikin kamu kayak orang bodoh, nggak tau apa-apa tentang kepergian aku. Maaf, aku nggak bermaksud. Maaf, kalau kepergian aku bikin kamu tersakitin. Maaf..." Kyle yang melihat itu tidak dapat menahan lagi untuk memeluk Nora. Kyle pun langsung memeluk Nora dan mengusap rambut Nora. Nora menangis didalam dekapan Kyle.
"Udah jangan nangis. Aku gak marah, aku cuman kesel aja tiba-tiba kamu ngilang. Mana pas itu aku udah nyiapin sesuatu buat kamu," jelas Kyle.
"Maaf." Kyle hanya mengangguk dan melepaskan pelukannya. Setelah itu, menghapus air mata Nora.
"Jangan nangis, dibilangin. Keliatan banget jeleknya," ucap Kyle.
"Jahat," manja Nora membuat Kyle dengan gemas mengacak rambut Nora. Lalu, mereka pun pergi menuju sekolah.
***
6.50 am.
Renita berjalan dengan tas yang dijinjingnya dengan santai sambil bersiul dan matanya melihat pemandangan-pemandangan yang berada di sekolah, ia berjalan di koridor menuju kelas. Disisi lain, Nathan berlawanan arah berjalan sendirian mendengarkan alunan musik di mp3 nya dengan kepala yang menunduk. Keduanya tanpa disadari, tidak menatap kedepan mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.
Tiba-tiba...
Bruuuk
Keduanya menabrak satu sama lain, "EEEHH!" Pekik Renita dan langsung menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.A.V
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang gadis bernama Renita perempuan yang cantik, agresif. Ia mudah menyukai laki-laki. Hal ini dikarenakan Ia hanya memiliki satu kriteria khusus untuk menjadi tipe idaman laki-lakinya, yaitu menarik. Hingga ada dua laki-l...