(11)

354 17 0
                                    


"Ya lo dimana nyet? lelet amat!"

"Sabar bego. Ini gue lagi parkirin mobil."

"Yaudah buru!"

Tuut.. Tuut..

"Kampret nih anak matiin duluan!" Roy melempar asal ponselnya kesebelah kursi mengemudinya.

Roy sedang berada diparkiran salah satu Mall besar yang jika dia tidak salah ini tidak jauh dari rumah sabrina. Setelah tidak masuk sekolah beberapa hari dan hanya berdiam diri dirumah, hal itu membuat roy merasa cukup bosan. Jadi, tidak salahnya kan menerima ajakan dari kawan-kawannya itu?

Kini dia sudah tiba di sebuah kafe yang berada didalam mall itu, yang sudah dijanjikan andi. Tidak butuh waktu lama untuk mencari segerombolan kawan-kawannya itu, karena mereka sangat mudah dikenali. Namun, mata roy menangkap seseorang yang asing. Bukan karena dia tidak mengenalnya, namun karena keberadaannya. Kalau melihat anna dan gisel ketika dia sedang kumpul dengan teman-temannya itu sudah biasa. Karena mereka adalah pacar dari hilal dan leman. Tetapi tidak untuk wanita ini.

"Selly?" Roy tidak menyangka bahwa wanita itu adalah Selly, Selly yang beberapa bulan lalu menjadi pacar incarannya, sebelum dia mengenal sabrina.

"Wah roy! Akhirnya kamu dateng juga, apa kabar roy? Sini gih duduk dulu. Hihi.. " kata Selly dengan semangat dan menawarkan roy untuk duduk disebelahnya, dan roy pun duduk disitu.

"Wih Selly aja nih yang di tegur? Kitanya sebagai kawan terbaik lo, yang udah ngajakin lo keluar karena khawatir lo gak masuk masuk sekolah, enggak? Ck," kata andi sambil berdecak pura-pura kecewa, roy hanya tertawa mendengar penuturan dari andi itu.

"Iya paham deh yang mau CLBK mah! Haha.. Pajak balikan ya nanti." kata hilal sambil mengedipkan sebelah matanya kearah selly, lalu kearah roy.
"Gak usah gila lo oon! Balikan apa sih, gue jadian aja enggak!" protes roy, tetapi wanita disebelah roy malah menganggap itu adalah sebuah kode untuknya.

"Makin hebat aja sih roy ini, Yang sebelah mau dikemanain nih roy? Buat abang aja deh gak papa hehe, aduh!" leman lupa kalau ada gisel disebelahnya yang habis menjitak kepalanya tadi,

"Ngomong apa lo?" tanya gisel galak.

"Hehe becanda kok yang." kata leman dengan khas nyengir kuda nya.

"Bacok aja sekalian si leman sel, emang bejat banget sumpah deh cowok lo itu," kata roy mengompori gisel.

"Lo tau taik gak roy?" Roy memutar matanya masa bodo, malas menanggapi temannya yang bodoh itu.

"Eh sel, kok bisa lo disini?" kata roy mengalihkan pembicaraan, eh tapi sebenarnya dia memang penasaran dengan penyebab kehadiran wanita itu.

"Tadi gak sengaja ketemu mereka, yaudah mereka ngajak gabung deh. Yakan?" Selly meminta persetujuan pada andi, hilal, leman, anna, dan gisel. Dan mereka semua mengangguk kompak. Untuk sejenak terlintas dikepala roy mencurigakan.

"Btw, kok kamu tiba-tiba ngilang sih roy? Udah lama loh, Setelah kamu gak dateng kerumahku waktu itu?"

Entah kenapa tubuh roy jadi kaku, dan dia sedikit bingung harus menjawab apa pada Selly. Aneh, kenapa dia merasa jadi tidak enak hati begini? Jujur, sebelumnya dia selalu masa bodo dengan banyak wanita. Apa karena dia menyukai Selly? Ah, bukannya sabrina yang dia suka? Roy, jadi pusing sendiri.

"Hm itu. Maafin aku deh ya sel karena akhir akhir ini aku lagi sibuk sampe lupa deh kalo pernah ada janji sama kamu, hehe dimaafin gak?" Roy sadar bahwa jawabannya itu sedikit tidak masuk akal, lalu otaknya seolah memerintah otot-otot yang ada ditangannya, untuk meraih dan merangkul pundak wanita itu. Seperti biasanya jika wanita itu sedang marah. Ya itu dulu. Dan roy juga bingung kenapa bisa dia melakukannya lagi. Ingat pada Sabrina, roy!

Cewek AgamisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang