CHAPTER 10

2.8K 229 7
                                    

Linnadey's PoV






"Hey Linn. Sungguh, saat tadi kamu berubah menjadi serigala, itu sangat menakjubkan!" puji Niall. Sedari tadi dia tidak henti-henti memujiku, dia sangat lucu.


"Haha, cukup Ni. Kau sudah mengucapkan itu berkali-kali. Dan terima kasih untuk pujianmu. Kau lah yang lebih hebat dariku, kau bisa lari dengan kecepatan angin, dan oh ya, apakah kamu memiliki kekuatan khusus seperti Liam?" tanyaku.


"Ya tentu saja! Kami semua memiliki kekuatan khusus masing-masing." jawabnya dengan semangat. "Aku bisa membaca pikiran orang lain, hanya dengan menatap matanya." lanjutnya.


Berarti dia bisa membaca pikiranku? Apakah dia sudah mengetahui rencanaku? Ku harap tidak, aku bisa gagal jika Niall sudah mengetahui hal ini. Aku harus menjaga pikiranku agar tidak memikirkan rencana itu, dan aku juga harus menghindari kontak mata dengan Niall.


"Hey, kau tidak apa-apa Linn? Tidak usah terkagum seperti itu, aku memang hebat." ucapnya sambil terkekeh.


"Huh, Niall kau terlalu percaya diri." jawabku sambil mengacak-acak rambutnya.


"Untung saja aku bukan Zayn. Jika aku Zayn, bisa ku pastikan kau tidak akan selamat!" ucap Niall.


"Sekejam itukah Zayn? Haha."


"Kau hanya tidak tahu Linn, perlu kubuktikan?" ucapnya menantang.


"Tidak Ni. Aku hanya bercanda, huhh." ujarku sambil mengerucutkan bibirku.


"Hi Linn, Ni." ucap seseorang dengan suara seksinya. Hey, apa yang sedang kupikirkan?


"Haz, Linnadey baru saja memujimu. Katanya, suaramu seksi." ucap Niall dengan nada yang mengejek. Awas saja kau Ni! Harry hanya terkekeh mendengar perkataan Niall.


"Haz, sini! Aku ingin menceritakan bagaimana Linnadey menyelamatkanmu!" lanjut Niall dengan semangat. Anak ini sungguh semangat, mungkin dia terlalu makan banyak gula hari ini.






.






.






.






"Benarkah?!" tanya Harry setelah mendengar cerita Niall yang panjang dan lebar.


"Ya tentu saja!" jawab Niall. "Ah sudahlah, kalian membuatku malu." ucapku sambil tersipu malu.


"Andai saja, aku bisa melihat kejadian tadi. Linn, kurasa kau harus mulai melatih kekuatanmu itu." saran Harry. Benar juga sih, sayang jika kekuatanku ini tidak terpakai. Aku masih bingung, kenapa aku bisa berubah menjadi serigala saat melihat Harry dipukul dan memuntahkan darah? Apa aku marah? Atau aku tidak terima jika Harry disakiti? Apa yang sedang terjadi? Aku belum pernah merasa bingung seperti ini sebelumnya.


"Linn, kenapa kau melamun? Jika kau mau, aku dan yang lainnya bersedia membantumu. Ya kan Ni?"







Harry's PoV







"Linn, kenapa kamu melamun? Jika kamu mau, aku dan yang lainnya bersedia membantumu. Ya kan Ni?" ucapku sambil mengedipkan mata ke arah Niall. Niall hanya terdiam sambil memancarkan wajah bingung. Akhirnya Niall mengangguk lemah sambil memberiku tatapan apa-yang-kau-lakukan? Aku ingin sekali membantunya untuk melatih kekuatannya. Sesungguhnya, itu sangat membahayakanku. Tapi kurasa, Linnadey tidak akan menyakitiku dan yang lain. Dia satu-satunya werewolf baik yang pernah kutemui.


"Hm, aku akan memikirkannya nanti. Terima kasih untuk tawaran kalian." ucapnya sambil tersenyum ke arahku dan Niall. Senyumannya benar-benar mengalihkan duniaku. "Aku rasa, aku lelah. Aku tidur dulu ya." lanjutnya. Lalu dia segera meninggalkanku dan Niall.


"Haz, apa yang kau lakukan?! Melatihnya? Itu akan membahayakan kita! Ingat yang kuucapkan waktu itu, Linnadey memiliki rencana jahat untuk menyerang kita." ucap Niall. Astaga, aku baru ingat kalau Linnadey memiliki rencana buruk.


"Apa kau yakin Ni? Linnadey adalah werewolf yang baik. Menurutku, tidak mungkin dia akan menyakiti kita semua." jawabku ragu.


"Aku juga berpikiran seperti itu. Tapi, siapa yang tahu? Kita tetap harus siaga."


Kenapa disaat aku membuka hatiku, orang itu malah memiliki niatan buruk? Aku belum pernah merasakan manisnya cinta. Ku akui, hatiku mulai luluh dengan gadis itu. Tapi aku salah, aku jatuh cinta dengan gadis yang salah. Aku takut jika gadis yang kucintai malah mati ditanganku. Atau justru aku yang mati di tangan gadis yang kucintai. Kenapa jalan hidupku seperti ini? Aku juga masih bingung, kenapa Linnadey rela mengambil resiko demi menyelamatkanku? Apa itu semua hanya kedok untuk menutupi kebusukannya? Apa yang sedang terjadi?! Aku hanya memejamkan mataku.


"Maukah kamu menikah denganku?" ucapku kepada seorang gadis.

"Tentu saja, aku sangat mencintaimu. Jangan pernah meninggalkanku lagi." jawab gadis itu.

"Aku berjanji demi apapun, aku tidak akan meninggalkanmu." ucapku sambil mengecup keningnya.


Tanpa sengaja, ramalan masa depan itu datang ke pikiranku. Aku sangat tidak ingin mengetahui masa depan sebenarnya. Siapakah gadis itu? Wajah gadis itu tampak samar-samar. Apakah itu Linnadey? Sangat tidak mungkin werewolf dan vampire bersatu. Lalu siapa? Siapakah yang sudah ditakdirkan untuk bersanding denganku? Aku sangat penasaran, tapi aku tidak akan mau jika harus melihat masa depan lagi. Bagiku, itu perbuatan yang hina. Aku tidak peduli jika aku dibilang aneh.







*







Maaf ya kalo yang udah nungguin chapter yang panjang. Aku kayaknya ga bakalan buat chapter panjang deh. Soalnya kan mau bikin penasaran gitu, hihi :3. Tapi, sebisa mungkin, aku bakalan update seminggu 3 kali. Ga janji juga sih sebenernya, hehe. Kalo vomments banyak, pasti langsung dilanjutin kok. Makanya jangan jadi silent readers, ga keren (n). Thankyou thankyou thankyou ♡♡

Scared (TICS #1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang