CHAPTER 6

3.1K 255 3
                                    

Harry's PoV








"Kamu tunggu di sini dulu ya Linn, aku ingin memastikan apakah di dalam sudah aman atau belum. Jangan kemana-mana!" tegasku. Aku khawatir jika terjadi sesuatu pada Linnadey, aku tidak tahu mengapa ini terjadi. Mungkin karena aku tidak mau rencana ini gagal.




"Tenang saja, aku tidak mungkin kemana-mana."




Aku langsung masuk ke dalam rumahku, ternyata mereka semua sudah kembali normal. Sepertinya mereka sudah berburu hewan tadi.




"Linn, masuklah."




Linnadey masuk dengan ragu-ragu, dia pasti takut jika hal seperti tadi terjadi lagi.




"Boys, ini Linnadey. Linn, yang seperti arab ini Zayn, yang dewasa itu Liam, yang baby face itu Niall dan yang tadi menyerangmu saat si hutan itu Louis." jelasku sambil mengedipkan mata ke arah the boys.




"Salam kenal semuanya." sepertinya sekarang Linnadey sudah tidak takut lagi dengan mereka.




"Salam kenal juga." balas Liam, yang lain hanya membisu. Memang Liamlah yang paling ramah dengan orang lain.




Keheningan pun melanda kami, kami berkutik dengan pikiran masing-masing. Mungkin hanya Niall yang berkutik dengan pikiran orang lain.




"Harry, bisakah aku bicara berdua saja denganmu?" tanya Niall. Yang lain hanya memberikan tatapan ke Niall -ada-apa?-




"Baiklah." aku langsung menyusul Niall.




"Ada apa Ni?" tanyaku yang sedari tadi sudah merasa bingung.




"Werewolf merencanakan sesuatu untuk kita melalui Linnadey, tidak sengaja tadi aku membaca pikirannya. Tapi sayangnya dia sedang tidak berpikir tentang rencana itu. Kau harus lebih berhati-hati lagi, dan bila perlu secepatnya kau mematahkan hatinya."




"Baiklah Ni, tapi apakah ini tidak terlalu cepat? Aku baru saja mengenalnya hari ini."




"Aku tidak peduli, semua aku serahkan padamu, jangan sampai werewolf menyerang kita terlebih dahulu."




Aku hanya mengangguk, dan berjalan meninggalkan Niall. Aku kembali duduk di sebelah Linnadey, dia seperti ingin bertanya 'apa yang sedang kau bicarakan dengan Niall'. Tentu saja aku tidak membalas tatapan itu.




"Mari aku antarkan ke kamarmu Linn." ucapku. Dia hanya membalasku dengan anggukan. Aku berharap semua bisa berjalan dengan lancar.




"Haz, jangan tinggalkan aku. Aku takut."




"Tenang Linn, aku akan selalu menjagamu, seperti janjiku tadi. Kau hanya cukup berteriak, pasti aku langsung menolongmu."




"Terima kasih Haz." ucapnya sambil menunjukkan senyuman terbaiknya. Yang ada aku bisa luluh jika melihat senyumannya terus-menerus.




.




.




.




Linnadey sudah tertidur di kamarnya, aku bisa mengobrol dengan the boys leluasa. Jika kalian bingung the boys itu siapa, itu adalah panggilanku untuk Liam, Louis, Zayn dan Niall.




"Apa yang kau bicarakan tadi dengan Niall?" tanya Zayn kepadaku.




Aku menatap Niall seolah-olah aku menyuruhnya saja yang bercerita. Aku sangat malas membahas mereka, itu hanya membuatku sebal.




"Werewolf merencanakan sesuatu lewat Linnadey, kita harus tetap berhati-hati dengannya. Tahan nafsu masing-masing, jangan sampai rencana kita gagal karena salah satu dari kita ada yang menghisap darahnya." jelas Niall panjang lebar.




"Niall, apakah Linnadey memiliki kekuatan?" tanya Liam.




"Aku tidak tahu, sepertinya tidak. Atau mungkin iya, tapi dia tidak pernah melatihnya. Setahuku, setiap pemimpin werewolf pasti memiliki satu kekuatan." jawab Niall.




"Apakah kita akan berhasil?" tanyaku. Sebenarnya hanya waktu yang bisa menjawab.




.




.




.




KNOCK KNOCK




Aku mengetuk pintu kamar Linnadey, mulai hari ini aku akan menjalankan misiku.




"Ya sebentar Haz." teriak Linnadey dari dalam sana.




"Ada apa Haz?" tanyanya.




"Tidak apa-apa, hanya ingin menjenguk mu."




"Buat apa menjengukku? Aku kan tidak sakit dan aku juga bukan anak kecil, huh dasar."




"Aku kan tidak mau mengingkari janjiku. Aku hanya memastikan bahwa kau baik-baik saja."




"Ya ya ya, kau mau berdiri di depan pintu terus?"




"Masa aku masuk tanpa kau tawarkan? Bagaimana sih." ucapku sambil mengacak-acak rambutnya.




"Astaga, ini kan rumahmu Haz, masa iya harus aku tawarkan? Dasar aneh, sudah masuk."




Sebenarnya aku agak bosan bercengkrama dengan Linnadey, aku memang jarang berinteraksi kecuali dengan the boys.




"Ceritakan sedikit tentangmu Linn." ucapku.




"Baiklah, aku ini berasal dari keluarga pemimpin werewolf. Kamu pasti sudah tahu tentang itu. Ya, apalagi yang mau aku ceritakan? Hidupku sangat tidak menarik dan membosankan."




"Kamu bosan dengan hidupmu? Ikutlah denganku."











*









Nah loh, Harreh mau ngajak Linnadey kemana. Aku akuin yang part ini ga jelas pake banget. Maklumin aja ya, aku buat sambil ujian haha. Kasih vote+commentnya ya :3 thankyou

Scared (TICS #1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang