Chanmi tersenyum jahil lalu berkata, "Apa kau tidak menyimpan rasa pada nya?"
Mataku terbelalak, tak kusangka pipiku mengeluarkan semburat merah, "A-apa maksudmu?"
"Pipimu memerah Jihee-ah, apa kau benar-benar menyimpan rasa pada Jimin?" ucap Chanmi tetap dengan senyum jahil diwajahnya.
"K-kau ini yang benar saja! Dia sahabatku, mana mungkin aku menyimpan rasa padanya"
"Sudahlah jujur saja, hal yang wajar jika kau menyukai seorang Jimin,"
Aku terdiam. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa saat ini, lidahku kelu. 'Apa iya aku menyukai Park Jimin?'
Jimin's POV
Jihee turun dari mobil dengan cepat seraya merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ulahku.
Bukannya merasa bersalah, aku justru tertawa melihat tingkah nya itu. Jihee terlihat sangat menggemaskan saat marah seperti ini.
Aku berjalan melewati koridor sekolah dan memasuki salah satu ruangan, yaitu ruang kelasku. Ternyata, disana sudah ada Jihee yang sedang serius berbincang-bincang dengan sahabatnya, Chanmi.
Dengan santai nya, aku ikut bergabung dengan mereka, "Kalian berdua terlihat serius, sedang apa?"
"Kau tidak lihat kami sedang apa? Kau punya mata kan?" Jihee menjawab dengan ketusnya.
"Kau masih marah dengan ku, huh?"
"Menurutmu?"
"Nanti sepulang sekolah aku akan mengantar mu pulang sekaligus mentraktirmu, sebagai permintaan maaf ku" ucapku seraya mencubit pipinya dengan gemas.
***
Bel istirahat berbunyi, akhirnya aku bisa bebas dari segala macam rumus yang sama sekali tidak aku pahami ini.
"Aku sangat lapar, ayo kita ke kantin" ajak Jungkook
"Sebentar, aku ajak Jihee dulu"
Aku segera berjalan menghampiri bangku Jihee, "Kau lapar? Ayo kita ke kantin"
"Aku belum lapar, kau ke kantin saja sana"
"Bagaimana kalau kau nanti kelaparan?"
"Ya, tidak usah berlebihan seperti itu! Aku bisa ke kantin dengan Chanmi nanti. Sudah sana kau pergi"
"Baiklah. Chanmi-ah, aku titip Jihee ya. Kalau Jihee lapar, segera ajak dia ke kantin,"
"Ia galak kalau sedang lapar" lanjutku.
"Ya, apa-apaan kau Park Jimin!!"
Aku segera menarik tangan Jungkook, dan bergegas menuju kantin untuk menghindari omelan Jihee.
"Kau akhir-akhir ini dekat dengan Jihee rupanya" ucap Jungkook tiba-tiba.
"Apa maksudmu? Jihee itu sahabat dekatku, sudah pasti aku dekat dengannya. Kau ini aneh"
YOU ARE READING
different ways ;pjm
Fanfiction[COMPLETED] Entah Jihee bisa atau tidak melewati kenyataan pahit ini. Kenyataan yang selama ini tidak ia ketahui. Disaat semua begitu sempurna, kenyataan yang tidak terduga menghancurkan segalanya.