Ada hening yang cukup lama, baik aku maupun Jimin sedang sibuk menikmati keindahan yang disuguhkan saat ini.
"Ngomong-ngomong, kapan kau mempersiapkan ini semua? Bukankah sedari tadi kau di sekolah?" ucapku memecah keheningan.
"Mudah saja, tadi siang saat aku dan Jungkook di kantin, aku bercerita semua tentang kejadian pagi tadi padanya, dan dia memberiku ide ini"
"Lalu?"
"Aku juga meminta bantuan Chanmi untuk mempersiapkan ini semua. Kau ingat kan, tadi aku menyuruh Jungkook untuk mengantar Chanmi pulang?"
"Ahh, pantas saja Chanmi memaksaku untuk menerima ajakanmu!" aku baru menyadari semuanya.
Jimin terkekeh, lalu melanjutkan kalimat nya, "Kau sadar kan sedari tadi aku sering memberhentikan mobil di tengah-tengah perjalanan dengan berbagai macam alasan? Itu untuk memperlama waktu perjalanan kita, agar mereka bisa menyelesaikan ini semua sebelum kita sampai"
Aku mengangguk-angguk pelan, aku menyadari sesuatu, "Kalau Jungkook dan Chanmi yang mempersiapkan ini semua, lalu ..."
"Itu artinya mereka sekarang ada disini kan?" lanjutku.
Aku mendengar langkah kaki berjalan mendekat ke arah ku dan Jimin dengan suara tawa yang tak asing lagi.
Aku membalikkan badanku, dan melihat Jungkook dan Chanmi yang tengah terkekeh memandangku.
"Iya, sedari tadi kita ada disini" sahut Chanmi.
"Ya! Bisa-bisanya kau menutupi sesuatu dariku!" ucapku seraya menatap tajam mata Chanmi.
"Kalau aku bercerita padamu, bukan kejutan lagi namanya"
"Kalian sudah baikan kan? Syukurlah, tidak sia-sia perjuangan kami berdua" sahut Jungkook tiba-tiba.
Aku terkekeh melihat raut wajah Jungkook yang terlihat puas itu. Tiba-tiba aku menyadari kejanggalan diantara mereka berdua.
"Ya! Apa-apaan itu?" sahutku
"Apa maksudmu?" tanya Jimin heran
"Kalian berpegangan tangan seperti itu dari tadi, apa maksudmu??"
"A-ah, itu.. bukan apa-apa" ucap Chanmi gelagapan sembari berusaha melepaskan genggaman tangannya, namun Jungkook justru makin memperkuat nya.
"Kami baru saja resmi berpacaran" ucap Jungkook dengan santainya.
"APA?!?"
"Hehe, ya begitulah" ucap Chanmi dengan cengiran khasnya itu.
"Gomawo Jungkook-ah!!!" ucapku kegirangan
"Terimakasih untuk apa?" tanya Jungkook
"Kalian duduklah dulu"
Aku mulai menceritakan semua pada Jungkook tentang masa lalu Chanmi.
"Jadi, semenjak itu dia tidak mau berpacaran lagi karena masih belum bisa melupakan mantannya itu?"
"Ya begitulah, dan aku sangat terkejut mendengar bahwa kalian berpacaran! Aku sangat berterimakasih padamu Jungkook-ah"
Jungkook hanya tersenyum seraya menatap ke arah Chanmi yang sedari tadi menundukkan kepalanya.
"Bisa-bisanya kau menceritakan itu pada Jungkook, Park Jihee!!" gerutu Chanmi
"Habisnya aku terlalu bahagia melihatmu sudah bisa melupakan si brengsek itu" ucapku seraya tersenyum bahagia dan menarik Chanmi dalam pelukanku.
"Ini semua juga berkatmu Jihee-ah, kau yang selama ini membantuku melupakan orang itu" bisik Chanmi
YOU ARE READING
different ways ;pjm
Fanfiction[COMPLETED] Entah Jihee bisa atau tidak melewati kenyataan pahit ini. Kenyataan yang selama ini tidak ia ketahui. Disaat semua begitu sempurna, kenyataan yang tidak terduga menghancurkan segalanya.