Mulmed : Kenzie, Ellina dan Ernest Avram dalam bentuk harimau.Happy reading
=========================
Kenzie menatap wajah Ellina yang tak kunjung sadar. Sedangkan Ernest dan Lykaios menunggu Aaric disebuah ruangan yang tak jauh dari ruang terlarang.
"Yang Mulia Lord, akan lebih baik jika Yang Mulia memberikan darah Yang Mulia kepada Ratu," Devian menghela napas sejenak. "... keadaan Yang Mulia Ratu tidaklah baik. Racun dari goresan tangan klan Transylvania tidak bisa dianggap remeh. Terlebih Ratu kehilangan banyak darah. Hamba sarankan agar Yang Mulia Lord Reegan mengambil keputusan secara bijak,"
Kenzie menoleh dan menatap Devian. Termenung sejenak untuk mempertimbangkan saran dari Devian. Lalu beralih lagi menatap dan menyentuh tangan Ellina. Wajah Ellina yang kian memucat membuat Kenzie frustrasi.
"Aku takut dia marah. Mengetahui bahwa ia tak lagi manusia murni saat darahku bersatu dengan darahnya," jawab Kenzie pelan.
"Tapi Yang Mulia, Ratu bisa meninggal jika kita terus seperti ini," Devian menimpali.
Kenzie lagi-lagi memikirkan saran Devian. Ini adalah sebuah keputusan yang sulit. Merubah Ratunya untuk menjadi setengah dari dirinya bukanlah suatu keputusan yang mudah. Sulit karena Kenzie tahu, bahwa Ellina tak menginginkan hal itu. Namun akan jadi lebih sulit jika Kenzie harus kehilangan Ellina untuk selamanya.
"Tinggalkan aku sendiri bersama Ratuku. Aku perlu memikirkan semuanya. Jika aku telah siap, aku akan memanggilmu," Kenzie menatap Devian sekilas lalu kembali beralih pada Ellina.
"Baiklah Yang Mulia. Hamba undur diri," Devian membungkukkan badannya sebentar lalu mundur dan keluar dari ruangan terlarang.
"Queen, apa yang harus kulakukan? Ini sedikit sulit, Queen. Tapi aku tak bisa jika harus kehilanganmu. Aku tak bisa, Queen...," ucap Kenzie pelan sambil mengelus tangan Ellina lembut.
"Apakah aku harus melakukannya? Tapi aku tak mempunyai pilihan lain. Aku ingin kau tetap berada disampingku, Queen. Selalu ... dan selama aku hidup," setetes air mata jatuh dari mata Kenzie.
Kenzie terisak pelan. Mengecup pipi Ellina dan mengelus pelan. Perlahan Kenzie menggigit bibirnya sendiri dan mengumpulkan darah yang mulai keluar. Setelah cukup banyak darah yang terkumpul, Kenzie mencium bibir Ellina dan memasukkan darahnya.
"Jika hanya dengan setetes darahku bisa membuat para klan iblis dan yang lainnya mendapatkan kekuatan, maka aku rela, jika harus memberikan sebagian darahku untukmu. Hanya padamu dan untukmu."
Kenzie turun ke leher Ellina dan mencium lembut. Bahkan sepasang taring Kenzie sudah mulai memanjang. Perlahan Kenzie menggigit leher Ellina dan meyedot darah Ellina. Saat dirasa cukup, Kenzie melepaskan gigitannya dan mengelus bekas luka di leher Ellina. Akhirnya luka itu menghilang dan tak berbekas.
"Aku tak tahu, darahku yang mana akan dominan di tubuhmu, Queen. Tapi karena kau manusia murni, ini akan sedikit lama. Hingga darahmu dan darahku menyatu."
Kenzie mencium kening Ellina dan beranjak keluar ruangan. Tersenyum kecil untuk mencoba meyakinkan pilihannya. Kenzie mendapati Devian yang masih duduk di depan ruangan terlarang dengan wajah yang terlihat khawatir. Kenzie tersenyum dan mendekati Devian.
"Apa aku membuatmu menunggu terlalu lama?"
Devian menoleh dan mendapati Kenzie yang telah berdiri tak jauh darinya. Devian tersenyum dan menundukkan kepalanya. "Tidak, Yang Mulia. Hamba hanya sedikit khawatir,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Lord Devil
Fantasy#1 in Fantasy #Tersedia Di Gramedia. Hidupku yang rumit semakin rumit saat aku bertemu dengannya. Dengan seorang pria tampan bak Dewa Yunani dengan sejuta pesona yang memabukkan namun sedikit gila. Dia mengaku seorang Raja dari segala raja dan aku...