Setelah berhasil membawa (Namakamu) ke Jakarta, Iqbaal mengajak gadis itu menemaninya menghadiri acara reuni yang diadakan anak oxigen.
"Aku gugup," (Namakamu) mencengkram jemarinya seraya memandang Iqbaal gugup. Laki-laki itu memisahkan cengkraman gadisnya kemudian menggenggam tangan milik (Namakamu).
"Ada aku, ayo!"
Keduanya berjalan menuju pintu masuk sebuah kafe, namun baru sampai teras mereka justru menemukan seorang gadis yang menggunakan hijab, gadis itu menatap terkejut kearah Iqbaal dan (Namakamu).
"Dianty, ngapain di sini? Yang lain mana?"
Gadis bernama Dianty itu terkesiap kemudian tersenyum cerah pada keduanya, "Hai! Tadi habis angkat telpon dari Ibu, yang lain udah di dalem." jawabnya. Pandangannya beralih kearah (Namakamu) hingga refleks matanya melebar.
"Iqbaal, lo sama siapa?" Tanya gadis itu sedikit memikik, namun pekikannya terdengar sangat lucu.
Iqbaal terkekeh melihatnya, "Biasa aja, kali. Kenalin ini (Namakamu), pacar gue." ucap Iqbaal.
Dianty mengangguk kemudian mengulurkan tangannya, "Gue Dianty."
"(Namakamu)." ucapnya sambil menerima uluran tangan Dianty.
Dianty terlihat sangat antusias dengan kehadiran keduanya, "Demi apa lo udah taken? Songong, ya nggak bilang-bilang!" omel Dianty seraya meninju bahu Iqbaal membuat Iqbaal terkekeh namun sedikit meringis. Meskipun gadis itu kecil, pukulannya lumayan juga.
"Ini mau bilang, kok. Sekalian sama semuanya."
"Dari kapan kalian pacaran?"
"Udah mau 3 bulan"
"Lah, lama juga. Gila, gue kudet banget." Dianty mengusap wajahnya sedikit histeris dan gemas.
"Makanya jangan masuk Negeri."
"Ye, kalo ngomong. Justru Negeri itu lebih update." ujar Dianty tak mau kalah dengan Iqbaal.
"Lah, lu ngapa kudet?" Iqbaal tersenyum miring menggoda Dianty.
"Au ah." (Namakamu) terkekeh melihat kelakuan Iqbaal dan Dianty.
Dianty terlihat sangat asik, pantas jika dulu Iqbaal menyukai gadis itu.
"Gue ke dalem, deh. Awas lo, di luar banyak angin." cibir Iqbaal terkekeh kemudian menarik gadisnya untuk segera pergi dari hadapan Dianty.
"MAKSUD LO?" hampir seluruh pengunjung menatap heran kearah Dianty sementara gadis itu mengerucutkan bibirnya dan ikut berjalan di belakang Iqbaal juga (namakamu).
"GUYS! IQBAAL MAU NGENALIN SESEORANG NIH SAMA KITA." pekik Dianty membuat Iqbaal dan (Namakamu) terkekeh. Gadis itu sepertinya hobi sekali berteriak.
Semua teman Iqbaal dibuat bingung dengan kehadiran seorang gadis yang berada di samping Iqbaal, ditambah lagi genggaman tangan Iqbaal dan (Namakamu) yang tak pernah lepas.
Beberapa dari teman Iqbaal ada yang berbisik, baik laki-laki maupun perempuan. Memang biang gosip semua.
"Eh, itu Iqbaal sama siapa?"
"Pacarnya kali." celetuk Maura dan langsung mendapat tatapan tajam dari yang lainnya.
Maura memandang polos semuanya, "Lah, kalo bukan pacar nggak mungkin itu tangan di pegangin terus, kan?"
"Berisik." desis Nandos dan Namira
Iqbaal tersenyum, "Semuanya, kenalin ini (Namakamu). Dia pacar gue." tangan Iqbaal yang semula menggenggam tangan (Namakamu) kini berubah jadi merangkul pundak gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] LDR ➡ IDR ✔
Fanfiction"Kunci untuk mempertahankan hubungan adalah 'komunikasi' dan rasa saling percaya meski dengan jarak sejauh apapun" - Iqbaal Dhiafakhri - (Namakamu) Azzahra