ch 24

301 44 1
                                    

Tatapan Jinhye tertuju pada seluruh penjuru toko sepatu yang ia datangi, Jaemin benar-benar pandai dalam hal memilih tepat.

'Kayanya gue ga bakal beli satu sepatu doang deh.' Jinhye~

Jinhye mencari sepatu kets biru langit yang tengah menjadi incarannya.

"Jae, sini bentar!" Jinhye~

"Apa?" Jaemin~

Jinhye pun menujukan pilihannya, sepatu kets dengan warna full biru langit yang sudah lama ingin ia miliki.

"Bagus ga?" Jihnye~

"Bagus kok, lo mau? Gue traktir deh." Jaemin~

"Eh, ga usah. Gue bayar sendiri aja, niat gue kan cuma pengen tanya ke elo, ngapa jadi dibayarin." Jinhye~

"Gapapa kali. Gue juga mau beli soalnya, biar kembar sekalian. Lo sepatu kets, gue sepatu basket, okeh?" Jaemin~

"Serius gapapa? Lo emang ga malu pake sepatu warna biru langit?" Jinhye~

"Elah, warna biru itu netral, ga masalah di pake cewek atau cowok." Jaemin~

"Ohhh, gitu ya?" Jinhye~

"Iya... eh, tapi ada syarat." Jaemin~

"Ih, masa nraktir ada syaratnya sih." Jinhye~

"Gampang kok, mau ya..."Jaemin~

"Yaudah, apa?" Jinhye~

Jaemin diam, kemudian salah satu tangannya terangkat dan jari telunjuknya menunjuk pipi kanan.

Kemudian ia menutup mata, dan memasang 'aegyo' yang mematikan.

Ya, ia ingin Jinhye mengecup pipinya.

"Ga dapet bibir, pipi dulu boleh kan?" Jaemin~

Jinhye berdecak kesal, kemudian telunjuknya menekan pipi Jaemin yang baru saja ia gunakan untuk meminta tagihan sebuah kecupan.

"Gak deh, gue bayar sendiri aja kalo gitu." Jinhye~

Jinhye pun meninggalkan Jaemin, dan membawa sepatu pilihannya. Jaemin dengan cepat mengejarnya.

Apakah Jinhye kesal? Tentu saja tidak, ini hanya dibuat-buat olehnya.

"Jinhye Jinhye, tadi gue cuma becanda kok, serius deh. Sini sepatunya, biar gue bayar." Jaemin~

Jaemin benar-benar tak mengerti akan apa yang terjadi padanya saat ini, sebelumnya ia belum pernah setakut ini saat ada seorang yeoja yang merajuk padanya.

Tapi Jinhye, benar-benar membuatnya takut.

Jaemin memasang wajah memelasnya.

"Haha, gue juga becanda kali." Jinhye menepuk bahu Jaemin.

Jaemin tersenyum kaku, ia merasa apa yang dilakukannya barusan benar-benar berlebihan.

"Jadi... boleh dong?" Jaemin~

Lagi-lagi ia memberi kode.

"Gak!" Jinhye~

"Yahhhh...." Jaemin~

Jaemin membawa kotak sepatu yang ada ditangan Jinhye, kemudian keduanya menuju area sepatu basket.

Tentu saja untuk mencari sepatu biru langit untuk Jaemin.

Keduanya berpisah, Jaemin ke daerah utara sedangkan Jinhye ke daerah barat.

Jinhye terus berjalan dan memasang matanya, berharap sepatu biru langit itu muncul dihadapannya saat ini juga.

Nyatanya tidak, ia harus benar-benar berkeliling sendiri untuk mencari sepatu itu.

Dan tepat, matanya menuju kotak yang tepat. Jinhye langsung mendekatinya, dan berniat untuk mengambil kotak yang terletak setara dengan wajahnya itu.

Namun, saat ia hendak mengambilnya, ada tarikan dari sisi lain rak.

Ia mencoba untuk kedua kalinya, awalnya memang ada tarikan seperti percobaan pertama, tapi lama-kelamaan tarikan itu hilang dan ia berhasil mengambil kotak itu. Tanpa memperdulikan seseorang dari balik rak yang merelakan sepatu pilihannya.

Jinhye membuka isinya, ternyata bukan warna biru langit, melainkan biru tua. Jinhye memasang raut wajah yang tak mengenakan, bukan karena ia kecewa, melainkan lelah karena sudah berjalan jauh hari ini apalagi dengan kondisi kakinya yang baru pulih.

Ia pun berniat mengembalikan sepatu itu ke tempatnya, namun tangannya terhenti.

Deg!

Namja itu muncul lagi dihadapannya secara kebetuan, Tuhan apa arti semua ini?

"Hai..." Sapanya ramah diiringi senyuman.

"Hai." Jinhye~

"Lo cari sepatu basket?" Mark~

"Bukan buat gue kok. Sunbae mau ambil yang ini?" Jinhye menunjukan kotak yang tadi.

"Engga, buat lo aja." Mark~

"Ambil aja, lagian ini warnanya salah." Jinhye~

"Yaudah, pegang aja dulu. Ngomong-ngomong lo udah lepas tongkat?" Mark~

"Hm, dua hari lalu." Jinhye~

"Jin... em, sebenernya gue ga enak tanyanya. Tapi... lo besok nonton kan?" Mark~

"Hah? E... pasti lah." Jinhye~

'Maksud gue, lo nonton gue kan? Bukan Jaemin. Apa gua harus ngomong gitu ya?' Mark~

"Maksud gue..." Mark~

"Jinhye, gue udah nemu, balik yok!" Teriakan dari ujung sana menghentikan ucapan Mark.

"Iya!"

"Maaf, gue harus pergi." Jinhye pun dengan cepat mengembalikan kotak itu ke tempatnya.

Jinhye berjalan menuju sumber suara yang tak lain dihasilkan dari pita suara milik Jaemin.

Meninggalkan Mark yang lagi-lagi merasakan ngilu dibagian dadanya. Selalu begini, seolah ia tak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya.

Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan tempat ini, mood mencari sepatunya sudah hilang seketika.

Namun, saat perjalanan akan keluar toko, ia menemukan pemikiran yang cemerlang.

Mark berlari untuk kembali ke tempat ia menemukan sepatu biru tua itu. Ia memutuskan untuk membelinya, dan berharap agar keberuntungannya ada disini.

"Sepatu ini jadi pilihan Jinhye tadi, jadi apa salahnya kalo gue milih sesuatu yang udah jadi pilihan dia. Dan semoga suatu saat, gue jadi orang yang dipilih sama dia." Mark~

-in other place-

Jaemin menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Lelah memang, tapi ia merasa senang karena ditemani oleh Jinhye seharian ini.

Yeoja yang akhir-akhir ini menjadi racun di pikirannya, semua ini bukan merupakan kehendaknya, tapi mengapa ini terjadi?!

"Dua kali gue cari kesempatan biar bisa dicium atau ciuman sama Jinhye, tapi dia nolak mentah-mentah. Dan, anehnya ini ga bikin gue marah, justru gue makin gemes sama itu anak. Kenapa sih gue?! Inget Jae, ini bukan tujuan lo! Sadar!" Jaemin~

Dirumahnya, Jinhye langsung berendam di bathtub. Tentu saja ia merasa semang hari ini, bahkan ia lupa kapan terakhir kali ia hangout saat weekend.

Walaupun harinya tak begitu sempurna karena sempat bertemu seseorang yang ingin ia lupakan, lagi dan lagi.

"Kenapa sih Jaemin mau ngambil first kiss gue? Tapi jujur, gue sangat sangat sangat belom siap." Jinhye~

"Gue mulai suka Jaemin belom sih? Tapi kenapa kalo ketemu Mark, rasanya masih sama kaya dulu. Gue bingung nentuin perasaan gue sendiri. Choi Jinhye, lo harus yakinin hati lo sendiri kalo lo sukanya sama Jaemin, lo punya Jaemin!" Jinhye~

Waiting [MarkLee °nct]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang