ch 28

319 46 6
                                    

Jinhye mulai bergerak dari tempatnya, ia mengambil perlengkapan medis seperti pembalut luka dan semacamnya, sedangkan Mark hanya diam dan pandangannya terus mengikuti yeoja itu.

Tak lama kemudian, Jinhye mendekat ke arah Mark dan duduk di tempat tidur, tepat dihadapannya.

Tangan Jinhye mulai bergerak, menuju sepatu yang Mark kenakan dan berniat untuk membukannya.

'Apa dia bakal nyadar soal sepatu ini ya?' Mark~
Mata Mark terus mengikuti tangan yeoja itu, hingga melekat pada tali sepatunya.

Jinhye yang menundukan kepala pun kini tengah membelakakkan mata, ia menyadari akan hal janggal tentang sepatu ini.

Kepalanya terus menunduk dan tangannya terus bergerak melepas tali sepatu namja di hadapannya ini, berharap Mark tak menyadari bahwa Jinhye merasakan hal yang aneh.

'Loh, bukannya sepatu ini yang kemaren gue mau ambil ya? Kok bisa ada di dia? Eh, enggak-enggak, mungkin kebetulan. Soalnya waktu itu dia juga kan mau ngambil sepatu ini.' Jinhye~

Namun sialnya, lehernya bergerak ke kanan kiri karena reflek akan apa yang dipikirkannya ini.

'Ternyata dia sadar.' Tanpa diberi tahu pun Mark sudah tau dan peka akan apa yang Jinhye pikirkan.

"Kenapa lo?" Mark~

Jinhye hanya menggeleng, tangannya terus berkutat dengan kaki Mark dan berpura-pura serius.

Setelah selesai melepaskan sepatu dan kaos kaki namja ini, tangan Jinhye bergerak mengambil krim hangat untuk meredakan rasa sakit.

Ia mengeluarkan isinya pada tangannya, kemudian tangan yang satu bergerak meraih kaki Mark yang cidera.

Jinhye mulai mengoleskan krim tersebut pada pergelangan kaki Mark dan mulai meratakamnya.

"Bisa tahan?" Jinhye mendongakkan kepalanya, dan menatap namja ini.

Mark hanya mengernyitkan dahinya, tak mengerti akan apa yang yeoja ini katakan.

"Gue pernah belajar ini, gue pijit kaki lo buat ngelemesin uratnya, tapi ini rada sakit. Semoga berhasil, lo bisa tahan?"

Jinhye yang peka akan ekspresi namja ini pun menjawabnya dan langsung mendapat anggukan dari namja ini.

Yeoja ini mulai memijat kaki Mark atau lebih tepatnya mengurut(:v). Dan mulai memutar ke kanan kiri telapak kakinya yang berporos pada pergelangan kaki, kemudian menariknya.

"A... awww." Mark meringis kesakitan, tangannya bergerak ke kaki dan berniat untuk meremasnya sebagai reflek dari rasa ngilu yang amat ini.

Jinhye yang menyadarinya pun turut menggerakan tangannya, dan memberikan genggaman pada tangan Mark sebagai kode agar namja ini tak menyentuh kakinya sendiri.

"Tahan... bentar lagi udah ga sakit kok." Jinhye menatap Mark yang tengah menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

Yeoja ini merasakan genggaman tangan Mark yang semakin menguat, ia sangat memakluminya karena beberapa waktu lalu sempat mengalami hal yang sama.

Tunggu, merasakan hal yang sama. Argh, momen ini benar-benar mengingatkannya dengan berbagai kenangan indah yang pernah dibuatnya bersama Mark beberapa bulan lalu.

Sedangkan Mark merasakan genggaman hangat dan halus ini, dengan terpakasa ia mengeratkan genggamannya karena rasa sakit sialan ini.

Sebenarnya ia berfikir apakah Jinhye akan merasa kesakitan bila ia menggenggamnya terlalu kuat, tapi rasa sakit ini menghalangi pikirannya. Untung saja Jinhye tetap menunjukan ekspresi yang biasa saja, tanpa ada ekspresi kesakitan sedikitpun.

Waiting [MarkLee °nct]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang