ch 10

387 51 2
                                    

-Jinhye POV-

Sesuai janji Jinhye, setelah istirahat pertama ia pun melarikan diri menuju UKS.

"Eh, bilangin Jeon ssaem kalo gue sakit ya." Jinhye menepuk punggung Somi.

"Egila lo!" Jawab Somi, tak percaya.

"Emang, udah gih sana." Jinhye mendorong tubuh Somi agar segera kembali ke kelas.

Kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju UKS dengan bersemangat.

'Akhirnya bebas dari guru botak koreng itu.' jinhye~

Namun langkahnya terhenti, ia melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat saat ini.

Perlahan senyumnya memudar, semangatnya meluntur, dan raut wajah yang berubah drastis.

Dadanya menyempit kembali seperti semalam, pernafasannya menyesak, dan punggungnya memanas.

Bagaimana tidak? Ia melihat Mark sedang berdiri mengunci Yeri di sudut tembok dengan salah satu tangannya.

Keduanya tampak sangat serius membicarakan sesuatu. Tubuh Mark yang membelakangin Jinhye, dan Yeri yang memandang Jinhye sekejap dengan senyum smirknya.

Kalian tau? Wajah Yeri memancarkan senyum kebahagiaan, lalu tatapan matanya beralih menuju wajah Mark.

Bagaimana Jinhye tak sakit hati?!

'Kenapa gue jalan ke UKS sih?!' jinhye~

Perlahan kepala Jinhye menunduk, tak ingin membiarkan matanya melihat hal itu, dan tak ingin ada orang yang mengetahui bahwa sekarang air matanya sudah tak tertampung lagi, termasuk Mark.

Tiba-tiba ada tangan yang menarik pergelangan tangan kanan Jinhye, dan membawanya pergi menjauh dari kejadian yang tak diinginkan ini.

-Mark POV-

Mark akan kembali ke kelasnya, tapi ia melihat Yeri dan reflek ia menariknya dan membawanya menyepi, agar tak ada kabar yang lebih buruk lagi

Ia menemukan tempat yang dirasa cocok, yaitu depan UKS. Tempat ini cukup sepi, dan tak ada seorang pun disana.

Jangan salah sangka. Mark menarik Yeri hanya untuk meminta jawaban akan gosip hoax yang menyebar tentangnya.

"Yer, jelasin semuanya." Mark menatap Yeri tajam.

"Jelasin apa?" Yeri sedikit mendongak untuk menatap mata Mark dengan beraninya.

"Gosip gue pacaran sama lo." mark~

"Loh? Buat apa? Lo kan udah tau sendiri, sunbae." yeri~

"Apa maksud lo nyebarin ini?! Mau lo apa?" mark~

Yeri hanya memberi Mark senyum smirk.

"Mau lo apa?!" Sekali lagi Mark dengan sabar menanyakannya pada Yeri, namun masih tak ada jawaban.

Mark akhirnya menyudutkan Yeri dengan agak kasar, lalu menguncinya dengan salah satu tangan.

Yeri menatap Mark penuh arti.

"Cepet jelasin ke semua orang yang sebenernya!" Mark berusaha keras menahan emosinya, untuk tak menyakiti Yeri. Ia bukan seorang pengecut yang tega menyakiti seorang yeoja, semarah apapun itu.

"Buat apa?" Jawab Yeri dengan entengnya.

"Buat apa lo bilang?!" mark~

"Iya, buat apa? Toh bentar lagi kita pacaran beneran." Yeri tersenyum tenang.

Waiting [MarkLee °nct]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang