ch 29

340 51 10
                                    

Jinhye kembali melangkahkan kakinya, tapi tepat di pintu masuk ada seseorang yang menubruk tubuhnya.

Seorang yeoja dengan wajah paniknya, yang tak lain adalah Yeri.

"Sori Jin." Yeri~

"Santai." Jinhye~

"Oh ya, gue denger lo yang ngobatin Mark oppa ya? Makasih banyak loh." Yeri~

'Bahkan panggilannya aja oppa.' Jinhye~

"Gue yang diobatin, kenapa lo yang makasih?" Kata Mark dengan wajah sinisnya.

Jinhye hanya diam tanpa menggubris perkataan keduanya, kemudian kembali berjalan.

"Jin... thanks." Tukas Mark berusaha sesingkat mungkin.

"Sama-sama." Ia sempat terhenti sebentar, kemudian kembali melanjutkan perjalanannya.

Ia kembali ke bangku penonton yang didudukinya tadi, tapi yeoja yang bernama Koeun itu sudah tak ada disini.

'Jahh, ga ada temen ngobrol.' Jinhye~

Ditempat lain, Yeri duduk di bangku samping tempat tidur yang Mark duduki.

"Oppa, lo beneran jatoh? Maaf aku baru dateng, soalnya baru selese tampil. Oh iya, kenapa harus Jinhye yang ngobatin? Emang ga ada tim medis? Terus masih sakit ga?" Yeri~

"Lo dateng cuma mau wawancara?" Tanya Mark dengan wajah dan nada bicara yang datar, sedatar dada bidangnya.

"Oppa, kok gitu sih? Oh ya, oppa tadi ngapain aja sama Jinhye? Terus yang mau ngobatin lo itu Jinhye atau oppa sih? Gatel banget tuh cewek." Yeri~

"Apasih?! Kepo banget." Mark~

"Udahsih tinggal dijawab aja, apa susahnya." Yeri mulai merengek dan Mark geli mendengarnya, oleh karena itu mau tak mau ia harus menjawab semua pertanyaan tadi.

"Jaemin yang mau. Puas?! Udah ah, gue capek." Mark~

"Jaemin? Kok bisa... eh, oppa ke rumah sakit tempat appaku aja yo, biar diobatin." Yeri~

"Gue udah diobatin Jinhye, lagian appa lo dokter bedah bukan dokter tulang. Pliss tinggalin gue sendiri!" Mark~

"Bisa ga sih lo bales perasaan gue, atau seenggaknya lo jangan kasar sama gue. Gue cuma pengen ada disisi lo." Yeri mulai mengeluarkan jurus andalannya, dan sukses membuat Mark diam.

Sebenarnya bukan karena kasihan atau semacamnya, tapi ia hanya tak ingin membuat seorang Yeri menangis seperti bayi.

"Yaudah, oppa mau apa sekarang? Biar aku bantu. Tapi abis itu, oppa janji mau ikut aku ke rumah sakit, oke?" Yeri~

"Gue mau nonton basket." Jawab Mark singkat.

"Tapi..." Yeri~

Melihat Mark berusaha turun dari tempat tidur, Yeri pun menghentikan kalimatnya dan segera membantu Mark.

"Gue bisa sendiri." Mark~

"Gak, aku anter oppa. Pokoknya mulai sekarang sampe oppa sembuh, aku bakal selalu ada disisi oppa." Yeri~

"Jangan lebay plis." Mark~

Akhirnya dengan segenap paksaan dan aegyo menjijikan yang Yeri lakukan, membuat Mark mau tak mau harus berjalan dengan bantuan dari yeoja parasit ini.

Mark duduk di bangku penonton, tepat berada di belakang Jinhye. Ya, Jinhye melihatnya dan ia agak risih akan kelakuan Yeri pada Mark, benar-benar sepasang kekasih yang berlebihan.

Dia merasa panas, atau lebih tepatnya mungkin cemburu. Tapi ia tak menyadari, oleh karena itu Jinhye berusaha tak acuh dan mengabaikan kedua makhluk di belakangnya ini.

Waiting [MarkLee °nct]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang