1. Taruhan

93.2K 4.2K 303
                                    

Hai semua... atas permintaan kalian semua, Ali Sarah bakal direpost sekali lagi.
Selamat membaca ^_^

****

"Kenapa harus pake taruhan sih?" Sarah menatap bergantian Demon, Ronald, Randy dan Jack; empat cowok yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil. Mereka tinggal dalam satu kompleks perumahan yang sama, sekaligus bersekolah di sekolah yang sama, mulai dari TK sampai sekarang duduk di bangku SMA.

Sarah gadis yang tomboi. Sahabat dan temannya hampir keseluruhan laki-laki. Bahkan penampilannya pun bisa dibilang lebih mirip preman sekolah daripada seorang gadis pelajar. Rambutnya dipotong cepak dan ia pun lebih suka memakai celana, bahkan ketika pergi ke sekolah.

"Ya enggak apa-apa Sar, biar lebih seru," jawab Ronald.

"Berapa taruhannya?"

"Jangan pake uang, yang lebih menantang lagi dong," ujar Jack.

"Apaan?" Demon mengernyitkan dahi ke arah Jack.

"Hmm... Gimana kalau yang kalah harus mau melakukan tantangan dari yang menang?"

"Boleh juga tuh, seru juga kayaknya." Demon mengangguk setuju.

"Oke deh, boleh," jawab yang lain serempak.

***

"Gue musti ngapain? Jangan aneh-aneh ya, awas kalian!" Sarah mendelik ke arah keempat sahabatnya. Ia yakin sekali, pasti mereka bakal mengerjainya habis-habisan karena jarang sekali dirinya kalah bertaruh. Biasanya ia selalu menang dalam pertandingan apapun, tapi kali ini sepertinya nasib baik sedang tidak berada di pihaknya.

"Sabar, kita lagi mikir." Randy mengedipkan sebelah matanya ke arah Sarah.

"Ck! Buruan, gue mau pulang!" Sarah mulai tak sabar.

"Dah malam, nginep aja, telpon nyokap lo!" sahut Demon.

Sarah mendengus kesal, tapi tetap saja ia mengikuti juga saran Demon dan mengirim pesan untuk mamanya, mengatakan jika malam ini dirinya tidak pulang, menginap di rumah Demon. Ia mengerling keempat sahabatnya yang terlihat sedang berbisik-bisik, kemudian tertawa ngakak. Huft habislah sudah... mereka berempat pasti sedang menertawakan dirinya.

"Kita udah mutusin," Demon nyengir lebar, "lo kudu jadian sama Ali, siswa kelas 3 di sekolah. Ajak dia sebagai pasangan lo di acara pensi nanti. Setelah itu terserah deh, mau putus mau lanjut," jelas Demon.

"What?! Yang bener aja! Kalian tau kan gue paling males sama yang namanya pacaran?" Sarah menggebrak meja.

"Justru itu... kita sebagai sahabat merasa prihatin sama lo. Mau sampai kapan lo jadi lesbong gini. Kita dah punya gandengan untuk datang ke pensi, trus lo gimana dong?" Ronald berpura-pura simpati.

"Sialan lo, siapa juga yang lesbong... gue cuma males aja."

"Udah, cobain aja dulu."

"Usaha, biar si Ali mau jadian sama lo."

"Kalo misal dianya nggak mau gimana?"

"Hahaha... gantinya lo kudu rela nyerahin panamera turbo, credit card, dan tabungan lo buat kita."

What? Panamera turbo? Big no...!! Mobil kesayangan Sarah yang memerlukan usaha keras untuk mendapatkannya.

"Trus, kalau gue berhasil dapat apa? Kalo nggak dapat apa-apa, ya rugi banget."

"Hmm... lo boleh ambil PS 5 gue," jawab Ronald.

"Gue bayarin Spp lo setahun penuh," ujar Demon.

Ali & Sarah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang