"Nanti pulangnya bareng gue!" Ucap Karell sebelum membuka sabuk pengamannya.
Yolanda hanya berdehem menanggapinya sambil berlalu dari hadapan Karell. Pagi-pagi sekali Karell sudah menjemputnya padahal dia sudah bilang kalau bisa pergi sendiri.
Sebenarnya dia senang. Tapi dia tidak mau digosipkan dengan kakak kelasnya yang menyebalkan itu. Dan tidak mau mempunyai banyak musuh disekolah barunya akibat dia dekat dengan Karell. Bagaimana tidak? Karell merupakan salah satu most wanted guy di SMA Nusantara.
Sepanjang koridor banyak yang memperhatikan Yolanda sambil berbisik-bisik membuat telinga gadis itu menjadi panas karenanya.
'Pasti tuh cewek pake pelet deh'
'Tuh cewek biasa aja kok, cantikkan gue lagi'
'Kegatelan banget tuh cewek, dekat-dekat sama Karellnya gue'
"What??? Karellnya elo? Karellnya gue kali" batin Yolanda.
Yolanda berlalu begitu saja, tidak jarang juga ia mendengar bisikan tentang dirinya yang cocok dengan Karell.
Saat Yolanda menuju bangkunya, Nadia sudah menunggunya. "Lo tadi bareng kak Karell? "
Yolanda mengangguk lalu berpura-pura sibuk. Ia tahu sahabatnya pasti belum puas dengan jawaban itu dan ingin bertanya lebih.
👇👇👇👇
Yolanda terkejut ketika dia baru saja masuk kedalam perpustakaan. Yolanda mendapati Karell sedang tertidur dengan menelungkupkan kepalanya dimeja dan earphone yang berada di telinganya.
Sebenarnya gadis itu datang ke perpustakaan untuk mencari buku pelajaran yang akan memisahkannya dalam menyiapkan tugasnya.
Tapi siapa sangka dia malah menemukan Karell, orang yang sedang dihindari nya. Perpustakaan ini cukup sepi.
Banyak orang yang terlalu sibuk membaca dan mencari buku sehingga tidak ada yang memperhatikan kalau ternyata ada Karell disitu.
Jika mereka tahu, sudah pasti mereka akan mengerubungi Karell dan menatapinya dalam-dalam hingga cowok itu bangun.
Itu fakta, aku pernah mendengar cerita tentang Karell ketika tidak sengaja lewat di depan kakak kelas.
Mereka bercerita kalau mereka pernah mengerubungi Karell yang tertidur dibawah pohon yang ada didekat taman sambil memperhatikan Karell hingga cowok itu merasa risih lalu pergi dari mereka.
Mereka juga bilang kalau Karell jauh lebih tampan ketika sedang tidur. Yolanda setuju. Banyak kakak kelas yang memotretnya ketika ia sedang tidur.
Yolanda mengambil handphone dari sakunya, gadis itu membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya ke Karell.
Cekrekk..
Yolanda terkejut ketika mendengar bunyi dari handphonenya. Dengan cepat ia segera menyimpan handphonenya.
"Kalo mau fotoin gue bilang aja kali, gak usah sembunyi-sembunyi gitu" ucap Karell yang sudah membuka matanya.
"Eng..enggak ko"
"Kenapa lo jadi gugup gitu?"
"Apaan sih? Siapa juga yang gugup?" Yolanda mulai sewot, gadis itu sangat malu karena ketahuan memfoto Karell ketika sedang tidur. Wajah gadis itu kini sudah memerah menahan malu, belum lagi banyak orang yang menatap mereka disekitar perpustakaan.
Yolanda pergi meninggalkan Karell dengan kesal, gadis itu sudah sangat malu.
Karell hanya terkekeh melihat wajah gadis itu yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Yol, gak mau fotoin gue lagi? Gue udah bangun nih" ucap Karell agak keras sehingga Yolanda masih bisa mendengarnya.
Gadis itu semakin mempercepat langkahnya. Dalam hati, Yolanda merutuki kebodohannya.
Sedangkan Karell sedang tersenyum kecil di perpustakaan sambil menyusun rencana untuk membuat Yolanda kesal dan mengabaikan setiap tatapan yang memujanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Kak!
Teen FictionEntah ini kesialan atau keberuntungan, aku bisa berpacaran dengan kakak kelasku yang sangat kusukai sewaktu SMP yang sekarang bersekolah di SMA yang sama denganku. -Yolanda Juliana-