9

3K 186 10
                                    

Yolanda turun dari mobil Karell sebelum membanting pintu mobil tersebut dengan keras.

Dia sudah lelah sekali hari ini, akan tetapi Karell sengaja membuat dia pulang terlambat.

Seharusnya Yolanda sudah tidur saat ini. Bukannya baru pulang.

Gadis itu dipaksa menunggu Karell yang sedang latihan basket hingga sore.

Karell menyita ponsel Yolanda jika gadis itu tidak mau menemaninya.

Terpaksa Yolanda menunggu sambil menggerutu.

Ketika gadis itu bertanya tentang perintah Karell itu, Karell hanya menjawab "biar lo tau rasanya gimana nungguin pacar latihan. Selama ini kan lo jones" sambil terkekeh.

"Gue juga kan jones karena nungguin dia peka" ucap Yolanda sebelum pergi ke alam mimpi.

👇👇👇👇

"Lo ditunggu Kak Karell di taman" seorang cowok berkacamata menghampiri Yolanda di kelasnya.

Yolanda melihat orang itu sekilas.

"Mau ngapain?" tanya nya bingung.

"Gak tau." ucap cowok itu sembari menaikkan kacamatanya yang sedikit turun.

"Bilang ke dia Gue gak mau" ucap Yolanda lalu kembali konsentrasi ke pr yang lupa dikerjakannya.

Kemarin dia ketiduran hingga pagi, bahkan tidak sempat makan malam.

"Ta-tapi" cowok itu menunduk.

"Kenapa? Lo diancam?"

"I-Iyaa . jangan kasih tau Kak Karell ya!" cowok itu menatap Yolanda takut-takut.

👇👇👇👇

"Ada apa?" Yolanda memandang Karell sinis.

"Gapapa."

Yolanda melongo. Sudah dari tadi dia dan Karell hanya diam. Karena mulai cemas akan tugasnya, akhirnya Yolanda memberanikan diri bertanya.

Yolanda berdiri dan menatap Karell tidak percaya.

"GAPAPA? TERUS KENAPA LO NYURUH GUE KESINI?" Yolanda berteriak sambil mengacak rambutnya.

Bagaimana dengan tugasnya? . selama ini dia selalu rajin mengerjakan tugas. Dan kini Karell menghancurkan rekor terajinnya dikelas.

"Kenapa sih lo?"

"Kenapa? Lo tanya kenapa? Gara-gara lo gue belum siap tugas. Malah gurunya killer lagi" Yolanda melototkan matanya melihat Karell yang tidak peduli.

"Biasa juga lo males ngerjain tugas"

"Beda lah, itu kan waktu SM-- . Whatt? Kok lo tau sih gue dulu jarang ngerjain tugas?"

Karell nampak salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Nebak aja sih, ketahuan dari muka lo"

"Udah ah, gue balik kekelas dulu"

👇👇👇👇

"Ada apa?" Yolanda menatap Karell sinis ketika melihat Karell sengaja menunggu kelasnya bubar.

"Ayo" Karell menarik tangan Yolanda.

"Gak usah pegang-pegang juga kali" Yolanda langsung menarik tangannya ketika merasakan seperti ada sengatan listrik ketika Karell menyentuh tangannya. "Gue gak mau nungguin lo main basket lagi "

"Siapa juga yang mau latihan basket?"

👇👇👇👇

Mobil Karell berhenti disebuah toko buku. Karell dan Yolanda segera turun dari mobil dan masuk ketoko buku tersebut.

"Ngapain kesini?" tanya Yolanda bingung.

"Nonton. Ya beli buku lah"

"Oh.. Lo mau beli buku apa?"

"Bukan gue, tapi lo"

"Gue?" Yolanda menunjuk dirinya lalu menatap Karell dengan bingung. "Gak ah. Gue gak lagi nyari buku kok"

"Lemot banget sih,dah lo pilih deh mana buku yang lo suka, gue yang bayar?"

"Tumben baik" Yolanda mendengus.

"Dibaikkin malah menjadi" Karell menaikkan bahu lalu melenggang pergi ke rak-rak buku yang berisi komik sambil menunggu Yolanda selesai memilih buku.

                        👇👇👇👇

"Makasih ya" ucap Yolanda sambil tersenyum ketika baru sampai dirumahnya.

"Iya, besok gue jemput" Karell masuk kedalam mobil dan berlalu dari hadapan Yolanda.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanya Mama Yolanda ketika melihat anak gadisnya yang baru saja memasuki rumah sambil senyam-senyum sendiri.

"Gapapa ma, lagi senang aja"

"Oh, yaudah. Ganti baju dulu sana, habis itu makan siang. Jangan senyum-senyum sendiri gitu deh"

"Aku udah makan tadi bareng teman ma."

Mama Yolanda menatap Yolanda dengan pandangan menyelidik. "Teman atau teman?"

Wajah Yolanda langsung merona. "Mama apaan sih, udah ah aku mau ke kamar dulu" ucap Yolanda sambil menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Jangan senyum sendiri ya, ntar dikirain gila kamu" ucap Mama Yolanda sambil tersenyum.

Anak gadisnya sudah besar. Sudah merasakan jatuh cinta. Rasanya baru kemarin ia melahirkan anaknya.

Semoga anaknya tidak salah memilih orang yang dicintainya.

I Love You, Kak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang