"Udah dong, jangan sedih" Nadia mengelus pelan punggung Yolanda sambil tersenyum lembut.
"Gue gak sedih kok. Gue gak mau dia senang karena udah berhasil nyakitin gue"
"Tapi, menurut gue Karell itu---"
"Stop!" Yolanda menatap Nadia dengan tajam. "Jangan sebut nama itu lagi!"
Nadia terkekeh "oke, oke. Menurut gue mantan lo itu sebenarnya suka sama lo."
"Ngomong apa sih lo? Gak jelas tau gak?" Yolanda mendengus, tapi tak urung gadis itu mengaminkan ucapan sahabatnya. Dia masih sayang Karell.
"Menurut gue nih ya, dia itu cemburu sama Adriell."
"Cemburu? Ngapain juga cemburu. Gue sama Adriell cuma sahabatan lagipula dia udah punya pacar"
"Apa Karell tau dari awal kalo Adriell itu sahabat lo dan dia udah punya pacar? Enggak kan. Lagipula kenapa lo gak ngakuin Karell di depan Asriel? Itu semua yang buat dia salah paham."
"Gue gak mau kasih tau Adriell karena lo tau sendiri kan mulut tuh cowok gimana embernya, terus gimana kalo bonyok tau?"
"Bukannya lo direstui sama Karell? Buktinya lo dikasih izin jalan sama tuh cowok. Biasanya juga lo dikasih jalan sama cowok, orangnya itu cuma Adriell doang."
"Gue tau bonyok gue belum tau hubungan kami yang sebenarnya. Lagipula gue gak mau ngenalin dia sebagai pacar gue."
"Kenapa?"
"Ngapain juga dikenalin kalo akhirnya bakal putus"
👇👇👇👇
"Gimana bro?" tanya Aldric pada Karell.
"Dia kayaknya belum mau maafin gue. Dia selalu nghindarin gue."
Aldric menepuk bahu Karell sambil tersenyum kecil. "Jangan nyerah,bro! Karell yang gue kenal gak pernah gagal dapatkan apa yang dia mau"
Karell tersenyum paksa. Dalam benaknya cowok itu sibuk memikirkan berbagai rencana agar Yolanda mau memaafkannya.
👇👇👇👇
"Adriell, awas lo ya!" Yolanda berlari di koridor untuk mengejar Adriell. Saat gadis itu sedang asik bersedih, Adriell datang memukul kepalanya dengan gulungan kertas.
Memang tidak sakit, tetapi tetap saja gadis itu kesal akan tindakan Adriell dan berniat membalasnya.
Yolanda segera mengambil buku tebal yang berada di mejanya dan berniat melakukan aksi balas dendam.
Gadis itu sebenarnya tahu jika Adriell ingin mengalihkan perhatiannya agar dia tidak bersedih lagi.
Tetapi Yolanda merasa cara yang Adriell lakukan itu salah besar.
Yolanda senang, hari ini Adriell telah resmi menjadi murid baru disekolahnya dan beruntung mereka sekelas.
Tapi gadis itu juga sedih, karena kehadiran Adriell pasti akan mengganggu harinya yang tenang walau tak dapat gadis itu pungkiri Adriell selalu menjaganya dan Nadia walau tak jarang Adriell membuat mereka kesal.
"Adriell sini lo, jangan la--, Aduhhh" Yolanda terjatuh karena tidak sengaja menginjak tali sepatunya yang lepas.
Tiba-tiba saja gadis itu dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba menggendongnya.
Gadis itu mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa penolongnya. Dan saat itu juga jantungnya seakan berhenti berdetak.
Gadis itu melihat wajah Karell yang begitu khawatir saat melihat lutut Yolanda mengeluarkan darah, walaupun hanya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Kak!
Teen FictionEntah ini kesialan atau keberuntungan, aku bisa berpacaran dengan kakak kelasku yang sangat kusukai sewaktu SMP yang sekarang bersekolah di SMA yang sama denganku. -Yolanda Juliana-