21

2.2K 134 16
                                    

"Kenapa lo milih nganterin gue?" tanya Yolanda yang sedari tadi tidak bisa menahan senyum bahagianya karena Karell lebih memilihnya dibanding Jessie.

"Karena gue udah janji bakal nganterin lo" ditambah lagi karena Karell tidak ingin Yolanda berduaan dengan Adriell meskipun dia sahabat Yolanda.

"Besok lo masih nganter jemput gue gak?"

"Masih"

"Terus Jessie gimana?"

"Gue bawa mobil yang muat untuk kita bertiga"

Yolanda tahu Karell anak orang kaya dan punya mobil banyak, dan gadis itu merutuki keberuntungan Karell. Dia sangat egois karena tidak ingin Jessie semobil dengan mereka.

"Kalo gitu gue pulang sama Nadia atau Adriell aja deh" ucap Yolanda kesal, gadis itu tidak mau bertengkar lagi dengan Jessie.

"Kenapa gitu?" Karell menaikkan sebelah alisnya dan menatap Yolanda tidak suka.

"Gue gak mau semobil sama dia. Gue capek, pulang sekolah panas-panasan habis itu berdebat sama dia. Dan kita pasti bakalan berdebat buat duduk didepan"

Karell tersenyum kecil, lalu mengusap kepala Yolanda sehingga gadis itu semakin kesal.

"Segitu cintanya ya lo sama gue sampai gak rela lihat gue duduk sama sahabat gue?" Karell tersenyum jahil.

"Apaan sih lo? Lagipula kita kan udah putus, jadi kenapa gue mesti gak rela?"

Karell menatap Yolanda tajam. " gue harus berapa kali bilang sama lo kalo kita belum putus dan gak akan pernah ada yang namanya kata putus"

"Ta-tapi kan kemarin..."

"Gue kan gak setuju kita putus, itu namanya lo mutusin sebelah pihak dan itu gak sah."

"Oh, berarti gue dan Adriell masih pacaran dong? Soalnya kemarin kita putus nya sebelah pihak. Gue yang mutusin karena dia kegatelan sama cewek-cewek" ucap Yolanda dengan tampang polosnya.

Seketika Karell terkejut."kalo itu beda lagi, kan itu udah lama banget. Dan sekarang lo udah pacaran sama gue. Jadi kalian udah putus."

Yolanda menahan senyumnya ketika tahu Karell cemburu, gadis itu membohongi Karell, dia tidak pernah jadian dengan sahabatnya itu.

"Kok gitu sih? Lo salah. Artinya itu gue punya dua pacar. Lo dan Adriell. Begini ya rasanya punya dua pacar." ucap Yolanda sambil tersenyum lebar karena tampaknya Karell telah masuk ke perangkapnya. Haha!

Karell mendengus." itu namanya selingkuh secara terang-terangan. Pokoknya pacar lo itu cuma gue, TITIK!"

Yolanda tertawa melihat Karell yang ngambek. Dia tidak menyangka jika Karell tipe orang yang ngambekkan.

👇👇👇👇

"Nanti malam gue jemput!" ucap Karell sebelum menjalankan mobilnya. Belum sempat gadis itu bertanya Karell langsung meninggalkannya dengan wajah bingungnya.

"Kenapa kamu senyum senyum gitu?" tanya Mama Yolanda yang sedang duduk diruang keluarga bersama suaminya.

"Gak kenapa-napa kok ma, cuma lagi senang aja." ucap Yolanda sambil tersenyum.

"Itu pacar kamu kenapa gak disuruh masuk?" tanya papa Yolanda sambil tersenyum jahil.

"Karell? Di-dia itu bukan pacar aku kok"

"Tapi kok kemarin dia ngakunya pacar kamu?" Mama Yolanda tersenyum menggoda anaknya.

Sang anak hanya bisa tersenyum sambil menutupi pipinya yang mulai memerah. "Apaan sih,Ma. Dia becanda aja kali. Aku ke kamar dulu ya Ma, Pa."

Yolanda bergegas memasuki kamarnya setelah meminta izin untuk meninggalkan orang tuanya ke kamar.

Gadis itu tidak henti-hentinya tersenyum. Dia sangat senang karena mengingat statusnya yang masih menjadi pacar karell. Jujur saja gadis itu menyesal karena sempat mengucapkan kata putus.

Gadis itu tak henti-hentinya mengucap syukur karena hubungan mereka belum putus. Dan semoga akan bertahan selamanya.

👇👇👇👇

Sedari tadi Jessie tak henti-hentinya memandang tajam gadis berambut sebahu yang duduk tidak jauh di depannya.

Gadis itu sedang menyelesaikan soal matematika yang diberikan kepada semua murid dikelas itu termasuk Jessie.

Flashback on

Jessie adalah seorang gadis cantik berkulit putih dengan rambutnya yang panjang berwarna kecoklatan.

Saat itu Jessie kecil sangat gugup ketika dia baru memasuki sekolah dasarnya.

Hal itu merupakan hari pertama masuk sekolah akan tetapi tidak ada orang tua yang mengantarkannya kesekolah. Mereka semua sibuk membuat hati gadis kecil itu bersedih.

Hanya supir yang dipercaya keluarganya lah yang mengantarkannya sampai kedalam kelas barunya, itupun supir itu harus segera pergi karena harus mengantarkan orang tuanya yang sedang sakit.

"Non, non saya antar sampe kelas aja ya. Soalnya orang tua saya lagi sakit" ucap supir tersebut yang merasa kasihan kepada Jessie kecil.

Jessie kecil hanya bisa mengangguk mengiyakan. Gadis berambut panjang itu memperhatikan sekitarnya. Semua anak diantar dan ditemani oleh orang tuanya. Gadis itu semakin sedih.

"Hai. Kamu pasti anak kelas satu kan?" anak lelaki tiba-tiba menghampiri Jessie yang sedari tadi menunduk.

"Kamu datang kesini sama siapa?" tanya anak itu kepada Jessie.

"Aku tadi diantar supir" ucap Jessie dengan wajah polosnya.

"Sama. Aku juga, aku kan udah gede. Aku kan udah kelas dua jadi aku gak mau orang tuaku mengantarkan dan menemaniku kedalam" ucap anak lelaki itu sambil tersenyum

Jessie juga tersenyum senang, ternyata bukan hanya gadis ini yang tidak ditemani orang tua. Gadis ini juga menganggap bahwa orang tuanya mungkin menganggap dia sudah gede seperti yang anak laki-laki itu ucapkan.

Jessie menyodorkan tangannya sambil tersenyum. "Nama aku Jessica Arabella."

Anak lelaki itu pun menyambut tangan Jessie kecil sambil tersenyum. "Nama aku Karell Alvaro"

Flashback off

Jessie tersenyum mengingat awal pertemuannya dengan Karell si kakak kelas . selama ini dia sudah menjadi sahabat Karell sejak lama. Karell selalu melindunginya disaat banyak orang yang mengganggunya. Akan tetapi mereka harus berpisah ketika SMP karena orang tua Jessie harus keluar negri.

Entah sejak kapan dia mulai jatuh cinta pada Karell. Tetapi dimatanya sejak dulu hanya Karell lah yang terbaik. Bahkan ketika dia juga bersahabat dengan Aldric, tetap saja Karell nomor satu dihatinya. Gadis itu bahkan rela kembali ke Indonesia hanya untuk bersama dengan Karell kembali.

Gadis itu meninggalkan orang tuanya yang ada di negri lain demi Karell. Bukan karena dia tidak menyayangi orang tuanya. Tetapi karena dia mulai menyadari dia sangat merindukanmu Karell dan tidak bisa jauh darinya.

Akan tetapi, entah mengapa Jessie merasa dia datang terlambat. Karell sudah mempunyai pacar. Walaupun yang Jessie tahu kalau mereka sudah putus, tetap saja gadis itu merasa kalau dia telah kehilangan Karell.

Karell yang dulunya selalu menomorsatukan dirinya kini malah menomorsatukan Yolanda, gadis yang telah mengambil tempatnya dari Karell, sang mantan terindahnya.

I Love You, Kak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang