Romeo & Cinderella

231 11 8
                                    

Kamu duduk termenung di atas kasurmu sambil meremas ujung lingerie yg kamu pakai, sinar rembulan dan angin yg bersepoi
masuk lewat pintu balkonmu yg tidak di tutup.
Kamu baru saja melewati hari yg berat, kedua orang tuamu menjodohkan kamu dengan anak lelaki dari seorang rekan kerja mereka yg bernama Choi Junhong yg ternyata adalah teman seangkatanmu di sekolah dengan alasan untuk menyelamatkan nasib perusahaan dan juga kebahagiaanmu, hari ini kamu baru
saja diajak makan malam bersama dengan keluarga Junhong, dan terpaksa harus membatalkan janji kencan dengan kekasihmu, Lee Hongbin yg sangat di benci oleh Ayahmu.

"Hei, cantik!" panggil seseorang yg bersender di pintu balkonmu membuyarkan lamunanmu,
"O-Oppa!" kamu langsung berlari dan memeluknya.
"Yak! Oppa! kan aku udah bilang jangan temuin aku kayak gini lagi, emang Oppa gk inget apa yg terjadi waktu terakhir kali Oppa manjat ke kamar aku?"  omelmu,
tentu saja Hongbin masih ingat, setahun yg
lalu ia di kira maling lalu di kejar oleh satpam yg sedang berjaga saat memanjat ke kamarmu, untungnya Hongbin jago lari dan pintar bersembunyi jadi dia bisa lolos dari kejaran satpam. Tapi setelah itu Hongbin tidak masuk sekolah selama 3 hari karena kakinya yg terkilir.

"habis Belakangan ini aku susah ketemu kamu gara-gara sekarang orang suruhan Appamu selalu jemput kamu sepulang sekolah. Jadi terpaksa deh aku nemuin kamu begini setiap malam, hahaha..."
"Kenapa tadi nggak datang,hah? kamu tau berapa lama aku nungguin kamu?" Hongbin langsung menyerangmu dengan berbagai pertanyaan.
"M-Mian, tadi... aku di bawa ke restoran sama Eomma dengan Appa." kamu tidak tahu bagaimana cara menjelaskan ke Hongbin kalau kamu telah di jodohkan, atau sebaiknya Hongbin tidak perlu tahu.
tapi sekeras apapun kamu berusaha untuk menutupinya, Hongbin pasti akan mengetahuinya.
Tok... Tok... Tok...
"Y/N, kamu udah tidur ya?"
"Itu pasti Eomma! cepat sembunyi!" katamu panik, kemudian Hongbin bersembunyi di kolong kasurmu. setelah itu kamu membuka pintunya.
"B-belum, sebentar." jawabmu dari dalam,
"Sayang, kenapa kamu belum tidur?" tanya ibumu,
"Aku lagi belajar, sebentar lagi selesai kok." jawabmu, ibumu mengintip ke dalam kamarmu karena mendengar kamu sedang berbicara sendiri dan hanya menemukan meja belajarmu yg berantakan.
"Bagus y/n, kamu harus belajar dengan giat agar dapat menjadi pewaris yg pantas untuk perusahaan kita." kata ibumu, kamu hanya menanggapinya dengan senyum lalu mengunci pintunya setelah ibumu keluar.

"Oppa, Eomma udah pergi tuh." katamu,
kemudian Hongbin keluar.
"Ahhh... Lalu, sekarang kita mau apa? besok sekolahmu libur, jadi kita bisa melakukan banyak hal malam ini. hitung-hitung sebagai pengganti waktu kita yg hilang." kata Hongbin sambil meregangkan otot ototnya,
Kamu duduk di pinggiran kasur sedangkan Hongbin berdiri tepat di depanmu. karena kalian tidak ada kerjaan dan tidak leluasa untuk melakukan aktivitas, jadi kamu dan Hongbin cuma ngobrol tentang sekolah.

"Mau jalan keluar gak? makan di deket sungai Han gitu." tanya Hongbin sambil memeluk bantalmu,
"Nggak ah, udah jam 12 malem, nanti kalau kita di culik gimana?"
"Diculik?! HAHAHA... kamu takut di culik? kan ada aku yg jagain kamu. yaudah kalau gk mau kita tidur aja deh." Hongbin memeluk kamu sambil pura pura tidur, kamu menjitak kepalanya sampai ia terbangun.
"Enak aja! yang ada nanti pagi ketawan Eomma terus kamu di kira habis ngapa ngapain anak perawannya lagi." katamu,
"Lah, emang kamu masih perawan?"
"EH KURANG AJAR! AKU MASIH SUCI TAU!" Kamu langsung memukuli Hongbin dengan bantalmu.
"Aduh! iya, ampun Princess~"
kalian bercanda dan bermain juga saling melempar lelucon sampai waktu yg berjalan tak terasa dan saat kalian sadar jam sudah menunjukkan pukul 3.00 AM, kamu mulai mengantuk. kamu berbaring di lengan Hongbin, sedangkan Hongbin memelukmu.
"Oppa~" panggilmu,
"hm?"
"Aku mau cerita boleh gk? tapi oppa dengerin dulu sampai habis." katamu, kemudian Hongbin mengangguk. Lalu kamu menceritakan tentang kejadian tadi sore, di saat kamu diajak ke restoran oleh orang tuamu untuk di pertemukan dengan keluarga Choi Junhong, alias temanmu yg di jodohkan denganmu.
Hongbin hanya mendengarkanmu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun sampai kamu selesai bercerita.

"Oppa, jujur aku gk mau di jodohin sama dia, aku akuin dia emang baik, tapi tetep aja aku gk
mau, maunya sama Hongbin Oppa." katamu yg mulai mengeluarkan bulir air mata di ujung matamu.
Hongbin menyekanya lalu mencium kedua matamu.
"Udah, jangan nangis lagi, y/n. Aku bakal batalin perjodohan itu."  Hongbin menenangkanmu,
"Caranya?"
"Hmmm... gimana kalau besok aku datang kesini dan ngelamar kamu di depan orang tuamu?" tanya Hongbin,
"Mwo?! gila ya?! Appa kan benci sama kamu." kamu tidak setuju dengan ide Hongbin,
"Terus maunya gimana? bawa kamu kabur dari sini?" tanya Hongbin, kamu langsung mengangguk.
"Iya, bawa aku ke apartment kamu. sembunyiin aku disana." kata Kamu sambil memeluk Hongbin dengan erat, kemudian Hongbin menaruh tangan kanannya  di pipi
kirimu.
"y/n, denger, kita masih bisa selesain ini baik-baik dengan orang tua kamu. aku masih bisa buktiin ke mereka kalau aku pantas jadi pasangan kamu. apa salahnya kita coba?"
"Tapi kalau gk berhasil gimana?"
"Itu tergantung kamu maunya gimana, aku sih bakal ikutin apa aja yg kamu minta. Karena selama kamu bahagia, aku juga bahagia." kata Hongbin,

penghalang bagi hubunganmu dengan Hongbin hanya ada satu, yaitu orang tuamu, mereka selalu tidak menyukai Hongbin dengan alasan dia bukan anak dari orang yg terpandang walaupun dia orang berada dan prestasinya di sekolah dulu bagus, kedua orang tua Hongbin telah meninggal dalam sebuah kecelakaan dan ia hidup dengan kakak perempuannya yg 5 tahun lebih tua darinya, tapi tidak selalu. karena dia lebih sering tinggal di apartementnya yg sepi karena dapat beristirahat tanpa di ganggu oleh kedua orang keponakannya. Dan Hongbin adalah seniormu yg setahun lebih tua darimu, sedangkan Junhong yg dijodohkan denganmu adalah teman seangkatanmu. Hongbin tidak melanjutkan kuliahnya karena harus ikut kakaknya mengurus restoran itali yg di tinggalkan oleh kedua orang tuanya, tapi dia juga bekerja jadi seorang pengarang dan menghasilkan uang sendiri.

"Sekarang tidur, besok aku bakal kesini jam 10 pagi." kata Hongbin sambil bangkit dari kasur, tapi kamu menarik tangannya sehingga sekarang posisinya menindih badanmu.
"Temenin aku, seenggaknya sampai aku tidur." kata kamu, kamu mulai blushing karena ini adalah pertama kalinya kamu minta di temani oleh Hongbin.

kemudian Hongbin berbaring di sebelah kamu dan menemanimu sampai kamu tertidur, saat kamu sudah pulas Hongbin duduk di sebelahmu lalu mencium bibirmu dengan lembut dan lama, kemudian mencium keningmu, dan tak terasa setetes air mata jatuh mengenai keningmu.
Hongbin langsung menyekanya.
"Aku juga gak mau kehilangan kamu, y/n." bisiknya lalu menyelimutimu kemudian pergi meninggalkanmu dengan sebuah notes di meja belajarmu.
___________________________
"Hoaaammmm....." Kamu bangun dan langsung mencuci muka setelah itu mengambil Ponselmu di atas meja belajar, tapi pandanganmu teralihkan oleh sebuah note yg di tempel oleh Hongbin.

"Berpakaianlah yg rapih dan rias wajahmu, hari ini aku akan datang."
                                                     -Hongbinnie-

kamu tersenyum lalu masuk ke kamar mandi dengan perasaan campur aduk, antara semangat, senang dan khawatir juga takut, kamu tidak mengerti perasaan apa ini, tapi yg pasti kamu tidak begitu menyukainya.

VIXX random IMAGINE Where stories live. Discover now