Indigo

63 9 8
                                    

Kamu memasuki rumahmu, terdapat kejanggalan ketika kamu masuk ke dalam. Di dalam tidak ada siapapun, hanya ada 2 koper yg tergeletak di lantai. Kamu tidak perduli itu koper siapa, yg kamu pikirkan adalah kenapa kedua Orang tuamu belum pulang padahal hari sudah menjelang malam. Biasanya Ibumu dan Ayahmu sudah berada di rumah sebelum kamu pulang. Karena terlalu lelah kamu langsung naik ke kamarmu di lantai 2. Kamu tecengang ketika menyalakan lampu kamarmu.
Bermacam-macam bingkisan kado berjejer di atas kasurmu dan di atas meja belajarmu.

"Selamat ulang tahun!!!" Ibu dan Ayahmu mengagetkanmu dari belakang.

"Selamat ulang tahun yg ke-16 sayang. semoga kamu selalu jadi anak yg baik dan penurut," kata Ibumu sambil memelukmu. Kamu terlalu sibuk dengan sekolah sampai kamu lupa kalau hari ini kamu berulang tahun.

"Gomawo, Eomma, Appa."Kamu membalas pelukan Ibumu.

"Appa masih punya hadiah lagi buat kamu." Ayahmu turun ke bawah untuk mengambil hadiahnya.

Kamu mengira-ngira, hadiah apa yg mungkin akan di berikan Ayahmu. Tidak lama kemudian Ayahmu kembali bersama seorang anak laki-laki yg menggendong seorang bayi. Kamu menutup mulutmu menahan jeritan bahagia.

"Mereka adalah kado untuk ulang tahunmu. Maaf Appa dan Eomma baru bisa mengabulkan permintaanmu sekarang,"kata Ayahmu, kamu merasa terharu doamu terkabulkan. Setiap kamu berulang tahun kamu selalu meminta seorang Kakak laki-laki yg dapat melindungimu dan seorang Adik perempuan untuk bermain denganmu karena kamu begitu kesepian menjadi anak tunggal.

"Namanya Han Sanghyuk, usianya setahun lebih tua darimu. Mulai sekarang dia akan jadi Oppa untukmu." Hyuk menunduk sopan kemudian kamu membalasnya.

"Dan ini Kim Sara, adikmu yg baru berusia 8 bulan. Mau coba menggendongnya?" Ayahmu mengambil Sara dari gendongan Hyuk lalu memberikannya kepadamu. Kamu menitikkan air mata bahagia.

"Uljima," bisik Hyuk.

"Ayo kita makan malam bersama, Eomma sudah masak makanan kesukaanmu, y/n. Hyuk-ah .... Taruh kopermu di kamar kosong di kamar sana, kalau sudah selesai beres-beres nanti turun ke bawah." Ibumu menunjuk kamar kosong di sebelah kamarmu.

Hyuk menarik kopernya lalu masuk ke dalam kamarnya, setelah Ibumu menaruh Sara dalam keranjang bayi kamu dan kedua orang tuamu turun ke bawah.

"Bagaimana, y/n. Kamu suka hadiah yg kami berikan?" tanya Ayahmu.

"Neomu joa," jawabmu sambil tersenyum.

"Hyuk-ah! Ayo kesini. Duduk di sebelah Eomma," ujar Ibumu pada Hyuk yg masih berdiri di tangga.

"N-ne," jawab Hyuk gugup, dia menarik kursi lalu duduk disamping Ibumu.

"Jangan malu-malu. Kami ini keluargamu sendiri, Hyuk-ah. Dan sekarang rumah ini juga rumahmu," kata Ayahmu.

"Hyuk mulai besok kamu sudah bisa mulai masuk sekolah bersama Y/N. Eomma sengaja memasukkan kalian dalam satu sekolah agar Hyuk bisa menjaga dan mengawasimu," ujar Ibumu.

"Yak! Eomma! memangnya aku ini anak nakal apa pakai di awasi segala? aku ini murid telada tau." kamu mempoutkan bibirmu membuat kedua Orang tuamu dan Hyuk tertawa.

Setelah makan malam selesai Eomma dan aku mencuci piring sedangkan Hyuk dan Appa sedang mengobrol di ruang keluarga. Setelah mencuci piring aku kembali ke kamarku.

VIXX random IMAGINE Where stories live. Discover now