Who are you

71 7 20
                                    

Kamu memasuki kelasmu begitu bel tanda masuk berdering. Seperti biasa sebelum guru masuk teman-temanmu berkumpul untuk bergosip di dekat mejamu.

"Y/N!" panggil Shannon salah satu temanmu.

"Ih aku kangen banget deh sama kalian udah dua minggu gak ketemu." Kamu memeluk ketiga temanmu satu persatu.

"Bawa oleh-oleh apa nih yg baru pulang dari Amrik?" tanya Hanbin yg langsung pindah duduk di mejamu begitu melihatmu datang.

"Nih Souvenir buat kalian, ambil satu-satu." kamu mengeluarkan 3 gantungan kunci berbentuk sama dengan warna yg berbeda. Leo langsung mengambil warna biru, Hanbin dan Shannon berebut warna putih.

"Hanbin ngalah dong sama cewek," katamu.

Hanbin melepas gantungan kuncinya membuat Shannon yg masih menarik gantungan kunci dengan kekuatan penuh hampir terpelanting ke belakang.

"Hanbin babo! Hampir aja aku jadi bego gegara kepalaku kebentur lantai!" bentak Shannon. Kamu dan Hanbin menertawai Shannon yg mempoutkan bibirnya, sedangkan Leo hanya tersenyum melihat kelakuan Hanbin dan Shannon.

"Ck, masa aku pake warna pink sih," protes Hanbin.

"Gak apa lah, kan cowok jaman sekarang juga banyak kok yg suka  warna pink," jawabmu.

Bruk!

"M-mian, aku gak sengaja." Seorang anak laki-laki berkulit tan dan memakai kacamata tebal juga rambut yg di sisir rapih yg baru saja menabrak Hanbin menunduk minta maaf pada Hanbin.

"Gwaenchana. Hakyeon-ah, ini punyamu." Hanbin memberikan ponsel dengan casing gambar tengkorak milik Hakyeon.

"Gomawo," jawab Hakyeon pelan.

Anak itu berjalan ke tempat duduknya di pojok ruangan dekat jendela, nama anak itu adalah Cha Hakyeon, tapi teman-temanmu biasa memanggilnya mute boy karena sangat pendiam.Dia tidak pernah bersosialisasi dengan siapapun. Bahkan maju untuk mengerjakan soal atau bicara pada guru saja hampir tidak pernah. Seringkali dia di tindas oleh para Iljin (sebutan bully di korea), jika mereka melakukan bully secara terang-terangan biasanya Leo yg pernah berbasib sama dengan Hakyeon akan membantu Hakyeon.

"Tumben si mute boy mau bicara," kata Hanbin.

"Jangan begitu Hanbin-ah, kamu belum pernah berada di posisinya. Diejek dengan panggilan seperti itu rasanya sangat menyakitkan tau," bela Leo.

"Hei, memangnya aku ngejek dia apa? aku kan cuma memanggilnya dengan panggilan yg anak-anak lain berikan," bantah Hanbin.

"Udah-udah jangan berantem, gimana untuk ngerayain selesainya liburan semester nanti malem kita jalan bareng?" lerai Shannon.

"Kemana?" tanyamu.

"Udah ikut aja, pokoknya jam 8 malam aku tunggu di markas. Pakai baju pesta dan bawa uang masing-masing," kata Shannon.

"Kayaknya aku tau kita mau kemana." Hanbin menyikutmu pelan.

"Emang kita ... Mau kemana?" tanyamu dengan polos. Kemudian Hanbin menitukan orang yg sedang menari-nari. Kamu malah menatapnya dengan aneh.

VIXX random IMAGINE Where stories live. Discover now