1 (Hari pertama)

7.4K 184 14
                                    

"Larissa..ayo sarapan nanti
kamu telat!!"

***

Teriakan Mama dari lantai bawah,langsung membuyarkan lamunan Larissa didepan cermin.

Tentu ia melamunkan apa yang akan di alaminya di SMA barunya itu,apa lagi kemarin saat ia berkunjung kerumah sara sepupunya itu  berceloteh.

"Ampun,jadi lo bener masuk SMA international itu?!"seru Sara dengan suara khasnya.

"Lo tau gak? diSMA itu nanti pasti banyak yang sombong,apalagi diantara mereka banyak yang berasal dari golongan highclass, lo pasti susah deh dapet teman disana!"serunya lagi ,Bahkan dengan ekspresi yang mendukung dari wajahnya,serta penekanan kata highclass.

Kata-kata Sara terus saja terngiang di telinga Larissa, ia merutuki dirinya sendiri yang sudah terlanjur takut kalau semua yang dikatakan sara itu benar.

Hingga tubuhnya yang ramping berjalan lunglai menuruni anak tangga rumahnya,rumahnya yang berbentuk minimalis,meski kecil tapi ia memiliki halaman rumah yang cukup besar dan asri.

Ibunya adalah seorang pegawai disalah satu perusaan yang bergerak di bidang jasa
di Jogjakarta dan Ayahnya seorang pegawai Negeri sipil yang ditugaskan di Jakarta.

Larissa hanyalah seorang gadis daerah yang sudah mendengar cerita-cerita tentang ibu
kota yang menurutnya cukup mencekam tentang
pergaulan, perilaku siswa, belum lagi kelakuan Badboy dan perempuan centil dari sepupuya Sara itu.

Memang ia tidak mengetahui secara jelas,tetapi dengan mendengar cerita Sara sepupunya ia sudah mulai takut,apalagi saat ia mendengar percakapan Sara dan temannya ditelfon yang menggunakan kata-kata kasar,ia sudah berkali-kali mengatakan pada sara kalau perempuan itu tidak seharusnya menggunakan kata-kata yang tidak senonoh,bukan sara namanya kalau semua ocehan larissa hanya dianggap angin lalu.

"Apa"
"Iya, gila"
"Anjeng"
"Gua gak habis fikir"
"Lo gimana"

Menurut Larissa kata-kata itu sangat asing baginya,mengingat prestasinya di SMP dulu sebagai  siswi teladan.

Pikiran Larissa pun melayang mengingat kejadian saat dia masih bersekolah diJogja.

***

Kreeeeenggg....

Bunyi bel khas SMPN 1 Jogjakarta itu,langsung membuat para murid berhamburan keluar kelas .

Bayu nugroho salah satu pentolan sekolah yang sejak 3 tahun terakhir ini selalu mengejar larissa,ia bahkan sudah menembak larissa sebanyak 5kali dalam 3tahun ini,tapi tetap Larissa menolaknya.

Bukan apa,tapi mengingat banyaknya catatan buruk yang telah Bayu lakukan naik motor kesekolah,melawan Guru agama,suka merokok dikantin,
dan banyak lagi yang lainnya.Tetapi itu hanya satu dari sejuta hal yang harus Larissa pertimbangkan sebelum ia menerima Bayu sebagai pacarnya,antara lain gelarnya sebagai siswi yang patut dicontoh juga prinsipnya yang berjanji tidak ingin pacaran terlebih dahulu sebelum ia menjajaki
bangku SMA atau kuliah.

He is my boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang