8 (sakit)

1.7K 99 13
                                    

-
-
-

Larissa akhirnya sampai
dipekarangan rumahnya,untung saja suasana jalan ibu kota bersahabat ,ia tidak mengalami kemacetan dijalan.

Larissa lalu masuk kedalam kamarnya,kepalanya masih terasa pusing ,tapi tidak sepusing tadi,ia rasa ia sudah cukup tidur saat di mobil .

Larissa berganti baju,tia masih disekolahnya,dan Bang Omar ada dirumah temannya yang kebetulan berada diJakarta.

Mama lalu masuk kekamar Larissa dan membawakan
makanan juga susu putih hangat.

"Larissa kamu makan ya,jangan lupa susunya juga diminum,kalau sudah, minum obatnya ya,itu obat tidur,dokter bilang kamu harus istirahat total"tutur Mama.

Larissa hanya mangut -mangut,selang berapa jam setelah minum obat Larissa kembali tertidur.

Saat Larissa bangun ia merasa sudah benar-benar baik,saat Larissa turun kebawah ia tertawa melihat foto Bang Omar menempel didinding dekat tangga,foto itu foto waktu rumahnya diJogja dulu yang masih beraroma vintage.

Saat Larissa bangun ia merasa sudah benar-benar baik,saat Larissa turun kebawah ia tertawa melihat foto Bang Omar menempel didinding dekat tangga,foto itu foto waktu rumahnya diJogja dulu yang masih beraroma vintage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya,setidaknya Bang Omar adalah orang yang cukup tampan,ia memiliki tubuh tinggi dan tegap, juga hidung mancung.

Bagaimana tidak, Ayah Larissa masih seorang keturunan Arab,tentu saja garis wajahnya yang khas orang-orang Asia timur itu melekat di ketiga anaknya.

Larissa lalu kembali mengenang kebersamaanya bersama Amel,Rara,Putri,Alya,Riska,Azizah dan teman temannya dulu waktu diSMP,Larissa lalu teringat bagaimana lucunya Amel dulu saat ia naksir dengan Bang omar,
Amel yang biasanya menelfon cepat orang tuanya saat pulang sekolah tiba-tiba berubah drastis saat dia melihat Bang omar didepan sekolah.

Tiba-tiba Amel langsung berubah, dia lebih suka menemani Larissa
Pulang untuk melihat Bang omar,Larissa hanya tertawa sendiri disepanjang jalan menuju dapur rumahnya yang baru.

Larissa tidak habis fikir ,dari segi apa jadi Amel selalu memuji Bang omar,sampai-sampai saat Larissa sudah pindah keJakarta ,Amel mengirim E-mail kepada Larissa,dan isinya hanya menanyakan Bang Omar.

Huft

Larissa prov

Aku memasuki dapur,tidak ada orang di dalamnya,Aku mencari Mama diruang tengah,ternyata hanya Bang Omar yang ada disana.

"Bang,Mama mana?"tanyaku pada Bang Omar yang masih setia memakan keripik singkong sambil menonton tv.

"Mama,Ayah,sama Tia lagi jalan ke mall"tutur Bang Omar santai.

Aku merebahkan diriku disofa samping Bang Omar,Aku masih merajuk selama diJakarta aku belum merasakan yang namanya Jalan-jalan kebanyak tempat.

Huft,seharusnya tadi,mama bangunin aku dulu gerutuku

"Abang kenapa gak ikut?"tanyaku lagi.

"Tadi udah puas Jalan-jalan sama aldo,keliling Jakarta"jawab Bang omar yang membuatku semakin badmood, benar saja,padahal kepalaku sudah tidak terlalu pusing tapi Mama dan Ayah tidak mengajakku.

Aku masih saja duduk dan diam disofa sambil melihat film
Di tv.

"Eh,kenapa itu bibir kamu manyun aja?"tanya Bang omar yang baru menyadari bahwa sedari tadi aku lagi merajuk.

"Perhatiin aja tvnya gak usah liat samping"ujarku .

"Cieee,ngambek kamu lar,hahahah"tawa Bang omar langsung meledak,padahal aku bingung,bagian mana yang lucu untuk ditertawakan.

Belum lagi aku sempat membalas Bang omar.

Ting..tong..ting...

Bel rumahku berbunyi,langsung saja aku membukakan pintu,ternyata benar Mama,ayah, dan Tia sudah pulang.

Mama menenteng cukup banyak tas belanjaan,dan Tia menenteng kotak pizza aku langsung melirik ke arah Tia,lalu tia menunjuk jarinya ke arah kotak pizza, lalu dia menunjuk jarinya kearah dirinya sendiri,yang berarti pizza itu hanya untuknya.

"Tia sini pizzaku"ujarku pada Tia.

"Ngak ya,ini punyaku"ujar Tia.

"Sudah,ayo masuk itu pizzanya banyak kok"ujar Mama seraya menyodorkan tas belanjaan padaku.

"Emmh"aku mengambil tas belanjaan Mama lalu membawanya masuk.

"Omar.."teriak Mama.

"Iyaa maa tunggu.."ujar Bang omar.

"Kamu apain Larissa sampai manyun kayak gini"ujar Mama.

"Oh,itu larissa ngambek gegara gak diajak jalan kali maa"goda Bang omar.

"Lagian Mama gak bangunin Larissa ,padahalkan Larissa juga mau Jalan-jalan"tuturku.

"Iyaa tadi kamu tidur,Mama gak mau ganggu,Mama jalan cuma buat nyari sepatu sekolah tas buku-buku,buat kamu,Abang, sama Tia aja kok nak"ujar Mama.

"Iya,lagian ini udah Ayah beliin ice cream sama pizza keju kesukaan kamu"sahut ayah.

Benar saja,aku membuka kotak pizza ternyata kotak itu doubel ada pizza keju kesukaanku juga pizza sosis kesukaan Tia .

Aku langsung melahapnya ,setelah itu aku duduk santai kembali di depan tv sambil memainkan hp ku,aku masih berfikir tentang sifat shawn yang ternyata tidak seburuk yang Aku kira.

Jam sudah menunjukka pukul 10.00 WIB ,Aku langsung masuk kekamar tidur karena Mama adalah orang yang on time kalau masalah waktu tidur,
Masih terdengar suara Tia saat Aku menutup pintu kamarnya.

"5 menitt lagi maa, nanti baru aku tidur,kalo enggak sampai sponsor dulu filmnya ya"ujar Tia sambil menawar-nawar dengan Mama.

Aku langsung merebahkan badanku dikasur setelah berganti baju.

Line

Suara khas dari hp ku berbunyi,terlihat jelas di depan layar hp ku nama Shawn Adrian

What!!!ngapain shawn chat aku malem-malem..

Yeay.. Akhirnya sampai juga di part VIII..
Semoga makin suka ya..
Makasih udah baca ya..
Jangan lupa vote+commentya..
Tunggu part IXnya ya..
Bye..









He is my boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang