13 (Family time)

1.3K 87 2
                                    

-
-
-

Larissa sekarang duduk di depan cermin dan memakai lipgloshnya,ya,malam ini Larissa akan memjemput,Ayah dan Mama,di bandara, sekalian Larissa sekeluarga,akan makan malam diluar malam ini.

"Sa,cepetan"ujar Bang Omar dari luar kamar.

"Iya Bang,bentarr"Larisaa keluar kamar,menghampiri Bang Omar,malam ini Larissa sangat cantik,dengan make up yang tipis,dan baju berwarna merah yang dipakainya,terlihat kontras dengan kulit putihnya.

"Ya udah, Tia dari tadi nungguin dimobil"ujar Bang omar.
Bang omar juga terlihat sangat tampan,memang sebenarnya Bang omar memakai baju apapun juga terlihat tampan.

Pantesan,dulu Amel tergila-gila,sama Bang omar,kekeh Larissa dalam hati.

Brumm...

Bunyi knalpot mobil Bang omar yang sudah dimodifikasi itu,menarik perhatian beberapa orang dikomplek,sebelum masuk jalan Tol.

Larissa prov

Lantunan lagu 7 years dari lukas graham,melantun indah sepanjang perjalanan.
juga lagu-lagu melow lainnya yang menemaniku melihat keindahan Ibukota,terlihat beberapa pasangan muda yang sedang dimabuk asmara duduk santai sambil sesekali,mengambil jepretan dari kameranya,di sekitar bundaran HI.

Aku juga bingung ,akhir-akhir ini selera musik Bang omar menjadi agak waras,entahlah,biasanya Ia selalu mendengarkan musik yang memekakkan telinga.

Tak terasa sebentar lagi aku sampai,Bang omar langsung menelfon Mama dan Ayah.

"Ma,.........."entahlah, aku tidak terlalu mendengarkan percakapan Bang omar,yang sepertinya sedang menelfon Mama.

Bang omar hanya bilang bahwa Mama dan Ayah lagi menunggu barang dari bagasi.

Selang cukup lama kami menunggu Ayah dan Mama,akhirnya mereka memasuki mobil,kami mencari Rumah makan seafood  karena sekarang Mama,sedang kepengen banget makan yang namanya kerang.

Alhasil Tia yang ingin makan sushi pun,berdebat kecil dengan Mama.

"Ma,tadi Tia udah ngayal makan sushi lo"rengek Tia.

"Ih,sushi gak enak itu,kalo sushi itu kamu aja yang bisa makan,kaloseafood kan,semuanya suka"sahut Mama lagi.

Tia belum habis akal merayu Mama.sementara Aku memasang,headset dan seketika suara justin beiber melantun indah ditelingaku.

That should be me,hold' your hand,that should be me,make' you laught...

That should  be me,this is so sad,that should be me,that should be me.

Aku memang tipikal,orang yang tidak menyukai musik,yang terlalu mengikuti jaman,aku lebih suka mendengarkan musik yang benar-benar aku suka,dan memiliki makna yang dalam,bahkan tidak jarang,aku mendengarkan lagu-lagu lawas,Writney houston,Elvis pressley,Mariah Carey.dll.

Sekarang kami sudah sampai diRumah makan seafood,ternyata Tia gagal merayu Mama,dan akhirnya pasrah digiring keRumah makan ini.

Aku memesan,kepiting asam-manis,salah satu makanan favorit ku,Mama memesan sop kerang,Ayah cumi goreng tepung dan cah kangkung,Tia dan Bang Omar memesan nasi goreng seafood.

Setelah selesai makan Mama tidak lupa,memesankan makanan untuk Bi'nah dan Mbak yul.

-----

Pagi-pagi aku datang kesekolah,karena hari ini ada rapat basket, yang dipimpin ketua basket Kak Calvin.

Alhasil,aku terpaksa izin 1 jam pelajaran pertama.
Tanpa ba bi bu,aku langsung menyelonor setelah Kak Calvin menutup rapat kami.

Langsung saja,dengan derapan langkah setengah berlari,Aku menuju ke kelas karena hari ini,pelajaran IPA,bagaimana susahnya kalau sampai aku melewatkan sedikit saja penjelasan yang Bu sisca berikan,bahkan sekalipun Aku mendengarkan bisa saja Aku tidak memahaminya.

Sekarang Aku duduk dikursiku kembali,setelah adegan yang sudah kuduga akan terjadi,Bu sisca memintaku menulis setengah halaman bahan pelajaran yang kami pelajari dipapan tulis,ujarnya karena aku tidak mengetahui pelajaran baru ini Maka diharapkan aku bisa memahaminya setelah menulisnya dipapan tulis.

"Huh,"aku mendesah lega,akhirnya aku bisa meregangkan otot-ototku.

"Gimana tadi rapatnya?"tanya Genie.

"Ya,gak gimana-gimana"jawabku.

"Ya,maksudku ada yang aneh gak?"ujar Genie yang masih kukuh dengan pertanyaannya.

"Apa an,sih"sahutku lagi.

"Ya,kali aja Kak Nata ngasih kamu apaan,gituu"ujar Genie,bahkan dengan menggenitkan kata 'gitu'.

"Apaan sih Gen,kok jauh amat jadi ke Kak Nata"sahutku.

"Ya,gimana ya,"ujar genie menggaruk,tengkuknya yang tidak gatal.

"Gimana apanya?"tanyaku.

"Emhh"ujar genie sambil meletakkan jari telunjuknya ke dagunya yang membuatku semakin penasaran.

"Ayo dong gen,cepetan jangan buat aku penasaran gini"ujarku.

"Okay,sekarang,coba kamu ingat waktu kita rapat go green club yang aku nyuruh kamu nengok tapi kamu nanya kenapa?inget?"tanya Genie.

Aku menganggukkan kepalaku, dan memutar arah duduk menghadap Genie.
Untung saja,didepan kami yang duduk adalah dua cowok kembar yang berbadan tinggi daniel dan diego,sehingga obrolan kami tidak terdeteksi oleh Bu sisca.

"Jadi sebenarnya waktu itu,kak nata nyuri-nyuri pandang gituu ke arah kamu,pas kepergok sama aku,dia pura-pura ngeliat ke arah lain,aku udah merhatiin itu dari rapat,pertama,kedua,ketiga,"ujar Genie sembari menggerakkan jarinya mengikuti,angka yang ia sebutkan.

"Alah itu cuma kamu aja,yang pikirannya negatif terus"sahutku lagi.

"Ampun yaa,Larissa Amelia,cewek ter-gak peka sedunia,ini aku serius,kayaknya kak Nata suka deh sama kamu"ujar Genie lagi.

"Udah deh Gen,kamu ngomongnya makin kesini makin ngawur aja"timpalku lagi,dan sekarang aku memperbaiki posisi dudukku kembali menghadap Bu sisca.

"Larisaa aku bener.."ujar genie terputus.

"Shuttt"suara laki-laki dari arah samping kiri ku,memberikan isyarat bahwa kami harus diam.

"Aduh udah ditegor ama bebeb gue,tapi yang aku omogin tadi serius ya sa"ujar Genie ,yang langsung diam setelah ditegur oleh Shawn,yang duduk dikursi belakang ,selang satu meja di samping kiriku.

Aku langsung memperhatikan Bu sisca ,tanpa meghiraukan celoteh Genie yang menurutku tidak mungkin itu.

Jangan lupa,Vote+Comment ya.#masihbelajar







He is my boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang