10 (Kak Nata)

1.4K 81 3
                                    

-
-
-

Larissa sekarang berjalan berdampingan dengan Kak Calvin, menyusuri koridor sekolah yang masih ramai.

Ia masih bertanya-tanya tentang maksud dari tatapan Shawn padanya ,saat Ia bersama Kak Calvin tadi.

sedari tadi Ia hanya diam,Kak Calvin sepertinya juga tidak merasa aneh,Kak Calvin masih setia melangkahkan kakinya diikuti derapan langkah kaki Larissa,Larissa sekarang tidak memikirkan atau berusaha menerka apa yang dipikirkan para Cewek sepanjang koridor yang nampak sedikit berbisik bisik,dan menatap tajam kearahnya.

Sekarang Larissa dan Kak Calvin sudah memasuki ruangan club,ruangan club yang Larissa masuki sangat nyaman,terbuat dari kaca,terdapat banyak tumbuhan disekeliling Larissa.

sebernarnya go green club yang diikuti Larissa tidak hanya bertugas membantu memperasri lingkungan sekolah yang menegakkan motto save earth,tapi juga sebagai pelopor pembantu keselamatan korban-korban bencana alam,sejak dulu memang Larissa selalu bermimpi untuk bisa membantu korban bencana dan terjun langsung  untuk membantu para korban.

Larissa sudah tidak terlalu memikirkan tatapan Shawn tadi ,karena sekarang Ia sedang dikelilingi Anak-anak go green club ,yang menurut Larissa lima puluh persen dari mereka, berbakat menjadi aktor komedi,belum lagi kegilaan Bagas dan kak Diego yang sengaja berpose berpelukan saat Indah mengagkat kameranya,satu ruangan tertawa melihat kegilaan mereka.

Kak Dilan, robin,dan Satya menambah keseruan dengan menggulung Bagas dan kak Diego kedalam karpet yang tepat berada ditengah ruangan.

Juga keseruan para Cewek yang sedang tertawa lepas, tepat dikursi yang menempel pada dinding.

ternyanta sekolah ini tidak seburuk yang difikirkan Larissa,walaupun banyak perbedaan diantara mereka,mereka dapat menepisnya dengan membuat perbedaan itu sebagai hal yang membuat mereka menjadi satu.

Larissa yang juga ikut duduk bersama para Cewek,sekarang bisa tertawa lepas melihat kelakuan-kelakuan teman-temannya.

Tanpa Larissa sadari ada yang sedari tadi memperhatikannya,Genie menyikut lengan Larissa,Larissa yang kebingungan mengangkat kedua alisnya kepada Genie.

Genie lalu memberikan isyarat kepada Larissa untuk melihat kearah kiri,saat Larissa melihat kearah kiri, Ia tidak melihat hal yang aneh,hanya kak Calvin dan kak Nata yang sedang duduk didepan laptopnya yang tampak sedang mengerjakan sesuatu.

Larissa tampak bingung, Ia menyengitkan dahi kepada Genie mengisyaratkan kebingungan,Genie berbisik kepada Larissa,

"Nanti aja dikelas aku kasih tau"ujar Genie.

Dibalas anggukan dari Larissa,lalu kak Calvin bangkit dari duduknya dan memberikan isyarat untuk memulai rapat,seketika ruangan hening,terlihat kak Calvin,kak Dilan,juga kak Nata berdiri didepan.

Mereka bertiga menjelaskan misi untuk memperhijau perpustakaan ,agar yang membaca buku disana dapat merasa nyaman,mereka bertiga terlihat sangat tampan kak Calvin dengan kulit putihnya dan badannya yang cukup tinggi,meski sebenarnya lebih tinggi kak Nata,kak Nata memiliki kulit tidak terlalu putih tapi juga tidak hitam,warna kulitnya mungkin hampir menyerupai Bang Omar,kak Dilan memiliki wajah oriental,dengan mata sipitnya.

Selang beberapa jam Larissa keluar dari ruangan club , sekarang sudah waktu pulang ,karena Larissa masih ikut ekskul basket ,maka Ia berganti baju basket yang sudah Ia bawa dari rumah.

Larissa memulai pemanasan,kebetulan Genie tidak ikut ekskul basket tetapi Tari,dan latihannya hari kamis,sedang sekarang hari selasa,tetapi Larissa cukup memiliki banyak teman,buktinya sekarang setelah pemansan dan latihan, Larissa istirahat bersama temannya Rani.

Sekarang Larissa dan Rani sedang memperhatikan anak Laki-laki yang bermain,ya,memang seperti itu,anak perempuan dan Laki-laki bergantian bermain dalam satu lapangan,sekarang Larissa sedang memperhatikan kak Calvin,Kak Diego,dan kak Nata yang sedang berebut bola,memang mereka bertiga termasuk senior ditim basket.

Setelah latihan,Larissa membereskan tasnya dan menuju kepintu gerbang,karena sudah terlalu sore gerbang akan ditutup,terlihat beberapa satpam berada dilantai atas juga bawah mengecek keadaan.Mereka mengelilingi sekolah,mereka mengecek satuper-satu,ruangan disekolah elite ini.

Larissa sekarang berdiri di pinggir jalan, didepan gerbang sekolahnya,Ia sedang menunggu Bang Omar menjemputnya,karena Ayah dan Mama sedang keJogja untuk menengok Neneknya yang sedang sakit.

tapi sekarang Larissa tidak hanya bertiga dirumah,karena dirumahnya sekarang ada,Mbak yul dan bi'nah,bisa disebut Asisten Rumah tangga Mama Larissa.

Beberapa Anak sudah dijemput, atau mengendarai kendaraannya masing-masing,ada juga beberapa anak yang menyapa Larissa.

"Duluan sa"ujar Jane.

"Iya"sahut Larissa.

Ada juga beberapa Anak lain yang menyapanya,juga menawarkan tumpangan,tetapi Larissa yang merasa masih banyak juga Anak yang menunggu jemputan akhirnya Larissa menolaknya,satu persatu Anak-anak yang menunggu jemputan pun,akhirnya dijemput dan kembali kerumahnya masing-masing.

Larissa kembali melihat jam tangannya,jam sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB,Larissa kembali mengecek Hpnya,terlihat pesan masuk dari Bang Omar,

Ban mobilku kempes,masih jauh juga nih, aku dari sekolah kamu,naik taksi aja yaa.

Larissa mendengus sebal,tadi saat Larissa telfon Bang Omar tadi Ia cuman bilang,

"Iya ini aku otww..otww.."

Belum sempat Larissa ingin berjalan,mobil kak Calvin nangkring didepannya,

"Mau ikut sa,itu didalem sisa tiga orang aja lagi"ujar kak Calvin.

"Hmm,gak usah Kak,ini Aku lagi mau nyari Taksi kok,Masih jam lima juga"tutur Larissa.

"Serius kamu?"tanya kak Calvin.

Dibalas anggukan kencang dari Larissa,

"Ya udah,duluan ya"lanjut kak Calvin.

"Iya,hati-hati kak"ujar Larissa.

Sekarang mobil Kak Calvin sudah melaju, setelah Ia berpamitan dengan Larissa.

Larissa sekarang sedang menunggu kalau masih ada taksi yang lewat,ternyata nihil,Larissa kembali melirik jam tangannya,pukul 06.30 WIB,akhirnya Larissa menyerah,Ia lalu mulai berjalan berharap kalau ada taksi yang lewat,cukup jauh Ia berjalan,sebuah motor besar menghampirinya,setelah orang yang menaiki motor itu membuka helm full face nya,ternyata kak Nata,

"Naik sa,bentar lagi senja,lagi pula udah gak ada taksi jam segini"ujar Kak Nata.

"Iya deh kak,tapi gak ngerepotinkan?"tanya Larissa.

"Ngaklah,naik,duduk Cewek aja ya"lanjut kak Nata.

Akhirnya Larissa menaiki motor kak Nata.

motor kak Nata membelah jalan Ibu kota, yang Asri,memang perumahan Larissa melewati beberapa perumahan elite, Ia mulai menikmati suasana sore yang mendukung,tidak ada kemacetan,Hanya ada keheningan antara Ia dan Kak Nata,tapi suasana ditambah angin yang membelai kulit mulusnya,dan sekarang Ia bersama Kak Nata,
Huh,sungguh moment ini tidak pernah dibayangkan oleh Larissa,sekarang Ia sadar bahwa tuhan,selalu memberikan kejutan setiap harinya,kejutan kecil yang memenuhi memorinya.

Akhinya selesai juga part Xnya
Part ini buat sahabatku Amel yaa..
Karena dia bilang aku lama update sekali update pendek,iya deh,ini panjangkan buu..
(Wkwkwk)
Jangan lupa vote+comment
Ya..

He is my boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang