14 (Genie!)

2K 104 22
                                    


Larissa sekarang sedang duduk dikantin, dan mengaduk-aduk buburnya,karena hari ini ia sedang tidak mood .Tadi pagi Mama sudah marah-marah, bukan apa,tak bisa dipungkiri jiwa muda Larissa memang membuatnya sedikit pemalas,tadi pagi Ia bangun kesiangan ditambah pula lupa, untuk mengganti jadwal pelajaran.
Apalagi,tadi pagi,Ia sudah menghadapi pelajaran Matematika,

"Huh,benar sial sekali aku hari ini"keluh Larissa.

"Woy! ngelamun aja,buburnya sampai berair , masih kamu aduk-aduk aja lagi"seru Genie.

"Males banget aku bercanda Gen"ujar Larissa.

"Kenapa kamu sa?lagi PMS ya?"tanya Genie.

Ya,Larissa memang sedang PMS.

"Emh"ujar Larissa.

"Oalah,pantesan dari tadi dikelas sensi banget,aku minjem tip-x ,aja kamu omelin,"tutur Genie.

"Sa,"suara berat khas seorang lelaki,sontak membuat Larissa,dan Genie mendongkak.

"Eh,kak Nata"sahut Genie.

"Aku boleh gabung gak?didepan udah penuh semua,mau numpang makan bubur diwarung mie ayam gak enak"ujar kak Nata.

"Wah,boleh banget kak,duduk-duduk"ujar Genie.

Kak Nata lalu duduk dikursi tepat berhadapan dengan Larissa,sontak bola mata Larissa,bertemu dengan bola mata berwarna coklat tua milik kak Nata.

"Kalo udah kek gini,kayaknya aku mundur deh,aku balik kekelas ya,sa"ujar Genie.

"Kak,Larissa lagi sensi hati-hati digigit"ujar Genie, sedikit berbisik tetapi masih terdengar oleh telinga Larissa.

"Hahaha,emang Larissa bisa gigit?"tanya kak Nata pada Genie dengan nada sedikit berbisik.

"Ish,Gen kamu mau balik kekelas
Atau ngak sih?"tanya Larissa kesal.

"Iyaaa,ini mau otewe kelas dulu bayy"ujar Genie.

"Sa,gak dimakan buburnya?"tanya kak Nata,yang buburnya sedikit lagi habis,dan melihat Larissa yang seperti tidak memakan buburnya.

"Mhh,ini makan kok"ucap Larissa dengan nada sedikit judes.

"Lho,kok judes banget sih,nanti manisnya ilang lho"tutur kak Nata.

"Paan sih kak"ujar Larissa terkikik.tetnyata gombalan demi gombalan yang dilontarkan kak Nata padanya,ampuh membuat mood Larissa kembali membaik.

Selang berapa waktu,bubur yang ada dihadapan Larissa dan kak Nata ludes habis,nyaris tak tersisa, dan hanya menyisakan mangkok kotor untuk dicuci sang penjual.

"Ya,udah aku anter kamu kekelas dulu deh"ujar kak Nata.

"Ya,udah"ujar Larissa yang nampak tidak ingin berdebat kali ini.

Jangan tanya bagaimana keadaan Larissa sekarang,selama Ia berjalan berdampingan dengan kak Nata,seratus pasang mata para wanita seperti ingin mencakar,dan mencabiknya.

Belum sampai Larissa dikelas,Ayu meneriakinya.

"Sa,sa..,Larissa,huh,aa..nu,Genie!"seru Ayu ngosngosan.

"Genie kenapa?"tanya Larissa kelabakan.

"Genie di UKS!tadi, dia ditemuin diWC ,dia pingsan"ujar Ayu.

"Hah!kok bisa?"tanya Larissa kaget.

"Ya,gue gak tau,mending sekarang lo keUKS,ikut gue"ujar Ayu,seraya menarik tangan Larissa.

Larissa,Ayu,dan kak Nata,akhirnya sampai diruang UKS,dilihat Larissa,wajah mungil Genie,lemah lesu,bibirnya pucat seperti tak berdarah,dan kelopak matanya pun,tertutup. menyelimuti bola matanya yang indah,terlihat kaca matanya sudah terlipat diatas meja disamping kasur,sehingga terlihat kelopak matanya yang biasa tertutupi oleh kaca mata pun,sekarang seperti telanjang.

"Gen,genn,hiks..genie,kamu kenapa?maafin aku tadi agak kasar sama kamu,Genie.."ujar Larissa, parau dan kelopak mata yang mulai berair.

"Sa,udah"ujar kak Nata,seraya mengelus-elus punggung Larissa,dengan telapak tangannya yang besar dan hangat.

-----

Selang berapa lama,Genie mulai menggerakkan jari telunjuknya,
Larissa dan kak Nata masih duduk disamping kasur Genie.

"Kak,kakk,jari Genie udah gerak!"seru Larissa pada kak Nata.

"Alhamdulillah,Genie,Gen.."ujar kak Nata seraya menepuk bahu Genie.

Genie mulai mengerjapkan matanya,dibukanya matanya perlahan,kejadian yang telah di alaminya diWC tadi,meninggalkan bekas yang cukup dalam,dan membuatnya trauma.

"Jangannnn,aku takuttt,ularrrrrrrr,ularr,ular sa,ular awass"ujar Genie seraya mendorong tubuh Larissa,padahal tidak ada hewan apapun di dalam UKS,saat ini.

"Kamu kenapa Gen?istighfar"ujar Larissa menenangkan.

"Gakk,ularrrrr"teriak suara Genie melengking.

Para petugas UKS pun,menyuruh Larissa dan kak Nata keluar,Larissa sangat prihatin,atas apa yang telah dialami Genie,Larissa tidak tahu apapun lagi,Ia hanya ingin menyandarkan kepalanya,dan menagis sepuasnya,Larissa pun menyandarkan kepalanya didada bidang milik kak Nata,kak Nata mendekapnya,dan berusaha memberikan ketenangan pada Larissa.

-----

Di lain tempat,ada seorang lelaki yang sedari tadi memperhatikan Larissa dan Kak Nata,Ia sangat kesal melihat kebersamaan Larissa dan kak Nata,entah mengapa tanpa ia ketahui ada kobaran yang membara didalam hatinya saat melihat kebersamaan Larissa dan kak Nata,mungkin kehadiran larisa sudah berhasil mencolek satu bagian hatinya tanpa ia sadari.

Ia lalu meluapkan kekesalannya kepada sebuah dinding yang tidak bersalah,ya,lelaki itu tidak lain adalah Shawn Leonard Adrian.

Shawn,tidak habisnya menggunakan kepalan tangannya yang kuat itu,untuk meninju dinding dihadapannya.emosinya benar -benar tidak terkontrol sekarang,

Seharusnya aku,bukan Nata sialan itu,bukan dia yang seharusnya berada disitu seharusnya aku.

Yeay,don't forget vote+comment :)

He is my boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang