23

2.5K 42 0
                                    

Suma Kan pun segera menjura, katanya, "Siauw-heng, siauwte percaya remalanku ampuh tapi kali ini aku tidak berhasil menghitung kalau kau adalah Siauw-heng yang memiliki ilmu silat amat lihay, untuk kesalahan ini aku harus dihukum untuk turut ambil bagian dalam usaha ini"

"Maksud baik cuwi sekalian siauwte merasa amat berterima kasih" Dengan perasaan terharu Siauw Ling menjura dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan para jago untuk membantu dirinya.

"Walaupun luka yang kami derita belum sembuh namun kamipun rela membantu usaha Siauw-heng!" ujar Thay-san Jie Hauw pula.

Sementara Siauw Ling hendak mengucapkan terima kasih mendadak Hong Coe telah bangkit berdiri sambil berkata, "Sam-ya thayjien harap kau jangan salahkan diri hamba. budak punya mata ternyata tak berbiji dan tidak kenali kehadiran Sam-ya"

"Tidak berani.... tidak berani, nona Hong! sejak hari ini kedudukan kita adalah sama, kita harus saling berhubungan bagaikan saudara sendiri"

"Budak tidak berani mempunyai pikiran tersebut...."

Mendadak terdengar Sun Put Shia menghembuskan napas panjang2 dan berkata, "Be Cong Piauw Pacu masukkan pula aku sipengemis tua dalam daftarmu itu !"

Siauw Ling pernah menyaksikan kehebatan ilmu silatnya. ia merasa amat gembir karena bisa peroleh bantuan pengemis ini buru-buru ia menjura.

"Terima kasih atas kesediaan loocianpwee!"

Sun Put Shia tertawa hambar, ia tidak menjawab.

Agaknya Be Boen Hwie sama sekali tidak menduga kalau para enghiong yang ada dalam ruangan ternyata suka memberi bantuannya. bukan saja kekuatan mereka makin bertambah bahkan mencerminkan pula persatuan di tubuh para jago segera ia berkata, "Atas bantuan yang akan cuwi berikan atas nama Siauw-heng cayhe ucapkan banyak terima kasih...."

Ia menjura kepada semua orang setelah itu sambungnya, "Sebelum memasuki perkampungan Pek Hoa San Cung untuk menolong orang kau telah menyusun rencana dan ambil keputusan untuk turun tangan pada kentongan kedua malam ini...."

Dari dalam sakunya ia ambil keluar secarik saputangan warna putih kemudian katanya kembali, "Apabila cuwi sekalian mempunyai saputangan warna putih ambillah keluar dan kenakan dilengan kiri sebagai tanda."

setelah itu sambil melirik sekejap ke arah Siang Hwie katanya

"Apakah Siang-heng masih ada pesan lain?"

Siang Hwie tersenyum.

"Bukankah cuwi sekalian sudah merasa amat lapar? aku sipencuri tua segera akan menghadiahkan sedikit bahan makanan buat kalian."

Kalau tidak diungkap mungkin tidak mengapa, setelah dikatakan maka semua jago merasakan perutnya keroncongan, bahkan Sun Put shia serta Siauw Ling pun merasakan perutnya sangat lapar sehingga sukar ditahan lagi.

Dari sakunya Siang Hwie ambil keluar sebuah buntelan warna putih dan ambil keluar sebungkus kain putih yang segera dibagikan kepada para jago, tiap orang mendapat sebungkus disamping secarik kain putih sebagai tanda.

Menanti Be Boen Hwie membuka bungkusan kain putih itu dan mencium bau harum ikan daging sambil tertawa ia lantas berseru, "Aaaah kiranya bubuk daging sapi!"

"Bubuk daging sapi ini aku sipencuri tua dapatkan dari luar perkampungan Pek Hoa San Cung maka jumlahnya terbatas sekali, aku cuma bisa menolong cuwi sekalian untuk menahan lapar untuk sewaktu2″

Sembari berkata ia ambil keluar satu bungkus dan didahar lebih dahulu.

Demikianlah setelah menghabiskan satu bungkus bubuk daging sapi, maka semangat para jago pun pulih kembali.

Bayangan Berdarah (Wo Lung Shen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang