28

2.3K 43 0
                                    

Cinta kasih seorang ayah terhadap putrinya nampak jelas diatas wajah si raja obat yang tersohor akan kekejamannya itu.

Gadis berambut panjang itu mendadak tersenyum sehingga nampak sebaris giginya yang putih bersih.

"Ooouw ayah! di dalam ingatanku, kali ini boleh dikata aku sadar dalam keadaan yang paling bagus. bukankah perkataan yang kuutarakan sangat banyak sekali?"

"Benar anakku, belum pernah kau mengucapkan kata2 yang demikian banyaknya seperti ini hari."

"Tetapi sedikitpun aku tidak merasa kecapaian."

Bibir si raja obat itu bergerak seperti mau mengucapkan sesuatu, namun akhirnya ia batalkan maksudnya itu.

Jarang sekali ia menjumpai putrinya tersenyum, saat ini tatkala ia jumpai putrinya tampak gembira, si orang tua ini merasa tidak tega untuk menghalanginya.

"Siauw Ling" gadis itu berkata kembali. "Ayahku bilang seandainya darah dalam tubuhku telah diganti dengan darahmu maka aku bisa sembuh dari penyakit ini, dan kesehatanku bisa pulih kembali seperti orang lain, benarkah ucapannya ini?"

Tok Chiu Yok Ong melototkan sepasang matanya bulat2 dan mengawasi wajah Siauw Ling dengan sinar mata memohon.

Siauw Ling menghela napas panjang.

"Aaai.... ayahmu pandai sekali dalam ilmu pertabiban, mungkin apa yang ia ucapkan memang tidak salah".

"Apakah kaupun percaya dengan perkataan ayahku?"

Sementara Siauw Ling hendak menjawab, Si raja obat bertangan keji telah berbicara lebih dahulu.

"Bagaimana? ayahmu tidak membohongi dirimu bukan!"

Gadis berambut panjang itu meraba jidat Siauw Ling, dan berkata, "Siauw Ling, tahukah kau setelah darah dalam tubuhmu diberikan kepadaku, setelah jiwaku tertolong bagaimanakah keadaanmu?"

"Sukar diduga mati hidupku!"

"Tidak bakal mati!" sela si raja obat.

Gadis itu menarik kembali tangannya dari jidat sianak muda itu, terusnya.

"Setelah kau menolong jiwaku yang tak berguna ini, maka kau akan mati dan selamanya terkubur di dalam tanah...."

Siauw Ling menghela napas panjang, pikirnya

"Selama belasan tahun ia berbaring dalam keadaan sakit, semestinya dalam hati gadis ini mempunyai cita2 untuk hidup yang sangat kuat, mengapa ia malahan tidak memilikirkan keselamatan sendiri barang sedikitpun...."

Terdengar gadis itu berkata lagi.

"Apabila kau sudah tahu bahwa kau bakal mati setelah darah dalam tubuhmu dialirkan ke dalam tubuhku, kenapa kau tidak menampik permintaan dari ayahku?"

"Ilmu pertabiban yang dimiliki ayahmu tiada tandingannya dikolong langit, dia telah beritahu kepadaku, seandainya pergantian darah ini dilakukan dengan hati2 maka jiwaku tidak akan sampai mati binasa"

"Aaai.... antara kau dan aku tiada hubungan sanak maupun keluarga, bahkan kitapun tidak saling mengenal, kenapa kau rela memberikan darahmu untuk menolong jiwaku?"

"Ayahmu paksa aku berbuat demikian, siapa yang kesudian menolong dirimu?" pikir Siauw Ling di dalam hati.

Sementara ia hendak menjawab, Tok Chiu Yok Ong telah berkata lebih dahulu.

"Siauw kongcu ini adalah seorang pendekar sejati yang berjiwa besar dan berhati bijak, karena ia melihat kau cerdik lagipula menawan hati namun sepanjang tahun selalu menderita sakit, maka ia merasa sayang dan rela untuk memberikan darahnya untuk menolong jiwamu".

Bayangan Berdarah (Wo Lung Shen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang