Part 4 _ Memberimu kebebasan
Andre
Tiga minggu kemudian
Andre duduk terdiam. Kini ia duduk di taman yang ada di depan gedung apartemen.Dia makin heran, agak khawatir juga sih sebenarnya. Takut terjadi hal yang buruk terhadap Yamagutchi. Andre menghela nafasnnya seraya beranjak dari kursi. Ia memutuskan untuk mencari gambar di sekitar taman apartemen itu. Ia menggambil gambar jalanan, pohon. Ia benar-benar sedang tidak mood melakukan hal ini. Andre menatap hasilnya dengan malas. Ia mengerutkan keningnya, entah lensa kameranya yang kotor, tangannya yang getar saat mengambil gambar atau Andre sendiri yang tidak terbiasa dengan udara dingin. Gambar yang di ambil olehnya sangat buruk, terpotong dan tidak jelas. Bahkan saat mau memotret air mancur di dekat taman, Andre lupa melepaskan penutup lensanya. Ia menggaruk-garuk kepalanya. Kepala lelaki itu mulai pusing, Andre menghela nafasnnya seraya kembali duduk di bangku yang ada di taman itu. Ia memejamkan matanya, mungkin terlalu memikirkan keadaan gadis. Gadis yang selalu menganggu pikirannya, gadis yang kini membuatnya bingung tidak karuan dan kawatir. Andre menghela nafasnnya, Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Apa aku sudah jatuh cinta? Pikir Andre. Beberapa saat kemudian Andre menggelengkan kepalanya, hah.. apa-apaan aku ini. Menyukai bangsa manusia? Apa benar aku ini jatuh cinta? Atau aku hanya tertarik untuk menghisap darah gadis itu? pikir Andre seraya mendengus kesal. ”Andre?”tanya seorang laki-laki. ”Siapa?”tanya Andre seraya membuka matanya dan melirik tajam pada lelaki yang kini berbicara padanya. ”Aku, Raynaldo Richardi. Panggil saja aku Aldo.. “ucap Aldo seraya tersenyum dan menjabat tangan Andre. “Aku programer, yang bisa di bilang lebih ingin mendalami fotografi. Diam-diam aku melihat pameran foto terbaru. Dan aku juga salah satu penggemarmu..”. ”Ooo.. Lalu?”jawab Andre seraya membersihkan lensa kameranya. Aldo mengerjap, kemudian ia duduk samping Andre.“Hasil foto yang kau ambil bagus..” komentar Aldo. Andre mengangkat alisnya, kemudian ia menatap kameranya, ”Baiklah.. aku benar-benar tidak ada waktu untuk ini. Apa kau ingin bertanya padaku? Atau ingin meminta tanda tanganku?”tanya Andre seraya menatap Aldo datar. ”Aku ingin belajar fotografi darimu”ucap Aldo.”Apa kau memilikki dasar atau bakat untuk itu?”.”Entahlah”ucap Aldo. “Begini, aku benar-benar sedang tidak mood dengan mu, atau hal yang ingin kau pelajari. Tapi, yah mungkin aku akan mengajarimu. Tapi setidaknya, kau bisa memenuhi permintaanku”.”Apa permintaanmu?”tanya Aldo. Andre bergeming sejenak,”Kita buat perjanjian. Jika aku membantumu dalam hal fotografer, kau harus membantukku. Dan kalau kau bisa mengambil gambar.. Apapun itu.. dengan hasil yang baik, aku akan mengajarimu. Jika tidak, carilah guru lain.”ucap Andre seraya menyodorkan kameranya itu pada Aldo. Aldo mendengus keras.”Baiklah..”ucap Aldo. Kemudian ia berjalan menjauh. Andre mengalihkan pandangannya, memandang beberapa mobil yang lewat. Pikirannya kembali kalut, ia kembali memikirkan Yamagutchi. Aku akan membuatmu keluar dari apartemen itu. Aku akan membuatmu bahagia. Meski rasanya akan membuat tubuhku seperti di tusuk oleh ribuan, bahkan jutaan jarum karna harus menahan rasa haus darahku. Aku tidak akan peduli, aku akan memberimu kebebasan dari sana, walau itu akan membunuhku sekalipun. Tak lama kemudian Aldo pun datang ia memperlihatkan beberapa foto pada Andre. Andre tercengang, foto itu di ambil dari samping saat Andre duduk di kursi taman dan Andre memalingkan pandangannya, salju yang turun pun terlihat jelas.
Pohon sakura yang gundul tampak ada di sebelah kanan Andre seolah mememperkuat ekspresi Andre yang sedih.“Bagus.. kenapa kau tidak jadi fotografer saja?”. Aldo tertawa, “Aku sudah tidak punya biaya. Kedua orang tuaku pun sudah tidak ada”. Andre menganggukkan kepalanya. ”Apa kau bisa membantuku?”. ”Apa?”tanya Aldo.”Apa kau bisa membuka pintu yang sedang terkunci?”tanya Andre. ”Bisa..”.”Tapi pasti bisa ketahuan lewat CCTV.. “ ucap Andre. “Kalau tidak ke tahuan, aku bisa.Kenapa...?”. Kemudian Andre menceritakan tentang semuanya pada Aldo.