Part 11 _Yamagutchi, kau harus memilih...
Vero tersenyum seraya menatap Yamagutchi. Wanita itu memang berencana menemui Yamagutchi sejak awal. Ia meminta waktu untuk berbicara berdua saja dengan Yamagutchi.Maka, ia meminta Andre untuk membuatkan sop jamur. Sementara ia berbicara dengan Yamagutchi di ruang tari. Vero menceritakan semuanya pada Yamagutchi. Yamagutchi menghela nafasnya. Setidaknya dia bisa tenang untuk sekarang. Dan Yamagutchi juga sudah tau lebih awal dari Andre. "Gomenne, aku tak cerita dari awal soal ini.."."Nggak papa.."ucap Yamagutchi seraya tersenyum. "Hmmm..Yamagutchi... bagaimana dengan mu?"tanya Vero. Yamagutchi memiringkan kepalanya, "Apanya?". "Kau cemburu padaku kan.. saat pertama kali kita ketemu dan aku ingin bertemu Andre?"tanya Vero dengan alis terangkat. Yamagutchi mengerjap pelan seraya menunduk malu ia merasakan pipinya mulai memanas seketika.Vero terkekeh pelan melihat tingkah Yamagutchi. "Kau, suka sama Andre?"tanya Vero seraya menatap Yamagutchi serius. Yamagutchi mengerjapkan matanya seraya menggaruk-garuk kepalanya."Etto..a-aku.. hmmm..". "Ish... lamanyaaaaa...."perotes Vero seraya mendengus pelan. Vero menjentikkan jarinya, kemudian ia mencari ponselnya mengeluarkan ponselnya. "Yamagutchi....dengarlah"ucap Vero serya menyetel sesuatu. Yamagutchi mendengarkannya. Suara Vero mulai terdengar "Do you like her?" tanya Vero. Yamagutchi mendengar Andre yang menghela nafasnya. "Hmmmm..... No"."Bener nih?" tanya Vero. "Nggak... apaan sih?!"bantah Andre."Oh.. Yamagutchi....... Andre naksir kamu nih..."teriak Vero."Ssshhh, jangan teriak-teriak..". "Okay, tapi.. ngaku dulu.. kamu suka sama Yamagutchi kan?"tanya Vero. Yamagutchi mengerjapkan matanya seraya melirik Vero. Vero mengerlingkan matanya."Yamagut.."."Iya-iya aku suka sama Yamagutchi" sahut Andre. Yamagutchi tersentak seraya mengerjapkan matanya, "Serius?"."Iya, serius" ucap Andre. "Kamu nggak bohong?". "Nggak.." ucap Andre.Kemudian rekaman itu berhenti begitu saja."Sopnya sudah jadi.."ucap Andre yang membawa nampan berisi tiga mangkuk sop jamur dan tiga teh herbal. Yamagutchi tercengang melihat Andre . Rambut laki-laki itu masih basah. Lelaki itu tampak tampan. Lelaki itu mengenakan kaus putih polos dengan celana pendek berwarna coklat. "Kenapa?"tanya Andre datar. Yamagutchi menggelengkan kepalanya,"Nggak papa.."."Hei Andre, keringkan rambutmu.."ucap Vero datar."Males.. biarin aja, ntar juga kering sendiri."ucap Andre datar."Biarku ambilkan handuk.."ucap Vero. "T-tapi.."."SShhh.. sudah kalian berdua ngobrollah" ucap Vero seraya berlalu. Andre terkekeh sejenak seraya duduk bersila dan menaruh nampan itu di lantai. Yamagutchi mengerjapkan matanya. "Karina.."panggil Andre dengan alis terangkat. Yamagutchi tersentak sejenak seraya mengerjapkan matanya,"A-apa?"."Kenapa menatapku seperti itu?"tanya Andre heran. Yamagutchi menggeleng pelan seraya memalingkan wajahnya seraya meletakkan ponsel Vero di hadapannya. Tiba-tiba rekaman itu kembali berbunyi, Andre mengerjapkan matanya. Ia mendengar semuanya, ketika rekaman itu berhenti, Andre menghela nafasnya seraya menggaruk-garuk kepalanya."I-ini pasti kerjaannya Vero .. kan?"tanya Andre seraya menatap Yamagutchi. Yamagutchi mengangguk , kemudian ia menunduk. Pipi Yamagutchi langsung memerah begitu saja. Hening. Andre hanya memakan sopnya sambil menatap Yamagutchi."Sudah tak usah di pikirkan..makanlah.."ucap Andre seraya melahap sopnya. Yamagutchi mengerjapkan matanya, ia bergeming pelan. Tiba-tiba kepalanya mulai pusing. Ia menatap jam tangannya, ini sudah jamnya dia untuk minum obatnya. Namun, obatnya sudah habis lagi."Karina.."ucap Andre seraya menarik tangan Yamagutchi. Yamagutchi mengerjapkan matanya, namun tiba-tiba semuanya berubah menjadi gelap.
Yamagutchi membuka matanya, ia tersentak melihat Andre yang memandanginya,"Kau tak apa?" tanya Andre. Rambut Andre sudah mengering. "D-daijobu*"(*Nggak papa) ucap Yamagutchi seraya duduk bersila menatap Andre. "Vero.."."Sudah kembali kerja"sahut Andre datar."Kamu sakit?"tanya Andre datar. "Hmm..nggak ,Watashiwa.. Da.."."Jangan bilang kau baik-baik saja. Kau bisa pingsan begitu aja dan kamu masih mau bilang kalau kamu baik-baik saja?!"sahut Andre seraya mendengus pelan. Yamagutchi terisak, "Gomenne..Aku takut Andre.."."Apa maksudmu?"tanya Andre. "Aku sakit parah.. "ucap Yamagutchi ia berhenti sejenak seraya menghela nafasnya."Kau sakit apa?". "Kau tau .. fungsi pernafasanku terganggu karna adanya kebocoran di sana."."N-nggak mungkin... k-kamu cuman bercandakan?" tanya Andre tak percaya seraya menatap Yamagutchi tak percaya. Yamagutchi memalingkan wajahnya, "Aku, sudah opname selama dua tahun.. aku bahkan tak sempat merasakan masa kuliah. Aku sudah di oprasi.. oprasinya sukses.. tapi.."Yamagutchi terdiam sejenak perlahan air mata mulai membasahi pipinya."Aku masih dalam masa penyembuhan. Jika.. tubuhku tidak menolak jantung baru ini.. Aku akan selamat.. aku.. aku hanya takut kalau tubuhku ini tidak dapat menerima paru-paruku yang baru." lanjut Yamagutchi seraya menunduk. Andre mendengus pelan, "Kenapa kamu baru ngomong?" .Yamagutchi terkekeh sejenak, "Aku... aku hanya takut kau menjauhiku..". Andre menatap Yamagutchi tak percaya, "Andre.. kalau aku tak bisa bertahan lagi.. ubahlah aku jadi Vampir.."ucap Yamagutchi seraya menatap Andre. Andre terbelalak, kemudian Andre menggelengkan kepalanya."Nggak.. aku nggak akan merubahmu , aku nggak mau kamu jadi monster menghisap darah seperti ku.." ucap Andre seraya menarik Yamagutchi ke dalam pelukannya. "Nggak, kamu pasti bisa... kamu bisa bertahan.." ucap Andre seraya mengelus kepala Yamagutchi. Yamaguthi tersenyum, sebenarnya masa penyembuhannya sudah lewat beberapa hari. Dan jika ada gejala-gejala aneh yang muncul dan jika tubuhku semakin melemah. Maka hidupku... tidak akan lama lagi.. pikir Yamagutchi seraya terisak pelan.