Part 6 _ Ternyata, Fujiyama Ray itu...
Andre
Andre memandang Yamagutchi dengan lesu, berharap gadis itu lupa untuk menemui Ray. Entah apa yang membuat Andre tidak senang ikut dengan Yamagutchi kali ini. Namun karna gadis itu tampak senang, Andre jadi tak enak hati. Mereka berdua berdiri di depan pintu apartemen 182, tak jauh dari kamar apartemen Andre. Yamagutchi mengetuk pintu itu dengan pelan. ”Kak...”panggil Yamagutchi.”Kak, Ini aku...”panggil Yamagutchi. Seorang laki-laki dengan rambut berwarna coklat tua membuka pintu, laki-laki itu menggunakan kacamata berbingkai hitam.”Hai kak...”.”Hai Yamagutchi.. Karina-Chan..”ucap laki-laki itu seraya tersenyum dan mengusap kepala Yamagutchi. Yamagutchi terkekeh sejenak, ”Kak, maaf ya. Kalau aku jarang datang akhir-akhir ini..”. Laki-laki itu terkekeh pelan seraya mengusap kepala Yamagutchi,”Aku ngerti kok..”. ”Kak,Raynya ada?”tanya Yamagutchi.”Ada, anak itu sudah menunggumu.. ”.“Kalau Kakak gimana kerjaannya?” ucap Yamagutchi. ”Yah, baik..”ucap laki-laki itu. Pandangannya menatap Andre dengan alis terangkat. “Ayo masuk.. dan.. Oh.. kenalkan juga temanmu yang satu itu..”ucap laki-laki itu.”Baik..”ucap Yamagutchi seraya mengajak Andre masuk kedalam kamar apartemen itu.”Kak, ini Andre, Andreas Refalandi . Andre, ini kakak sepupuku Daniel okazaki” ucap Yamagutchi sambil tersenyum. Andre tersenyum seraya bersalaman dengan Daniel. ”Andre ini, pacarmu kah?”.”Eh?! Kak, dia temanku.. sahabatku..” ucap Yamagutchi.”Oh...Iya.. iya. Eh, Yamagutchi, tolong ya.. jaga dia .. Aku tinggal kerja dulu..”ucap Daniel seraya beranjak pergi begitu saja.Yamagutchi hanya mengerjapkan matanya, Yamagutchi hanya mengerjapkan matanya, “Ray..”panggil Yamagutchi. Andre mendengus pelan seraya mengamati aparteen itu, apartemen itu berantakan. Kertas dengan gambar – gambar aneh berserakkan di lantai, banyak dokumen-dokumen tersusun di atas meja panjang yang sepertinya digunakan untuk makan, berkerja dan lain-lain. ”Ray.. ayolah... kau dimana..sayang” ucap Yamagutchi seraya duduk di sofa panjang berwarna cream. Andre mendengus pelan mendengar Yamagutchi memanggil Ray sayang. Tiba - tiba seorang anak kecil dengan kaus berwarna biru , celana pendek merah dan memakai jubah merah. Anak itu berlari dan menusukkan pisau mainan ke perut Andre. Andre tersentak kaget seraya mengerjapkan matanya. ”Ray.. jangan begitu...” ucap Yamagutchi. Ray tertawa memamerkan deretan giginya. Yamagutchi berlutut, untuk menyamakan tingginya dengan anak itu. “Kakak..., itu siapa.. ? Pacarnya kakakkah? Sejak kapan kaka punya pacar? Kenapa kaka pacaran sama dia? Kok kaka ajak dia kesini sih?”. ”Hus.. aduh Ray... tanyanya satu - satu.... “ ucap Yamagutchi seraya menyentuh kepala Ray dan mencium pipi Ray. Ray terkekeh seraya mengangguk – anggukkan kepalanya, ”Jadi, super Ray .. nggak ada apa-apanya lagi nih...? Kakakkan udah punya pelindung baru sekarang..” gerutu Ray seraya mengerucutkan bibirnya. Yamagutchi tertawa, kemudian ia menatap Andre yang masih tercengang. Jadi, aku kesal dengan Ray yang masih umur 5 tahun? Ya ampun..pikir Andre seraya menepuk jidatnya. “Sini..”ucap Yamagutchi. Andre ikut berlutut di sampingnya. ”Nah.. Ray.. ini namanya kak Andre, Andre.. ini Ray. Fujiyama Ray. Anaknya kak Daniel. Dia baru 5 tahun” ucap Yamagutchi. Ray mengerucutkan bibirnya kemudian ia menjabat tangan Andre.”Kaka.. Awas ya kalau ka Andle nakalin kaka Yamaamachi..”. ”Hei, kamu jangan ngomong gitu.. inget, kakak dulu pernah kasih tau kamu apa?” tanya Yamagutchi. ”Hmm.. kalau jadi pahlawan.. itu baik hati, suka menolong.. dan sopan”. ”Nah.. karna kamu melanggar.. Kamu harus makan.. buah dan sayur..” ucap Yamagutchi seraya menempelkan kertas bertuliskan menu makan untuk Ray di kulkas . ”Ah, kaka... masa gitu sih ka..?”.”Ya habisnya kamu nakal sih.. nih aku kasih bintang merah..”ucap Yamagutchi seraya menempelkan bintang merah di kulkas itu. bintang merah yang di miliki Ray kini sudah tiga, sedangkan bintang biru yang di milikinya ada sebelas. Yamagutchi mengajari anak itu dengan baik.
Kini Andre duduk di sofa, Yamagutchi tertidur. Yamagutchi tertidur pulas di sofa. Kepala gadis itu ada di pangkuan Andre. Membuat Andre hampir menahan nafas setiap kali gadis itu bergerak. Andre memandang Ray yang juga memandangnya sambil duduk bersila. Ray lebih banyak diam di banding anak-anak lain dan lebih banyak bertanya dari pada bermain. Dan Ray anak yang unik, anak itu sering membuat Yamagutchi tertawa karna tingkahnya yang polos dan lucu. Ray memiringkan kepalanya, ”Kaka... suka sama ka Yama?”tanya Ray dengan nada polos. Andre tercengang mendengar perkataan Ray. Dia sendiri masih bingung harus menjawab apa..Ray menatap gambaran aneh di hadapannya, kemudian ia mewarnainya sesuka hatinya. ”Ka Yama itu baik ka.. dia ngajarin aku banyak hal. Dari nggambar, membaca, menulis, berbicala hingga ngajarin aku melipat kertas origaaamiii”.”Oh ya?”tanya Andre.”Iya, kalau kelelahan kak Yama memang selalu begitu. Tertidur hingga pulas kalau sudah kelelahan. Dan dia juga menemaniku bermain sampai ayah pulang..” ucap Ray. Kemudian Ray menatap Andre dengan heran.”Kaka.. ka Yama itu cantik ya”ucap Ray. Andre tersentak, kemudian ia memandang wajah Yamagutchi, “Iya..”.”Aku sayang sama ka Yama, Ka Yama udah kaya mama buat aku..”ucap Ray. ”Mama?”.”Iya.. udah kayak mama kandung ku... walau Yama lagi sakit parah..”ucap Ray.”Yamagutchi sakit?”.”Iya.. aku cuman tau kak Yama sakit parah.. itu aja..”ucap Ray polos.”Nah kak udah jadi..”ucap Ray seraya memberikan gambarannya pada Andre. Andre tersenyum menatap coret – coretan itu.Tak lama kemudian Yamagutchi terbangun. “Kakak.....!!” ucap Ray seraya memeluk Yamagutchi dengan erat. Yamagutchi terkekeh,”Ayahmu belum pulang?”. ”Belum..”gerutu Ray. Yamagutchi menatap Andre, laki-laki itu hanya menaikkan alisnya. ”Ray tidak nakalkan?”. ”Nggak..“ ucap Andre dan Ray serempak.”Dia menggambar ini”ucap Andre seraya menunjukkan gambaran Ray pada Yamagutchi. Yamagutchi terkekeh seraya mengusap kepala Ray.”Kau mau main? Mumpung ada kak Andre..”ucap Yamagutchi seraya melirik Andre. Ray menaikkan alisnya seraya melirik Andre.”Kakak mau main sama aku?”.”Eh.. hmmm Ya.. tentu saja..”ucap Andre seraya mengangguk pelan.
Yamagutchi tertawa , Andre di usili oleh Ray mereka memang bermain. Tidak .. bukan bermain. Sebenarnya Andre disini yang di kerjai oleh mereka. Mereka bermain sampai Daniel pulang. Rambut Andre kini acak-acakkan. Membuatnya terus mengomel sepanjang perjalanan kembali ke apartemen Andre.Yamagutchi terkekeh sejenak,”Sini.. sini..”ucap Yamagutchi seraya mengeluarkan sisir dari sakunya.Andre hanya terdiam “Sini.. menunduklah..”. ”Nggak mau.. kamu ngetawain aku sih..”perotes Andre datar. Yamagutchi tertawa, “Iya.. iya.. sini makanya..”ucap Yamagutchi. Andre mendengus pelan kemudian ia duduk bersila di lorong apartemen itu. Yamagutchi berlutut seraya menyisir rambut Andre yang berantakan.”Anak itu sepertimu..”ucap Andre. ”Aku?”.”Hmm.. anak itu cerita tentang ini-itu, dan selalu bertanya tentang ini-itu dan usil”ucap Andre datar.”Tapi ini perkembangan terbesar dari Ray. Dulu.. dia sempat mengurung diri di kamar, karna dia kehilangan ibunya waktu itu. Ibunya kecelakaan.. makanya kak Daniel dengan jadwal kerjanya yang cukup ketat, kadang memintaku menjaga Ray sampai dia pulang” ucap Yamagutchi. Andre hanya mengerjapkan matanya. “Nah.. ayo .. pulang.. aku kedinginan nih..” ucap Yamagutchi seraya menarik tangan Andre.
~~
Andre
Yamagutchi menatap laptopnya dengan tatapan kosong. Ia sama sekali tidak mendapat ide. Andre hanya menatap gadis dari sofa. “Rajin amat..kamu nggak istirahat?”tanya Andre seraya menatap Yamagutchi datar. Yamagutchi mengerjapkan matanya. “Aku nggak mau kamu kecapekan. Itu aja ..”ucap Andre seraya mendengus pelan. Yamagutchi memiringkan kepalanya seraya mengangkat alisnya.”Kenapa menatapku seperti itu?”tanya Andre seraya mengangkat alisnya.Andre engacak-acak rambut Yamagutchi. ”Andre...”perotes Yamagutchi seraya mengerucutkan bibirnya. Andre terkekeh sejenak,”Cream soup?”tanya Andre.”Cream Soup? Aku belum pernah merasakannya. Tapi, boleh-boleh saja”ucap Yamagutchi. Andre terkekeh sejenak kemudian ia beranjak ke dapur. Yamagutchi menggerakkan kedua kakinya, tiba-tiba sesuatu yang dingin mengenai pipinya begitu saja. Membuat Yamagutchi terkejut.Andre menyentuhkan botol berisi air dingin ke pipi Yamagutchi. ”Andre..!!!” perotes Yamagutchi seraya mengusap usap pipinya. Andre terkekeh sejenak, ”Ini...”ucap Andre seraya mengulurkan semangkuk cream soup pada Yamagutchi. Yamagutchi mengerjapkan matanya sejenak.”Cepat sekali kau membuatnya..”ucap Yamagutchi. Andre terkekeh sejenak,”Ini instan..”ucap Andre. Yamagutchipun mencicipi cream soup itu. ”Karina...” ucap Andre seraya menepuk kedua bahu Yamagutchi dengan kedua tangannya. Yamagutchi mengerjapkan matanya, kemudian ia memiringkan kepalanya. ”Apa?”.”Hari ini aku sukses, foto yang ku kirim akan segera di pamerkan”ucap Andre. Yamagutchi menghela nafasnya,”Apa itu sebabnya kau memberiku cream soup?”tanya Yamagutchi.”A-aku..”.”Andre, kau menyebalkan..”ucap Yamagutchi seraya menatap laptopnya. Gadis itu meletakkan mangkuk berisi cream soup itu di atas meja.Ia mulai mengetik dengan tangan kirinya, tangan kanannya masih memegang sendok bebek yang di gunakkannya untuk memakan soup itu. Soup itu sudah hampir habis.“Begitu kah?” tanya Andre seraya menyentuh kepala Yamagutchi. ”Apanya?”.”Aku ini menyebalkan?”tanya Andre seraya mengangkat alisnya. ”Hmm....”jawab Yamagutchi datar seraya menghabiskan Cream soupnya. Andre menghela nafasnya sejenak. Kemudian Andre menyentuh wajah Yamagutchi, ”Kenapa kamu selalu belepotan?” tanya Andre heran seraya mendekat ke arah Yamagutchi. ”Entahlah..”. ”Kenapa?”tanya Andre seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Yamagutchi.”A-apanya?”. ”Kenapa kau selalu menatapku seperti itu?” tanya Andre.”A-apa maksudmu?”ucap Yamagutchi seraya menjauh dari Andre. Jantungnya berdetak semakin cepat, dan pipinya mulai memerah.”Kenapa? Kau suka padaku ya?”tanya Andre seraya menepuk kedua pundak Yamagutchi dengan kedua tangannya dan menarik tubuh gadis itu. Yamagutchi tersentak kaget,”A-andre..”.”Kenapa kau gugup? Hmmm?” tanya Andre seraya mengangkat alisnya. “Andre, apa yang kau bicara..”.”Apanya?”tanya Andre seraya menatap Yamagutchi.”Apa?”. Andre mendekatkan ke wajah Yamagutchi. “Andre?”ucap Yamagutchi seraya membelalakkan matanya. Andre menundukkan kepalanya ia menatap mata Yamagutchi. ”A-andre..” ucap Yamagutchi seraya mengerjapkan matanya. Jantungnya berdetak makin kencang, pipinya mulai memanas. Andre semakin mendekatkan wajahnya, ”Andre!”ucap Yamagutchi seraya menutup matanya. Andre terkekeh sejenak,”Aku suka kau memanggil-manggil namaku seperti itu..”ucap Andre datar seraya menegakkan posisi duduknya. Yamagutchi membuka matanya,”Apa?”tanya Yamagutchi tak percaya.Andre tertawa terbahak-bahak ”Ternyata, seru juga ya.. ngerjain kamu..”ucap Andre di iringi tawanya. Yamagutchi mengerucutkan bibirnya, ”Nyebelin..” perotes Yamagutchi. Andre terkekeh sejenak kemudian ia menyentuh dagu Yamagutchi, ”Kalau kau benar-benar ku cium apa yang akan kau lakukan?”tanya Andre seraya mengangkat alisnya,”Uh, kau ini.. ”.”Iya-iya baiklah.... gomen - gomen”ucap Andre seraya mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.